Kartolo, Ariyanti (2001) Penerapan Activity Analisis Untuk Mencapai Cost Reduction Pada Biaya Produksi Badan Usaha X Di Sidoarjo. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_1563_Abstrak.pdf Download (64kB) | Preview |
Abstract
Industri di Jawa Timur memiliki nilai kompetitif dalam pasar domestik maupun pasar internasional. Karena itu ketika terjadi krisis ekonomi sejak pertengahan tahun 1997, maka industri di Jawa timur juga ikut terpengaruh. Untuk dapat tetap survive, maka industri yang ada harus dapat memanajemen usahanya dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan melakukan activity analysis. Activity analysis adalab proses pengidentifikasian untuk memperoleh gambaran mengenai aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh badan usaha dan mengevaluasi aktivitas-aktivitas tersebut. Analisis aktivitas menyediakan rangkaian informasi yang terstruktur mengenai apa yang dilakukan badan usaha sehingga dapat membantu badan usaha dalam mengklasifikasi dan mengendalikan aktivitas-aktivitas dengan efisien untuk mencapai tujuan badan usaha. Selain itu analisis aktivitas dapat digunakan untuk mengetahui "the root cause", yaitu penyebab utama terjadinya aktivitas tersebut. Semua aktivitas yang dilakukan oleh badan usaha, tidak semuanya memberikan value added bagi badan usaha. Real value added activity adalah aktivitas yang diperlukan untuk menyediakan produk sesuai dengan yang diharapkan konsumen, dan aktivitas ini benar-benar bernilai dimata konsumen maupun badan usaha. Business value added activiy, merupakan aktivitas yang tidak bernilai bagi konsumen namun dibutuhkan oleh badan usaha. Sedangkan non value added activity adalah aktivitas yang tidak bernilai bagi konsumen maupun badan usaha. Sehingga badan usaha berupaya untuk mengeliminasinya untuk mencapai cost reduction. Untuk mencapai cost reduction, maka badan usaha dapat melakukan 4 cara yaitu activity elimination, activity selection, activity reduction, dan activity sharing. Berdasarkan hasil penelitian pada badan usaha "X", dapat dilihat bahwa terdapat 33,02% aktivitas yang dikategorikan real value added (RVA) atau sejumlah Rp. 5.735.839,945, 60,03% business value added (BVA) activities atau sejumlah Rp. 10.418.200,53 dan 6,5% aktivitas non value added (NVA) atau sejumlah Rp. 1.120.428,626. Aktivitas ini merupakan pemborosan bagi badan usaha dan harus diupayakan untuk dapat dieliminasi sehingga dapat menurunkan biaya produksi. Cost reduction yang dapat dilakukan oleh badan usaha adalah sebesar non value added cost yaitu sebesar Rp. l.120.428,626. Untuk mencapai cost reduction, badan usaha tidak boleh hanya mengeliminasi non value added activities saja, tetapi juga perlu mengoptimalkan aktivitas-aktivitas yang dinyatakan merupakan aktivitas yang memberi nilai tambah bagi badan usaha. Penerapan activity analysis yang dilakukan oleh badan usaha, akan mampu mendukung badan usaha untuk tetap survive dan memiliki keunggulan bersaing.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Karyono |
Date Deposited: | 05 Sep 2013 07:24 |
Last Modified: | 30 Jun 2014 07:40 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/4648 |
Actions (login required)
View Item |