Putra, Sulistyo Emantoko Dwi (2020) Kaidah Oktet Senyawa Kovalen. [Video]
![]() |
Video (MP4)
video-3-kaidah-oktet-senyawa-kovalen-ytshorts.savetube.me.mp4 Download (9MB) |
Abstract
Kaidah Oktet banyak memberikan landasan dalam konteks ikatan kimia. Sebelum masuk lebih jauh ke kaidah ini, mari kita ingat kembali tabel periodik unsur yang telah kita pelajari sebelumnya. Tabel Periodik dan Elektron Valensi Dalam tabel periodik, unsur-unsur dibagi berdasarkan golongan—mulai dari Golongan 1A hingga 8A. Pembagian ini didasarkan pada jumlah elektron valensi, yaitu elektron yang berada di kulit terluar suatu atom. Contohnya: • Golongan 1A memiliki 1 elektron di kulit terluar • Golongan 2A memiliki 2 elektron • Golongan 6A memiliki 6 elektron • Golongan 7A punya 7 elektron • Dan golongan 8A memiliki 8 elektron di kulit terluar Kenapa Atom Cenderung Membentuk Ikatan? Kita pernah membahas bahwa unsur seperti hidrogen tidak ditemukan dalam bentuk atom tunggal di alam, tapi selalu dalam bentuk molekul H₂. Demikian juga dengan oksigen (O₂) dan natrium yang kerap ditemukan dalam senyawa seperti NaCl. Namun, ada yang berbeda dengan unsur-unsur golongan 8A—seperti helium, argon, dan xenon. Unsur-unsur ini dapat ditemukan dalam bentuk bebas, tanpa berikatan dengan unsur lain maupun dengan dirinya sendiri. Hal ini karena unsur-unsur golongan 8A memiliki 8 elektron di kulit terluar, yang membuat mereka sangat stabil secara alami. Mereka tidak perlu bereaksi untuk mencapai kestabilan. Kaidah Oktet: Mengejar Stabilitas Dari sinilah muncul konsep Kaidah Oktet: "Suatu atom akan cenderung mencapai konfigurasi elektron yang stabil dengan memiliki 8 elektron di kulit terluar, seperti halnya unsur golongan 8A." Namun, ada pengecualian seperti hidrogen, yang hanya memerlukan 2 elektron di kulit terluarnya untuk menjadi stabil. Penerapan Kaidah Oktet dalam Senyawa Kovalen Mari kita lihat bagaimana kaidah ini bekerja dalam pembentukan senyawa kovalen. Contoh: Atom Karbon (C). Atom C memiliki nomor atom 6, berarti memiliki 6 elektron. Konfigurasi elektron: 2 di kulit pertama, dan 4 di kulit terluar (kulit kedua). Karena hanya memiliki 4 elektron valensi, karbon belum stabil. Untuk mencapai 8 elektron, karbon perlu berbagi elektron dengan atom lain Contoh lain adalah Atom Hidrogen (H). Atom ini hanya memiliki 1 elektron sehingga untuk stabil, hidrogen hanya butuh 2 elektron. Jika satu atom karbon berikatan dengan empat atom hidrogen, maka: Karbon bisa berbagi masing-masing 1 elektron dengan setiap hidrogen. Hidrogen pun mendapatkan 2 elektron di kulit terluarnya. Dengan demikian, terbentuklah molekul CH₄ (metana), di mana: Karbon mencapai 8 elektron valensi dan Setiap hidrogen mencapai 2 elektron valensi Inilah yang kita sebut sebagai ikatan kovalen—ikatan yang terjadi karena pemakaian bersama elektron antaratom.
Item Type: | Video |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions: | Faculty of Technobiology > Department of Biology |
Depositing User: | Sulistyo Emantoko 61116 |
Date Deposited: | 25 Jun 2025 08:19 |
Last Modified: | 25 Jun 2025 08:19 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/48744 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |