Wijaya, Emmy Taurusia (2000) Perancangan Sistem Persediaan dan Perencanaan Produksi di Maspion Teflon Industry. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
PT. Maspion Teflon Industry yang memiliki lokasi di Desa Sawotratap, Gedangan, Sidoarjo adalah perusahaan yang memproduksi alat-alat memasak dari aluminium yang dilapisi dengan lapisan teflon. Macam produk yang dihasilkan mencapai ratusan ribu tipe dan ukuran. Sebagian besar dari produk yang dihasilkan Maspion Teflon Industry diekspor ke luar negeri sehingga untuk memenuhi pesanan perusahaan dituntut tepat waktu. Salah satu produk yang memiliki permintaan tetap dan besar setiap bulannya adalah skillet. Seringkali perusahaan terlambat dalam memenuhi pesanan konsumen, karena selama ini perusahaan merencanakan produksi hanya berdasarkan pengalaman dan intuisi saja tanpa perhitungan yang cermat. Salah satu faktor lain yang mengakibatkan pemenuhan order seringkali terlambat adalah karena kedatangan bahan baku dan komponen yang terlambat. Produksi jadi sering terhenti karena menunggu datangnya bahan baku dan komponen. Karena beberapa masalah tersebut, maka perlu dilakukan perencanaan produksi dan perancangan sistem persediaan yang tepat sehingga produksi dapat berjalan lancar dan tepat waktu. Perencanaan produksi yang akurat juga harus disertai dengan perhitungan kapasitas yang ada, karena tanpa perhitungan kapasitas tidak akan dapat dibuat perencanaan produksi yang akurat. Kemudian juga harus dilakukan penentuan jumlah mesin optimal yang digunakan untuk memenuhi suatu pesanan. Hal ini diperlukan karena dengan penggunaan mesin yang optimal maka kelebihan mesin dapat digunakan untuk memproduksi produk lainnya Jumlah batch yang dipindahkan antar proses juga perlu ditentukan untuk meminimumkan manufacturing lead time proses. Untuk perencanaan produksi masing-masing komponen digunakan metode Material Requirement Planning (MRP). Dari hasil perhitungan MRP, dapat diketahui kapan dan berapa suatu komponen harus dibuat agar pesanan dapat dipenuhi tepat waktu. Setelah itu, dari output MRP dapat diketahui berapa kebutuhan masing-masing komponen dan dapat dirancang sistem persediaannya. Perancangan sistem persediaan dibedakan menjadi dua karena ada komponen yang dipesan dari supplier eksternal dan ada komponen yang dipesan dari supplier internal lokal. Untuk komponen yang dipesan pada supplier internal, hanya dapat ditentukan besarnya safety stock dan reorder poin-nya saja karena hampir tidak ada biaya pesan pada supplier internal. Untuk komponen yang dipesan pada supplier eksternal, sistem persediaan yang digunakan didapatkan dari perbandingan dua metode, yaitu FOI-single item dan FOQ-single item. Metode yang dipilih adalah metode yang memiliki total cost terkecil. Untuk komponen plastik pembungkus, metode yang dipilih adalah FOQ-single item dengan jumlah pemesanan optimal sebanyak 9165 unit, reorder point-nya 118993 unit, safety stock-nya sebesar 38682 unit dan total cost-nya Rp 21.709.211,1. Sedangkan untuk komponen paper pack, metode yang dipilih juga FOQ single item dengan jumlah pemesanan optimal sebesar 2646 unit, reorder point-nya 52715 unit, safety stock-nya sebesar 25944 unit dan total cost-nya Rp 259.056. 915,2,·
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 14 Dec 2013 04:24 |
Last Modified: | 14 Dec 2013 04:24 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/5544 |
Actions (login required)
View Item |