Evaluasi Alokasi Biaya Overhead Sebagai Dasar Penentuan Biaya Produk Dengan Activity-Based Costing dan Activity-Based Management pada Perusahaan PT. Wisma Onyx-Malang

Marbun, Manaek Mulia (2001) Evaluasi Alokasi Biaya Overhead Sebagai Dasar Penentuan Biaya Produk Dengan Activity-Based Costing dan Activity-Based Management pada Perusahaan PT. Wisma Onyx-Malang. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/136257

Abstract

Semakin dekatnya era perdagangan bebas membuat badan usaha, baik itu badan. usaha manufaktur maupun jasa semakin dituntut untuk bekerja dengan tingkat efisiensi yang tinggi agar dapat mempertahankan. Eksistensinya untuk menciptakan kondisi yang siap, diperlukan adanya pembenahan dalam sistem pengalokasian dan perhitungan biaya produksi. PT. Wisma Onyx merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang kerajinan, souvenir, dan dekorasi dengan bahan baku batu onyx. Semakin berkembangnya industri sejenis yang menggunakan bahan baku yang sama, PT. Wisma Onyx akan mendapatkan persaingan yang semakm ketat sehingga terdorong untuk memenangkan persaingan yang terjadi atau paling tidak mempertahankan posisinya saat ini. Agar tujuan tersebut tercapai , PT Wisma Onyx harus mampu memaksimalkan pemakaian sumber daya yang dimilikinya agar dapat berproduksi seoptimal mungkin, meminimalkan pemborosan dan melakukan proses produksi yang efektif dan efisien. Selama ini, dalam menentukan harga pokok produksi ( HPP), perusahaan masih berorientasi pada sistem akuntansi tradisional. Dari pengolahan data dengan metode Activity Based Costing (ABC) dapat diketahui harga pokok produksi lebih baik. Hal ini terbukti dengan adanya distorsi harga ( over costing dan under costing ). Dalam perhitungan HPP metode ABC tidak hanya menggunakan unit produk sebagai pemicu biaya melainkan menggunakan aktivitas-aktivitas yang terjadi dengan cost driver sesuai dengan aktivitas tersebut. Produk yang mengalami over costing terbesar adalah produk Vas bunga dengan persentase 19,92%, yang nilainya mencapai Rp 7.544,34 sedangkan produk yang mengalami under costing terbesar adalah produk meja kotak rangkap 2 dengan persentase distorsi sebesar -14, 43% yang nilainya mencapai Rp 18.916,88. Dengan adanya perhitungan menggunakan sistem ABC perusahaan dapat memperbiki sistem perhitungan mereka, terutama waktu pengalokasian biaya overhead. Informasi-informasi dari ABC ini dimanfaatkan untuk mengevaluasi dan menganalisis aktivitas-aktivitas. Sehingga dapat diketahui aktivitas yang value added dan non value added. Aktivitas inspeksi bahan baku, inspeksi 2, pengukuran merupakan aktivitas yang non-value added, selain itu merupakan aktivitas yang value added. Dengan adanya penghematan melalui pemindahan aktivitas inspeksi bahan baku, pengukuran pada bagian gudang akan didapatkan pengurangan biaya. Cost reduction terbesar adalah pada produk meja bulat dengan persentase 3,62 %, yang nilainya mencapai Rp 3.619,56

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Karyono
Date Deposited: 04 Nov 2013 08:51
Last Modified: 04 Nov 2013 08:51
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/6179

Actions (login required)

View Item View Item