Pengendalian Proses Produksi pada PT. Citra Foam

Tedjokoesoemo, Paul (2001) Pengendalian Proses Produksi pada PT. Citra Foam. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/136361

Abstract

PT Cita Foam adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri yang memproduksi foam/sepon. perusahaan sering kali mengalami ketidaksesuaian kualitas yang diharapkan oleh konsumen. Hal ini sangat tidak diinginkan perusahaan karena bahan baku yang digunakan merupakan barang import yang dibeli dengan menggunakan US$, dimana nilai tukar rupiah terhadap US$ tidak stabil cenderung melemah. Kondisi tersebut menyulitkan perusahaan untuk mempertahankan harga jual dibawah tekanan harga bahan baku yang sewaktu-waktu dapat melambung tinggi. Untuk itu perusahaan berusaha melakukan perbaikan dengan menentukan komposisi bahan baku yang paling optimal sehingga cacat yang terjadi dapat ditekan seminimal mungkin. Pada tugas akhir ini dilakukan penelitian untuk menganalisis kombinasi antara pengaruh faktor ekternal yaitu bahan baku dan faktor internal dari mesin pengaruh bahan baku sepon yaitu tingkat kecepatan putar dan jenis pengaduk dari mesin pengaduk. Percobaan dilakukan dengan cara mengkombinasikan 7 faktor, dimana RPM 1 mempunyai 4 level (300, 400, 500, 600), RPM 2 mempunyai 4 faktor (600, 700, 800, 900) sedangkan jenis pengaduk mempunyai 3 level (jenis 1, jenis 2, jenis 3). Untuk faktor air mempunyai 3 level (58-65, 52-57, 50-51) demikian pula faktor calcium amine TDl juga mempunyai 3 level. Yang dimaksudkan dengan angka pada level 58-65 adalah, contoh air level 1 (58-65) adalah perbandingan dengan jumlah bahan PPG sebanyak 1 satuan. Jadi misalkan PPG menggunakan 1 Kg maka Air sebanyak 58-65 Kg. Setiap run terdiri dari 3 aplikasi maka total yang diperlukan untuk percobaan dengan metode Taguci L₁₈(4² x 3⁷) adalah 54 kali percobaan. Karena sepon mempunyai beberapa karakteristik yang tidak dapat diukur secara pasti, seperti rongga dan warna serta keuletan maka tabel dipisahkan menjadi 4 bagian manurut karakteristiknya, yaitu pertama untuk density, kedua untuk warna, ketiga untuk rongga dan terakhir untuk keuletan sehingga hasil yang dicapai dapat lebih spesifik. Dari hasil pengolahan dan analisis hasil pengolahan data diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan titik optimum pada settitg level optimal untuk kriteria density dan keuletan sehingga perlu dilakukan langkah goal programming untuk menntukan titik kompromi anatara dua hasil optimal tersebut Setelah dilaksanakan penetapan kombinasi level masing-masing parameter spon berdasarkan penyelesaian optimal dari goal programming adalah level 4 untuk RPM 1 (600) rpm, level 1 untuk RPM 2 (600) rpm, level 3 untuk jenis pengaduk (jenis pengaduk 3), level 2 untuk air (52-57), level untuk calcium (0.1584.175), level 2 untuk amine (0.00174.0018), level 2 untuk TDI (0.714.75), dengan deviasi positif untuk density = = 3.592177. Maka kesimpulan yang dapat diambil adalah setting level optimum untuk spon CF 12 adalah : perputaran mesin aduk sebelum dan sesudah air, amine, silikon PPG, SO, Calcium, MC dimasukkan adalah tetap sebesar 600 rpm sedangkan jenis pengaduk yang sebaiknya digunakan adalah jenis pengaduk 3 sedangkan untuk jumlah bahan baku air sebesar 52-57 kali dari jumlah bahan baku PPG, calcium sebesar 0.1584.175 kali dari jumlah bahan baku PPG yang digunakan, Untuk amine sebaiknya digunakan sebanyak 0.00174.0013 kali dari bahan PPG, serta TDI sebanyak 0.71-0.75 kali dari bahan PPG.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Karyono
Date Deposited: 30 Oct 2013 07:25
Last Modified: 30 Oct 2013 07:25
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/6002

Actions (login required)

View Item View Item