Shed a New Light on the Role of Probiotics: A Case Report on the Patient with Ulcerative Colitis and Non- Hodgkin’s Lymphoma (Perspektif Baru tentang Peran Probiotik: Laporan Kasus pada Pasien dengan Kolitis Ulseratif dan Limfoma Non-Hodgkin)

Geson, Ge Recta and Setiadi, Antonius Adji Prayitno (2026) Shed a New Light on the Role of Probiotics: A Case Report on the Patient with Ulcerative Colitis and Non- Hodgkin’s Lymphoma (Perspektif Baru tentang Peran Probiotik: Laporan Kasus pada Pasien dengan Kolitis Ulseratif dan Limfoma Non-Hodgkin). Journal of Islamic Pharmacy, 11 (1). ISSN 2460-5182 (Submitted)

[thumbnail of 1.JIP-LoA-Geson.pdf] PDF
1.JIP-LoA-Geson.pdf

Download (152kB)
[thumbnail of 2.turnitin.pdf] PDF
2.turnitin.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of 3. templet jurnal Shed a new light on the role of probiotics JIP-Manuscript Template.pdf] PDF
3. templet jurnal Shed a new light on the role of probiotics JIP-Manuscript Template.pdf

Download (551kB)
[thumbnail of 4.draft journal Shed a new light on the role of probiotics.pdf] PDF
4.draft journal Shed a new light on the role of probiotics.pdf

Download (530kB)
[thumbnail of 5.JIP-Author Statement Letters.pdf] PDF
5.JIP-Author Statement Letters.pdf

Download (189kB)

Abstract

Latar Belakang: Kolitis Ulseratif (UC) merupakan penyakit radang usus kronis (IBD) yang menyebabkan peradangan dan ulserasi pada lapisan dalam kolon dan rektum. UC meningkatkan risiko komplikasi serius, seperti kanker kolorektal dan limfoma. Limfoma Non-Hodgkin (NHL) adalah kelompok kanker pada sistem limfatik yang dapat muncul sebagai komplikasi UC, terutama pada pasien yang menerima terapi imunosupresif. Presentasi Kasus: Seorang pasien laki-laki berusia 44 tahun datang dengan keluhan perdarahan gastrointestinal kronis sejak Januari 2022. Awalnya bersifat intermiten, frekuensi perdarahan meningkat dalam dua bulan berikutnya menjadi 10–14 kali per hari sehingga sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Pemeriksaan kolonoskopi dan histopatologi menegakkan diagnosis UC dan NHL. Pasien menjalani delapan siklus kemoterapi dengan tambahan suplementasi probiotik multistrain sebagai adjuvan dengan dosis 2 × 15 mL per hari selama 14 hari di antara siklus kemoterapi ke-6 dan ke-7, serta 2 × 15 mL per hari selama 21 hari di antara siklus ke-7 dan ke-8. Sebelum suplementasi probiotik, pasien mengalami efek samping kemoterapi yang memerlukan pengobatan suportif. Namun, setelah pemberian probiotik, efek samping menjadi lebih ringan dan tidak lagi memerlukan resep tambahan. Efek samping yang dilaporkan, termasuk malaise, mual, dan gangguan gastrointestinal, mereda lebih cepat dibandingkan periode sebelum suplementasi. Kesimpulan: Kombinasi kemoterapi dengan suplementasi probiotik multistrain berpotensi menghambat progresi keganasan. Probiotik dapat memberikan manfaat terapeutik dengan meningkatkan apoptosis sel kanker sekaligus menurunkan peradangan pada UC

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Kolitis Ulseratif, Limfoma Non-Hodgkin (NHL), Kemoterapi, probiotik multistrain
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Postgraduate Programs > Master Program in Clinical Pharmacy
Depositing User: Ester Sri W. 196039
Date Deposited: 02 Oct 2025 03:02
Last Modified: 02 Oct 2025 03:02
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/49632

Actions (login required)

View Item View Item