Rahardjokusumo, Ratna Dewi (2000) Analisis Perilaku Konsumen Biskuit Wafer untuk Penyusunan Strategi Pemasaran Bagi Pelanggan Potensial. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Perkembangan industri makanan, terutama biskuit wafer akhir-akhir ini sangat pesat dengan munculnya banyak merek biskuit wafer yang beredar di pasar, sehingga persaingan antar perusahaan yang memproduksi Biskuit wafer semakin ketat. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mampu menyusun suatu kebijaksanaan pemasaran yang tepat, efektif serta kompetitif, sehingga diharapkan perusahaan dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian secara terus menerus sehingga perusahaan dapat tetap bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat. Untuk mendukung perencanaan strategi pemasaran, maka perlu dilakukan analisis pandangan konsumen terhadap biskuit AIM secara umum, analisis perilaku konsumen biskuit wafer, analisis posisi merek biskuit wafer yang sudah ada di pasar dengan harapan perusahaan dapat memperoleh masukan untuk melihat peluang dimana kebutuhan dan keinginan konsumen yang belum terpenuhi oleh PT.AIM. Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner, dimana kuesioner tersebut terdiri dari dua kuesioner. Kuesioner pertama bertujuan untuk mengetahui merek-merek biskuit wafer yang diketahui dan disukai konsumen, serta alasan-alasan pembelian suatu merek biskuit wafer. Sedangkan kuesioner kedua, bertujuan untuk mengetahui karakteristik konsumen biskuit wafer, pandangan konsumen terhadap biskuit AIM, hal-hal yang dipentingkan dalam pembelian biskuit wafer, serta posisi merek merek biskuit wafer yang telah ada di pasar menurut penilaian konsumen. Dari analisis-analisis didapatkan, untuk merek biskuit wafer yang sudah ada di pasar yang merupakan pesaing-pesaing utama menurut penilaian konsumen adalah Tango, Selamat, Briko, Chit Chat, dan UBM. Serta alasan-alasan dalam membeli suatu merek biskuit wafer adalah rasa biskuit wafer enak, harga terjangkau, mudah didapat, tahan lama, desain kemasan menarik. Selanjutnya konsumen biskuit wafer dibagi menjadi dua kelompok (Cluster). Cluster 1 merupakan konsumen tingkat loyalitas tinggi (setia 1-3 merek saja), sedangkan cluster 2 adalah konsumen tingkat loyalitas rendah (sering berganti-ganti merek). Mayoritas konsumen cluster 1 berusia 16 - 25 tahun, pengeluaran perbulan kurang dari Rp 500.000.-, dan frekuensi membeli biskuit wafer kurang dari 2 minggu sekali. Untuk cluster 2 mayoritas konsumen berusia 26 -35 tahun, pengeluaran per bulan antara Rp 500.000,- sampai Rp 1.000.000,-, serta frekuensi membeli biskuit wafer antara 2 sampai 4 minggu sekali. Konsumen cluster 1 dan 2 cenderung melakukan pembelian ulang terhadap biskuit AIM. Selain itu konsumen cluster 1 mempunyai image yang baik terhadap biskuit AIM, sedangkan cluster 2 sering merekomendasikan biskuit AIM kepada konsumen lain. Untuk hal-hal yang dipentingkan dalam membeli biskuit wafer bagi cluster 1 dan cluster 2 adalah adanya jaminan tidak ada bahan/komposisi yang berbahaya bagi kesehatan, harga terjangkau, rasa enak. Dan dari analisis posisi merek biskuit wafer yang ada di pasaran dengan multidimensional Scaling diketahui keunggulan dan kelemahan dari masing-masing merek biskuit wafer tersebut. Dari hasil analisis tersebut, diharapkan dapat memberikan masukan bagi PT. AIM untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen biskuit wafer, melihat kelemahan kelemahan yang dimiliki oleh pesaing-pesaing utama dan berusaha untuk menciptakan produk biskuit wafer dimana kelemahan-kelemahan tadi menjadi suatu keunggulan yang disukai konsumen.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 20 Dec 2013 07:27 |
Last Modified: | 20 Dec 2013 07:27 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/4609 |
Actions (login required)
View Item |