Perlakuan Akuntansi Yang Tepat Atas Ekspor dan Impor Dalam Rangka Laporan Keuangan Yang Informatif Pada PT. X di Sidoarjo

Sutanto, Inge (2001) Perlakuan Akuntansi Yang Tepat Atas Ekspor dan Impor Dalam Rangka Laporan Keuangan Yang Informatif Pada PT. X di Sidoarjo. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/153099

Abstract

Memasuki pertengahan 1997, perekonomian Indonesia mengalami goncangan yang cukup hebat. lnflasi meningkat cukup tajam dan nilai Rupiah sempat terpuruk hingga Rp 15000 per dollar Amerika Serikat. Perubahan nilai tukar ini akan sangat mempengaruhi badan usaha-badan usaha yang melakukan transaksinya dalam mata uang asing, di mana transaksi tersebut tidak dilindung nilai (hedging). Badan usaha yang tidak melakukan lindung nilai terhadap nilai utangnya dan bergantung pada bahan baku luar negeri tentu akan mengalami pembengkakan utang hingga berkali lipat. Akibatnya beban selisih kurs yang ditanggung badan usaha tersebut sangat besar. Di sisi lain, badan usaha yang banyak melakukan ekspor ke luar negeri akan menuai keuntungan besar-besaran. Keuntungan dan kerugian akibat selisih kurs merupakan bagian dari laba bersih badan usaha yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan, pengklasifikasian, peringkasan, dan pengikhtisaran data-data keuangan. Dengan kata lain, laporan keuangan merupakan hasil akhir proses akuntansi. Laporan keuangan berperan sebagai suatu sistem informasi yang memberikan informasi yang berkualitas bagi pengambilan putusan. Oleh karenanya laporan keuangan dibutuhkan oleh pihak-pihak seperti investor baik yang potensial maupun yang telah ada kreditur, pemasok, pelanggan, pemerintah, masyarakat, serta pihak berkepentingan lainnya. Laporan keuangan seringkali menjadi satu-satunya informasi bagi pihak-pihak yang tidak mempunyai pengetahuan langsung ke badan usaha terkait. Oleh sebab itu perlu laporan keuangan perlu disusun dengan standar yang tepat. Tiga masalah penting dalam akuntansi yang muncul saat menyusun laporan keuangan adalah pengakuan, pengukuran, dan pelaporan. Ketiga hal ini perlu diperhatikan supaya badan usaha dapat menghasilkan laporan keuangan yang baik. Pengakuan adalah menentukan kapan suatu transaksi atau kejadian dimasukkan sebagai elemen laporan keuangan. Pengukuran merupakan penentuan dalam nilai akun yang diakui, sedangkan pelaporan adalah bagaimana suatu akun disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Saat pengakuan mempengaruhi pengukurannya dan akhirnya berpengaruh pula terhadap cara pelaporannya. PT. X merupakan badan usaha yang bergerak di bidang ekspor impor tekstil. Metode pengakuan pendapatan dan beban yang dipergunakan oleh PT. X adalah Cash Basis. Cash Basis mengakui pendapatan dan beban pada saat penerimaan dan pembayaran tunai. Metode pengakuan ini mengakibatkan penjualan dan pembelian diakui berdasarkan kurs pada saat penerimaan dan pembayaran tunai. Tidak ada selisih kurs, piutang dagang valas, maupun utang dagang valas yang diakui. Dengan metode pengakuan ini. PT. X tidak memisahkan laba selisih kurs dengan nilai penjualan dan pembelian. Hal ini tentunya membuat laporan keuangan yang dihasilkan kurang informatif. Perlakuan akuntansi yang tepat atas problematika banyak mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan no. 10. PSAK menggunakan asumsi dasar Accrual Basis dalam pengakuan pendapatan dan beban. Menurut Accrual Basis, pendapatan diakui pada saat pendapatan diperoleh dan beban diakui pada saat diderita. Saat yang paling tepat untuk mengakui pendapatan dan beban adalah point of sale. Dengan mempertimbangkan syarat penyerahan barang yaitu FOB Shipping Point maka saat pengakuan yang tepat adalah saat penerbitan Bill of lading. Nilai penjualan dan pembelian yang diakui diukur berdasarkan kurs penerbitan B/L. Piutang dan utang dagang diukur berdasarkan penerbitan B/L. Selisih kurs antara saat B/L diterbitkan dengan saat pelunasan akan menimbulkan laba rugi selisih kurs. Dalam hal pengungkapan maka laba rugi selisih kurs ini harus dipisahkan. Melalui Accrual Basis maka laba rugi selisih kurs telah dipisahkan dari penjualan maupun pembelian dan disajikan sebagai pendapatan (beban) lain-lain. Informasi penting yang berkaitan dengan akun-akun di atas harus diungkapkan sepenuhnya dalam laporan keuangan. Pengungkapan ini dimaksudkan untuk menghasilkan laporan keuangan yang informatif sehingga bermanfaat dalam pengambilan putusan.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Users 147 not found.
Date Deposited: 03 Oct 2013 07:15
Last Modified: 03 Oct 2013 07:15
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/4858

Actions (login required)

View Item View Item