Hubungan Antara Kualitas Komunikasi Ibu dan Anak Perempuan Dengan Sikap Anak Terhadap Keinginan Ibu Untuk Menikah Kembali

Damayanti, Ika Prasetya (2002) Hubungan Antara Kualitas Komunikasi Ibu dan Anak Perempuan Dengan Sikap Anak Terhadap Keinginan Ibu Untuk Menikah Kembali. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/143378

Abstract

Tidak seorangpun yang memasuki dunia pernikahan yang menginginkan hilangnya paaangan hidupnya baik itu karena suatu perceraian ataupun kematian, biasanya mereka berharap akan selalu berdua dalam suatu ikatan pernikahan yang bahagia dan kekal, namun kenyataan dan takdir tentunya tidak akan dapat dihindari begitu saja Masalah kehilangan pasangan hidup ini akan menimbulkan reaksi yang berbeda-beda baik bagi laki-laki maupun perempuan. Khususnya pada perempuan, permasalahan kehilangan pasangan akan menimbulkan reaksi kurang menyenangkan baik bagi individu itu sendiri maupun dalam penilaian masyarakat terutama pada masyarakat Timur. Permasalahan yang dihadapi oleh perempuan dalam masa hilangnya pasangan hidupnya memang jauh lebih rumit dibandingkan dengan laki-laki. Adapun altematif pemecahan dan masalah ini ada bermacam-macam mulai dan tetap menjanda sepanjang sisa hidupnya dan berusaha untuk membiayai anak-anaknya secara mandiri, hidup bersama dengan laki-laki lain tanpa menikah, sampai pada pilihan untuk menikah kembali. Diduga salah satu faktor yang mempengaruhi sikap anak terhadap keinginan ibu untuk menikah kembali adalah kualitas komunikasi. Sikap anak terhadap keinginan ibu untuk menikah kembali adalah keadaan dalam diri anak yang menggerakkan untuk bertindak berdasarkan suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju terhadap keinginan ibu untuk menikah kembali. Adapun yang dimaksud dengan kualitas komunikasi ibu dan anak adalah pandangan anak terhadap komunikasi yang dilakukan antara ibu dan anak yang ditinjau berdasarkan aspek keterbukaan, empati, sifat positif, dukungan dan adanya kedudukan yang sejajar diantara kedua belah pihak. Subyek dalam penelitian ini adalah sejumlab 18 perempuan dewasa awal yang berusia 18-25 tahun, dan memiliki ibu berstatus janda karena suami meninggal, yang memiliki keinginan untuk menikah kembali. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah incidental sampling berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa tidak ada hubungan antara kualitas komunikasi ibu dan anak dengan sikap anak terhadap keinginan ibu untuk menikah kembali (r = 0,201, p > 0,05). Hal ini mungkin dikarenakan faktor lain yang mempengaruhi sikap anak terhadap keinginan ibu untuk menikah kembali diantaranya perasaan takut kehilangan kasih sayang ibu dan adanya keyakinan tidak ada yang dapat menggantikan sosok ayah. Selain itu dalam penelitian ini diperoleh basil babwa kualitas komunikasi ibu dan anak tidak melibatkan aspek keterbukaan sehingga kualitas komunikasi menjadi tidak mendalam atau bersifat permukaan. Sedangkan sikap anak terhadap keinginan ibu untuk menikah kembali tampaknya lebih mengarah pada aspek kognitif tanpa melibatkan aspek afeksi dan konasi. Artinya, sikap subyek positif hanya sebatas pada pandangan dan penilaian subyek yang berhubungan dengan keinginan ibu untuk menikah kembali. Saran bagi ibu agar lebih terbuka kepada anak, dengan cara ibu dapat mengkomunikasikan apa yang dialami dan dirasakan pada anak misalnya dimulai dan menceritakan masalah sehari-hari sampai akhirnya pada masalah pribadi. Bagi penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan adanya faktor yang berperan dalam sikap anak terhadap keinginan ibu untuk menikah kembali yaitu lamanya ayah meninggal, dan kedekatan dengan ayah.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 12 Nov 2013 07:41
Last Modified: 12 Nov 2013 07:41
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/6385

Actions (login required)

View Item View Item