Puspitawati, Made Widi (2002) Hubungan Antara Lamanya Belajar Menari Dengan Kecerdasan Emosional Pada Remaja Putri. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Masa remaja merupakan masa peralihan yang berakibat pada ketidakstabilan emosi, seperti mudah marah, mudah tersinggung, mudah putus asa, dan kurang mampu mengendalikan emosinya. Kecerdasan emosional mencakup kemampuan memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, serta berempati dan berdoa (Goleman, 1999). Adapun faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan emosional individu adalah faktor belajar dan kematangan, disamping hal tersebut faktor lingkungan juga berperan, yaitu melalui belajar tari tradisional Bali. Melalui tahap memahami materi tarian dan mempelajari gerak dasar tarian diharapkan individu mampu memahami jenis tarian tersebut, sehingga individu mampu mengenali emosinya. Pada tahap menghafalkan gerak dasar tarian dan pengekspresian atau penjiwaan tarian dapat melatih kemampuan individu dalam mengelola emosinya, karena dalam tahap ini individu diharapkan dapat mengkombinasikan gerak tarian, gerak mata, musik, dan ritme. Di samping hal tersebut tahap evaluasi dapat melatih individu dalam memotivasi diri sendiri, karena dalam tahap ini individu berusaha untuk menari lebih baik. Pada tahap akhir, yaitu pementasan dapat melatih individu untuk berempati dan membina hubungan yang baik dengan orang lain karena individu diharapkan dapat melakukan kontak interpersonal dengan orang-orang disekitarnya. Hal tersebut didukung oleh penelitian Boone dan Cunningham dari Brandeis University (1998) menunjukkan bahwa emosi seseorang diungkapkan melalui pengekspresian "body movement", yaitu tarian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang ingin melihat apakah ada hubungan antara lamanya belajar menari dengan kecerdasan emosional pada remaja putri. Subyek penelitian adalah 46 remaja putri yang berusia 12 sampai 15 tahun dan telah belajar menari tradisional Bali sejak Sekolah Dasar, minimal 2 tahun. Metode pengumpulan data menggunakan angket tertutup dengan tipe pilihan dan tipe isian. Kecerdasan emosional diungkap dengan angket kecerdasan emosional yang dibuat penulis dengan skala Likert. Hasil analisis data dengan Teknik Korelasi Spearman, menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara lamanya belajar menari dengan kecerdasan emosional pada remaja putri (r = 0,562 dan p < 0,001). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan belajar tari tradisional Bali, sebagian besar subyek penelitian (52,17 %) memiliki kecerdasan emosional tergolong tinggi. Dari basil penelitian tersebut penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya dapat lebih dikembangkan yaitu dengan melakukan penelitian yang bersifat komparatif pada tari tradisional lain dengan tari modern, selain juga menggunakan depth interview agar dapat digali informasi lebih dalam.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 12 Nov 2013 08:38 |
Last Modified: | 12 Nov 2013 08:38 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/6393 |
Actions (login required)
View Item |