Aplikasi Activity-Based Costing Systems Untuk Keakuratan Beban Produk Disertai Pembahasan Aspek Resistance to Change Dalam Implementasinya di PT. X Gresik

Rejoyo, Stephani Linggawati (1998) Aplikasi Activity-Based Costing Systems Untuk Keakuratan Beban Produk Disertai Pembahasan Aspek Resistance to Change Dalam Implementasinya di PT. X Gresik. Masters thesis, University of Surabaya.

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/222897

Abstract

Dampak globalisasi dengan frekuensi dan tenggang waktu yang makin cepat menyebabkan lingkungan menjadi semakin turbulen memicu pimpinan segala bentuk organisasi melakukan reformasi dan transformasi visi, misi dan strategi serta adaptasi dalam kultur struktur dan sistem. Berbagai improvement dilakukan demi mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Perubahan-perubahan tersebut juga menuntut perubahan peran dari informasi, salah satu bentuk informasi yang perlu ditinjau dan didesain adalah sistem Pengukuran biaya produk (costing systems). Dewasa ini, kemampuan costing systems tradisional sangat terbatas, badan usaha perlu segera mempertimbangkan untuk mendesain ulang costing systems yang digunakan. Perubahan yang terjadi dalam proses manufaktur moderen tersebut menuntut tersedianya informasi yang relevan untuk putusan dan pengendalian manajerial. Praktik-praktik Pergendalian manajemen dan akuntansi biaya tradisional tidak dapat menyediakan informasi yang relevant dan reliable untuk mengatur operasi manufaktur badan usaha yang kontemporer. Dalam kondisi bisnis sekarang ini, diperlukan costing systems yang tidak hanya mampu mengukur produk secara lebih akurat dan andal. tetapi juga harus dapat membantu manajemen sebagai pemakai utama dari informasi-informasi yang dihasilkan, yaitu dengan mengembangkan dan mengkomunikasikan strategi badan usana secara benar. Costing systems tradisional sebenarnya hanya layak diterapkan pada lingkungan bisnis pada masa lalu, yang tidak memiliki ragam produk atau cenderung berproduk tunggal. Pada masa-masa itu pula, faktor manusia lebih dominan dari pada mesin, kompleksitas produk yang diproduksi tidak serumit dewasa ini. Perubahan-perubahan yang drastis ini menyebabkan porsi biaya tenaga kerja dalam dunia bisnis semakin menurun, sebaliknya porsi biaya overhead semakin meningkat. Melihat kenyataan ini, maka suatu tindakan yang salah bila badan usaha tetap saja menggunakan sistem pengukuran biaya tradisional yang masih memperlakukan overhead berdasarkan tarif-tarif seperti direct labour hour maupun machine hours yang bersifat arbitrer akhirnya dapat menyebabkan terjadinya undercosting atau overcosting. Informasi biaya yang distortif akan berdampak pada pengambilan putusan yang salah dalam menetapkan kebijakan harga. Akhirnya menyebabkan diambilnya putusan-putusan bisnis yang salah pula. Apabila hal ini terjadi secara terus menerus dan tidak ada perbaikan costing systems, maka dalam jangka panjang akan mempunyai dampak terhadap kelangsungan hidup badan usaha. Desain dan implementasi Activity-Based Costing Systems tidak akan mengalami banyak kendala (resistance to change), baik kendala individu maupun kendala organisasi, apabila desain Management Accounting and Control Systems memenuhi karakteristik yang bagus. Menurut Atkinson, karakteristik yang dimaksud adalah kerangka yang konsisten, global dan fleksibel, terdapat unsur kode etik perilaku, informasi kuantiatif dan kualitatif, empowerment pekerja, reward systems yang memacu tercapainya goal congruence. Organisasi diharapkan mampu belajar dan mengembangkan diri meskipun dalam proses belajar dan pangembangan diri terjadi berbagai kendala. Bagaimanapun juga organisasi tidak boleh tinggal diam dalam menghadapi kondisi tersebut, melainkan senantiasa melakukan learning dan development. Terdapat lima hal yang merupakan faktor penting dalam mengantisipasi kendala learning organization yang ditawarkan sebagai bantuan agar learning organization dapat diterapkan dalam organisasi. Menurut senge, kelima komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan , yaitu system thinking, personal mastery, mental models, building shared vision, dan team learning. Selain belajar, organisasi diharapkan mampu mengembangkan diri (organization development). Planned change merupakan pendekatan yang baik bagi organisasi yang akan melakukan organization development. Learning organization dan organization development diharapkan dapat menjadi bekal badan usaha dalam mengelola organisasi dalam persaingan global.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Postgraduate Programs > Master Program in Management
Depositing User: Karyono
Date Deposited: 07 Jun 2012 06:16
Last Modified: 22 Jan 2016 08:08
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/577

Actions (login required)

View Item View Item