Soegiharto, Melly (2001) Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Konflik Peran Ganda Pada Karyawati. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Terbukanya kesempatan kerja bagi wanita memberikan peluang bagi kaum wanita untuk terjun ke dunia kerja. Dunia kerja memang menjanjikan berbagai segi menarik. Selain ingin mengembangkan diri faktor ekonomipun berperan dalam keputusan untuk bekerja. Tidak dapat dipungkiri faktor ekonomilah yang paling dominan untuk mendorong seseorang untuk bekerja. Bagi wanita yang telah menikah, bekerja diluar rumah bukanlah hal yang mudah. Karena sebagai ibu rumah tangga, keluarga adalah hal yang utama. Sebagai seorang istri, ia harus mendampingi suami dan sebagai seorang ibu, ia bertugas merawat dan mendidik anak. Sedangkan sebagai seorang karyawati, ia dituntut untuk berada di kantor selama jam kerja. Dengan demikian berarti ia tidak dapat menjalankan perannya terhadap keluarga. terlebih lagi bila tuntutan peran-peran tersebut datang secara bersamaan. Hal ini menimbulkan konflik yang memaksa individu untuk memilih salah satu diantara peran-peran tersebut. Dukungan sosial dari lingkungan sekitar diperlukan oleh individu dalam keseimbangan peran-peran tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Roger dan Nancy Elizabeth di Cincinnati, USA terhadap 144 wanita yang berperan ganda, bahwa wanita yang memperoleh dukungan sosial tinggi, kemungkinan mengalami konflik peran rendah dan sebaliknya. Wanita yang mendapat dukungan sosial rendah cenderung mengalami konflik peran yang tinggi. Berpijak dari hal itu maka ingin dikaji secara empirik hubungan antara dukungan sosial dengan konflik peran pada karyawati. Subyek penelitian ada 40 karyawati di Solo yang berusia antara 20 -48 tahun telah memiliki anak minimal 1 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tentang data diri, dukungan sosial dan konflik peran. Teknik analisis data digunakan teknik korelasi product moment. Hasil uji korelasi product moment menunjukkan bahwa jika dikorelasikan secara keseluruhan, terdapat korelasi yang positif antara dukungan sosial dengan konflik peran ganda (r = 0,792 p = 0,000). Dukungan sosial saja ternyata tidak cukup berpengaruh dalam mengatasi konflik peran ganda pada karyawati, karena meskipun dukungan sosial yang diterima oleh karyawati tinggi tapi konflik peran ganda yang dialaminya juga tinggi. Hal ini dikarenakan variabel dukungan sosial tidak berhubungan langsung dengan konflik peran ganda. Dukungan sosial bukanlah faktor pencetus timbulnya konflik peran ganda karena dukungan sosial hanya bersifat meringankan atau memperberat konflik petan ganda yang dialami oleh individu. Selain itu faktor usia juga berpengaruh terhadap konflik peran ganda. Sebagian besar subyek penelitian ini adalah masuk dalam kategori masa dewasa dini suatu. masa penyesuaian terhadap peran-perannya. Selain itu faktor-faktor lain diluar kontrol penelitian seperti usia anak, kepribadian subyek dan faktor demografis lainnya juga berpengaruh terhadap tingginya konflik peran ganda yang dialami karyawati.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Karyono |
Date Deposited: | 08 Oct 2013 08:09 |
Last Modified: | 08 Oct 2013 08:09 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/5321 |
Actions (login required)
View Item |