Sutedjo, Lembono (2002) Pengendalian Kualitas Paku Di PT. Surabaya Wire. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
PT. SURABAYA WIRE adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi kawat paku. Salah satu produknya adalah paku, yang mana paku ini memiliki permintaan cukup banyak baik itu dari luar maupun dalam negeri. Untuk itu PT. SURABAYA WIRE selalu berusaha untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Dalam menjaga dan meningkatkan kualitas produk paku yang dihasilkan, perlu menelusuri terlebih dahulu faktor penyebab dari cacat yang ditimbulkan oleh proses produksi. Jika telah diketahui sumber pokok permasalahannya maka dapat dengan mudah untuk mengatasi rnasalah yang terjadi selama proses produksi. Berdasarkan diagram Pareto dapat diketahui jenis cacat pada paku yang dominan yaitu cacat kepala paku gagal sebesar 34,7% dan diikuti oleh cacat ujung paku gagal sebesar 31,1 % serta cacat badan paku bengkok sebesar 19,1 %. Dari hasil uji varians diketahui bahwa shift kerja mempengaruhi prosentase cacat dan jenis cacat yang timbul. Juga jenis cacat yang terjadi dipengaruhi oleh jenis produk yang diproduksi. Berdasarkan analisis peta kontrol u diketahui proses da1am keadaan tidak terkendali untuk tiap-tiap jenis cacat. Untuk itu perlu dilakukan penelusuran penyebab cacat yang timbul dengan menggunakan diagram Ishikawa. Penyebab cacat kepala paku gagal yang dominan adalah posisi Cutter tidak segaris (26,9 %), Cutter aus (20,9 %), Dies paku tidak kuat menahan (16,4 %), Dies paku aus (11,9 %), dan posisi Punch tidak pas Dies paku (10,4 %). Penyebab cacat ujung paku gagal yang dominan adalah posisi Cutter tidak segaris (57,7 %), dan Cutter aus (34,6 %). Penyebab cacat badan paku bengkok yang dominan adalah posisi Rol Pengait tidak segaris (32,5 %), Rol Pengait menekan terlalu kuat (30 %), dan Rol Pelurus macet (22,5 %). Pembuatan standar instruksi kerja operator dibuat agar operator mampu membaca tanda-tanda dan dapat bekerja dengan lebih baik dan benar. Standar setting mesin dibuat untuk tiap-tiap karakteristik mesin agar operator mudah mengoperasikannya. Setelah usulan perbaikan diterapkan, hasilnya menunjukkan adanya penurunan prosentase cacat secara keseluruhan dari 3,99 % menjadi 2,43 %. Pada diagram Pareto setelah perbaikan dapat dilihat teljadi pergeseran antaljenis cacat dan adanya penurunan prosentase frekuensi teljadinya tiap-tiap jenis cacat.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 01 Oct 2013 09:56 |
Last Modified: | 01 Oct 2013 09:56 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/5167 |
Actions (login required)
View Item |