Coping Stres Pada Perawat Bagian UGD dan Bagian ICU Rumah Sakit St. Vincentius A Paulo Surabaya

Fei , M. Margaretha Oei Siok (2001) Coping Stres Pada Perawat Bagian UGD dan Bagian ICU Rumah Sakit St. Vincentius A Paulo Surabaya. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/148303

Abstract

Semakin kompleksnya problematika kehidupan metropolis, semakin memperburuk kondisi fisik dan psikis manusia sehingga begitu banyak yang jatuh sakit. Banyaknya pasien yang berobat dan tuntutan pelayanan kesehatan secara profesional menjadikan para perawat semakin stres. Untuk menghadapi stres ini, individu selalu berupaya untuk melakukan reaksi yang menggambarkan usaha individu untuk menetralkan atau mengurangi dampak negatif stres. Usaha untuk mengatasi stres ini disehut sebagai strategi coping. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan coping stres pada perawat bagian UGD dan ICU, bila ditinjau dari kematangan keprihadian. Sampel dalam penelitian ini adalah para perawat perempuan bagian UGD dan ICU di Rumah Sakit Katolik "St. Vincentius a Paulo" Surabaya, dengan jumlah subjek sehanyak 48 orang yang terdiri dari 26 orang dari UGD dan 22 orang dari ICU. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, sedangkan pengumpulan data menggunakan angket. Untuk mengukur variahel kontrol kematangan kepribadian digunakan angket hasil adaptasi dari penelitian Livianto (2000) yang aitem-aitemnya mengindikasikan tujuh ciri kematangan kepribadian dari Allport (dalam Schultz, 1993, h.30-36). Sedangkan untuk variabel tergantung coping stres diukur melalui angket Skala Reaksi (LCS) yang disadur langsung dari Pramadi dan Lasmono (1998). Angket ini mengacu pada delapan strategi coping stres menurut Folkman, dkk (1986, h.995): confrontive coping, seeking social support, planful problem solving, self-control, distancing, positive reappraisal, accepting responsibility, dan escape-avoidance. Dari kedelapan strategi itu dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu problem focused coping (PFC) dan emotion focused coping (EFC). Dengan menggunakan Statistik Analisis Kovarians Satu Jalur diperoleh nilai F variabel kematangan kepribadian terhadap coping stres sebesar 0,960 (p = 0, 411) yang berarti non signifikan. Untuk problem focused coping memiliki nilai F = 3, 775 (p =0,058) yang berarti non signifikan, sedangkan nilai F dari emotion focused coping sebesar 2,375 (p =0,130) yang berarti non signifikan pula. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan coping stres yang sangat mencolok pada perawat UGD dan ICU bila ditinjau dari kematangan kepribadian. Kendati kematangan kepribadiannya dikontrol dan menampakkan hasil kalau perawat ICU lehih matang kepribadiannya, namun ternyata coping stres yang digunakan para perawat UGD dan ICU adalah cenderung EFC, yaitu positive reappraisal dan accepting responsibility. Hal ini jelas disehabkan karena adanya faktor jenis kelamin sangat mempengaruhi pemilihan coping stres yang digunakan. Perempuan, menurut Billings & Moos (1984, h.879), cenderung menggunakan EFC.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Karyono
Date Deposited: 09 Oct 2013 04:25
Last Modified: 09 Oct 2013 04:25
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/5337

Actions (login required)

View Item View Item