Jenis Communicable Diseases

Putra, Sulistyo Emantoko Dwi (2024) Jenis Communicable Diseases. [Video]

[thumbnail of jenis-communicable-disease-edit-ytshorts.savetube.me.mp4] Video (MP4)
jenis-communicable-disease-edit-ytshorts.savetube.me.mp4

Download (11MB)
Official URL / DOI: https://www.youtube.com/watch?v=QJg7I41zs1g

Abstract

Communicable diseases, adalah yaitu penyakit menular yang dapat berpindah dari satu individu ke individu lain, termasuk lintas spesies. Banyak agen infeksi penyebab penyakit ini. Beberapa jenis communicable diseases diuraikan di bawah ini. Jenis Pertama: Zoonotic Disease Zoonotic disease merupakan jenis penyakit menular yang berasal dari hewan dan dapat berpindah ke manusia karena perubahan lingkungan atau kondisi tertentu. Beberapa contoh nyata termasuk: • Zoonotic influenza, seperti flu babi (swine flu) dan flu burung (avian flu). Penyakit ini sangat mematikan, dengan korban meninggal hingga 500.000 orang setiap tahun, dan 3–5 juta kasus per tahun masih terus tercatat hingga sekarang. Dalam kasus flu burung, jika satu peternakan ayam terinfeksi, seluruh populasi ayam di lokasi tersebut dimusnahkan. Hal serupa terjadi pada flu babi, demi mencegah penyebaran virus ke manusia. • Rabies, yang biasa dikenal sebagai penyakit “anjing gila”. Rabies ditularkan melalui gigitan hewan, khususnya anjing. Akibatnya sangat fatal, dengan kematian setiap 9 menit di dunia. Agen penyebab rabies berasal dari hewan, yang berpindah ke manusia dan menyebabkan infeksi serius pada sistem saraf. Menurut data, 60% dari seluruh penyakit infeksi yang ada merupakan zoonotic. Artinya, sebagian besar infeksi yang menyerang manusia berasal dari hewan atau memiliki sumber awal dari hewan. Jenis Kedua: Neglected Tropical Diseases (NTDs) Penyakit tropis yang sering dilupakan atau terabaikan karena hanya menyerang daerah-daerah tertentu, khususnya wilayah tropis yang cenderung miskin. Karena penyebarannya terbatas, penyakit-penyakit ini jarang menjadi fokus penelitian global. Contohnya: • Sleeping sickness (tripanosomiasis), disebabkan oleh parasit Trypanosoma brucei gambiense dan rhodesiense, dan ditularkan oleh lalat tsetse. Gejalanya berat: penderita bisa mengalami pembengkakan dan tidur terus-menerus, bahkan hingga koma. Karena menyerang daerah-daerah miskin, negara-negara pengidapnya tidak memiliki cukup dana untuk riset dan pengembangan obat, sehingga penyakit ini kian terlupakan oleh komunitas global. Jenis Ketiga: Emerging Infectious Diseases Ini adalah kelompok penyakit infeksi baru muncul yang belum bisa dikategorikan secara pasti ke dalam zoonosis atau penyakit tropis. Penyakit-penyakit ini masih dalam tahap penyelidikan, apakah asalnya dari hewan atau bukan. Contohnya: • SARS, • MERS, • dan COVID-19 (SARS-CoV-2). Semua penyakit ini menyerang saluran pernapasan, menyebabkan wabah global, dan tingkat kematiannya signifikan. Dugaan sementara menyebutkan bahwa SARS-CoV-2 berasal dari kelelawar, tetapi belum ada bukti ilmiah yang sepenuhnya memastikan asal usul virus ini, sehingga penyakit-penyakit ini digolongkan sebagai emerging infectious diseases — penyakit menular yang baru dan belum pasti klasifikasinya.

Item Type: Video
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Faculty of Technobiology > Department of Biology
Depositing User: Sulistyo Emantoko 61116
Date Deposited: 25 Jun 2025 04:18
Last Modified: 25 Jun 2025 04:18
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/48737

Actions (login required)

View Item View Item