Putra, Sulistyo Emantoko Dwi (2024) Penyebaran Communicable Disease. [Video]
![]() |
Video (MP4)
penyebaran-communicable-disease-edit-ytshorts.savetube.me.mp4 Download (23MB) |
Abstract
Tren jumlah kasus dan kematian pada communicable diseases akan dipalajari pada video ini. Termasuk kecenderungan jumlah penyakit yang menurun namun tetap menajdi ancaman besar. Dari puncak kolera hingga penurunan dramatis • Kasus klasik: kolera di Inggris. Pada 1836, peta kematian di beberapa distrik berwarna hitam pekat—> > 100–1 136 kematian per 10 000 penduduk. Tiga dekade kemudian, 1866, peta yang sama didominasi warna kuning (kematian = 0). Faktor penurunannya: 1. Perbaikan sanitasi dan kebersihan rumah tangga. 2. Antibiotik—senjata baru melumpuhkan bakteri penyebab kolera. 3. Vaksinasi—membangun kekebalan komunal, membuat patogen kesulitan mencari inang. 4. Kesejahteraan meningkat—lebih banyak sumber daya untuk air bersih, gizi baik, dan inspeksi pangan. Keberhasilan tertinggi tercermin pada polio; dua abad perjuangan vaksinasi berhasil membuat penyakit ini nyaris lenyap dari muka bumi. Tapi mengapa infeksi tetap dalam lima besar penyebab kematian? Di tabel global penyebab kematian: Peringkat Penyebab utama Kematian/tahun (≈) 1 Kardiovaskular 17,8 juta 2 Kanker 9,6 juta 4 Infeksi saluran napas bawah 2,56 juta — COVID-19 (2020–awal 2021) 2,3 juta — TB (TBC) 1,57 juta Walau jauh di bawah kardiovaskular, penyakit infeksi masih “menjaga” posisi tinggi. Alasannya: a. Pathogen selalu berevolusi • Kolera: muncul biotipe-biotipe baru (cokelat, hijau, merah muda pada peta strain). • SARS-CoV-2: < 12 bulan sudah terdeteksi ≥ 5 varian (A, B, C, varian Inggris, varian AS). Varian baru ↔ efektivitas terapi dan vaksin menurun. b. Terapi tidak selalu optimal • Pengobatan tidak tuntas—contoh klasik TBC: regimen 6 bulan dipangkas jadi 3 bulan karena pasien merasa sembuh → bakteri lemah, tidak mati, bangkit lebih kebal. • Resistansi antibiotik akibat penggunaan berlebihan atau tak sesuai dosis. c. Mobilitas manusia super-tinggi Globalisasi membuat isolasi “gaya abad 19” mustahil. Seseorang dapat menularkan patogen lintas negara sebelum gejala muncul. d. Populasi dunia menua Umur panjang berarti lebih banyak lansia dengan imunitas menurun → rentan terinfeksi. Inti video 1. Tren menurun penyakit infeksi dicapai lewat sanitasi, antibiotik, vaksin, dan kesejahteraan. 2. Ancaman bertahan karena evolusi patogen, resistansi obat, mobilitas, dan populasi lansia. 3. Strategi ke depan: pengawasan varian, kampanye penggunaan antibiotik bijak, infrastruktur kesehatan global, dan riset vaksin generasi baru.
Item Type: | Video |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions: | Faculty of Technobiology > Department of Biology |
Depositing User: | Sulistyo Emantoko 61116 |
Date Deposited: | 25 Jun 2025 04:24 |
Last Modified: | 25 Jun 2025 04:24 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/48739 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |