Pembuatan Perangkat Lunak Untuk Mengimplementasikan Proses Morphing Dari Mesh Object

Suryawijaya, Susanto (2001) Pembuatan Perangkat Lunak Untuk Mengimplementasikan Proses Morphing Dari Mesh Object. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/137587

Abstract

Proses perubahan dari satu objek menjadi objek lain sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh adalah proses metamorphosis pada katak mulai dari telur sampai menjadi katak dewasa. Proses perubahan ini juga sering tampak dalam dunia hiburan. Dalam tayangan film, iklan atau video klip ditampilkan animasi perubahan dari satu gambar menjadi gambar yang lain. Proses perubahan dari satu objek menjadi objek yang lain secara perlahan-lahan ini disebut sebagai morphing. Selama ini proses morphing yang banyak ditampilkan adalah proses morphing untuk gambar-gambar dua dimensi. Padahal sekarang komputer telah banyak dipakai untuk membuat dan menampilkan gambar-gambar tiga dimensi. Oleh karena itu proses morphing harus juga dapat diterapkan untuk objek-objek tiga dimensi. Keuntungan dari proses morphing untuk objek tiga dimensi adalah proses morphing tersebut benar-benar mengubah bentuk objeknya. Jadi jika objek hasil proses morphing tersebut dirender, maka lingkungan di sekitar objek tersebut ikut berubah, misalnya bentuk bayangannya. Ada beberapa metode untuk melakukan proses morphing tiga dimensi, salah satunya adalah dengan menggunakan metode harmonic mapping. Metode ini digunakan untuk objek-objek. tiga dimensi yang berupa mesh object, yaitu objek yang tersusun dari kumpulan segitiga. Dengan metode harmonic mapping, objek objek tiga dimensi dapat dipetakan menjadi objek dua dimensi yang berupa bangun segi-n. Syaratnya adalah objek tersebut harus mempunyai topologi yang sama dengan bola dan mempunyai boundary atau pembatas. Setelah dipetakan menjadi objek dua dimensi, hasil pemetaan itu dapat digabungkan menjadi satu. Dari dua buah pemetaan akan dibentuk menjadi satu pemetaan yang baru. Dari pemetaan yang baru ini nantinya akan dibentuk objek-objek tiga dimensi yang baru yang mempunyai jumlah titik yang sama dan saling berkorespondensi. Objek-objek yang baru inilah yang akan diinterpolasi untuk membentuk perubahan dari satu objek menjadi objek. yang lain. Pemetaan objek tiga dimensi menjadi objek dua dimensi dengan metode harmonic mapping terbagi menjadi dua bagian, yaitu pemetaan boundary dan pemetaan verteks-verteks internal. Pemetaan boundary bertujuan untuk memetakan bagian tepi dari objek tiga dimensi. Hasil pemetaan ini berupa sebuah bangun segi-n. Pemetaan verteks-verteks internal berfungsi untuk memetakan titik-titik yang lain pada objek tiga dimensi ke dalam bangun segi-n.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: Q Science > QA Mathematics > QA75 Electronic computers. Computer science
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Informatic
Depositing User: Moch. Ali Syamsudin 197011
Date Deposited: 16 Sep 2013 06:37
Last Modified: 16 Sep 2013 06:37
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/4846

Actions (login required)

View Item View Item