Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kondisi Lingkungan Kerja Dan Posisi Kerja Dengan Kelelahan Kerja

Wongsoadi, Cipto (2001) Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kondisi Lingkungan Kerja Dan Posisi Kerja Dengan Kelelahan Kerja. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/148909

Abstract

Timbulnya kelelahan kerja dipengaruhi banyak faktor antara lain kondisi lingkungan kerja, beban kerja fisik dan psikis yang terlalu berat, pekerjaan yang monoton, kurangnya istirahat, tidak ada motivasi dari pekerja dan sebagainya. Namun dalam penelitian ini dibatasi pada faktor persepsi terhadap kondisi lingkungan kerja dan posisi kerja. Kondisi lingkungan kerja dan posisi kerja yang tidak ergonomis akan lebih cepat menyebabkan kelelahan kerja pada pekerja. Karena itu sangat penting perancangan kondisi lingkungan kerja dan posisi kerja dibuat seergonomis mungkin. Penelitian ini dilakukan di P.T. S, Rungkut II dengan mengambil sampel para pekerja wanita di bagian proses giling sebanyak 184 orang dari 5 (lima) unit yang ada(C, D, E, F dan G). Sampel diambil dengan cara incidental sampling. Untuk mengukur persepsi terhadap kondisi lingkungan kerja dan posisi kerja dilakukan dengan cara angket tertutup. Selain itu dilakukan juga observasi guna memperoleh data tambahan/ pelengkap. Dari analisis data yang dilakukan dengan menggunakan teknik statistik Analisis Regresi Dua Prediktor didapat hasil yang menunjukkan bahwa hipotesis awal (Ha) diterima (F = 25,353; p < 0,001; r = 0,475), yang berarti ada hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap kondisi lingkungan kerja dan posisi kerja dengan kelelahan kerja. Sedangkan dari hasil analisis tambahan, didapat hasil bahwa persepsi terhadap posisi kerja memiliki sumbangan terhadap kelelahan kerja sebesar 15,826 %, dan berkorelasi signifikan. Sedangkan untuk persepsi terhadap kondisi lingkungan kerja sebesar 6,727 % yang berkorelasi signifikan. Persepsi subjek terhadap kondisi lingkungan kerja (yaitu aspek penerangan, temperatur, kebisingan dan ruang gerak), pada umumnya cukup merasa nyaman. Sedangkan pada posisi kerja umumnya keluhan subjek adalah pada anggota tubuh bagian bahu, punggung atas, pinggang, pantat, lengan dan kepala. Keluhan ini mungkin disebabkan oleh ketidaknyamanan mereka dalam bekerja dengan alat giling, meja dan kursi duduk, mungkin juga karena kepenatan karena duduk yang terlalu lama dan rasa pegal akibat terlalu sering menarik stang alat giling. Saran kepada peneliti selanjutnya kiranya data awal ini bisa dipakai sebagai rujukan untuk penelitian berikutnya yang lebih mendalam terhadap variabel-variabel lain dan masalah-masalah yang berkaitan dengan kelelahan kerja, memperhatikan kelemahan dalam penelitian ini sehingga dapat dilakukannya suatu perbaikan yang berarti bagi kemajuan pendidikan Psikologi Industri Organisasi. Saran kepada pihak perusahaan, diharapkan untuk terus memperhatikan fasilitas kerja yang ada menjadi seergonomis mungkin terutama berkaitan dengan rancangan kursi dan meja. Perlunya suatu perbaikan terhadap metode kerja terutama sikap dan prilaku kerja. Terhadap informasi yang didapat lewat penelitian ini diharapkan dapat ditindaklanjuti sehingga keluhan-keluhan subjektif yang ada dapat dilakukan perbaikan ke arah lebih baik. Pekerja perlu diberi nasihat untuk selalu makan makanan bergizi, cukup istirahat serta memperhatikan kesehatan diri sendiri karena ini dapat mengurangi terjadinya kelelahan kerja.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Users 147 not found.
Date Deposited: 02 Oct 2013 07:45
Last Modified: 02 Oct 2013 07:45
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/5018

Actions (login required)

View Item View Item