Sugiharto, Veronica Liza (2001) Perbedaan Perspective Role Taking Antara Remaja SMU Islam Pujon (Di Desa) dan Remaja SMU YPPI-1 (Di Kota). [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Remaja dewasa ini memiliki berbagai kegiatan ekstra di luar rumah, kursus ataupun kegiatan sosial lainnya. Berdasarkan kenyataan yang ada, remaja sering dihadapkan pada berbagai situasi yang menuntut remaja untuk berperilaku sesuai dengan situasi tertentu. Ada beberapa remaja yang mengalami konflik dalam proses penyesuaian sosialnya. Cara remaja menangani masalah tersebut tergantung dari pengalaman remaja dalam berinteraksi sosial dan kemampuan menempatkan diri mereka pada posisi orang lain (perspective role taking) sesuai dengan sistem sosial yang berlaku. Dengan kemampuan tersebut, maka diharapkan remaja akan memiliki pengalaman sosial yang baik. dan merupakan modal bagi remaja bila tiba saatnya remaja memasuki dunia kerja dan lingkungan sosial yang lebih luas yang penuh dengan perbedaan dan keunikan. Lingkungan tempat tinggal remaja yang berbeda juga diperkirakan mempengaruhi pemahaman sosial dan perkembangan perspective role taking remaja. Dalam proses penyesuaian sosial ini, gaya pengasuhan otoritatif, dengan pemeliharaan yang tinggi serta kontrol yang moderat dimungkinkan berperan bagi perkembangan kompetensi sosial remaja. Subjek penelitiaa ini adalah siswa-siswi SMU YPPI I Dharmahusada, mewakili remaja kota sedangkan siswa-siswi SMU Islam Pujon mewakili remaja desa, semua siswa-siswi tersebut duduk di kelas III, dengan jumlah subjek sebanyak 75 orang. Metode yang digunakan dalam pengambilan data yaitu metode angket tertutup untuk gaya pengasuhan orang tua. Metode angket semi terbuka untuk mengungkap tahapan perspective role taking. Teknik analisis yang dignakan adalah Anakova satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaaan perspective role taking yang cukup signifikan antara remaja SMU Islam Pujon (di desa) dan SMU YPPI-I (di kota), dengan mengendalikan gaya pengasuhan orang tua (diperoleh F - 3,737 dan p = 0,054 (p< 0,15). Saran bagi sekolah atau instansi, agar mempertimbangkan kegiatan yang ada disekolah, selain untuk meningkatkan ketrampilan dan kecerdasan siswa, hendaknya memperhatikan faktor kebersamaan yang dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengerti dan menempatkan diri di posisi orang lain dengan lebih baik. Mengingat bersosialisasi merupakan bekal yang penting ketika remaja memasuki dunia kerja, dan lingkungan sosial yang lebih luas, maka subjek penelitian diharapkan lebih tertarik untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang mengembangkan ketrampilan sosial. Bagi orang tua agar mempertahankan gaya pengasuhan otoritatif dengan memberikan kebebasan untuk bergaul tanpa meninggalkan kontrol terhadap kegiatan yang dilakukan remaja. Untuk penelitian berikutnya, sebaiknya memperhitungkan variabel-variabel yang mungkin berpengaruh untuk meningkatkan perspective role taking ke tahap yang lebih baik seperti inteligensi, pengalaman organisasi, juga melakukan depth interview untuk menggali lebih dalam bagaimana pengalaman remaja dalam bersosialisasi.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Karyono |
Date Deposited: | 11 Sep 2013 07:23 |
Last Modified: | 11 Sep 2013 07:23 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/4789 |
Actions (login required)
View Item |