Analisis hubungan inflasi dan nilai tukar kasus Indonesia, Thailand dan Malaysia

Putri, Sastrini Ika (2003) Analisis hubungan inflasi dan nilai tukar kasus Indonesia, Thailand dan Malaysia. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/138217

Abstract

Skripsi ini berlandaskan pada teori Purchasing Power Parity dan teori inflasi untuk menjelaskan hubungan antara inflasi dengan nilai tukar untuk kasus di negara Indonesia, di Thailand dan di Malaysia. Tiga negara ASEAN yang tergabung dalam forum IMT-GT, yaitu forum yang membicarakan kemungkinan untuk kelak dapat membebaskan tarif perdagangan dan menghilangkan biaya transpor dalam perdagangan internasional diantara ketiga negara tersebut. Forum ini dipersiapkan untuk menghadapi era perdagangan bebas. Dalam skripsi ini digunakan Indeks Harga Konsumen untuk menghitung tingkat inflasi dan dipergunakan perhitungan Ln untuk melinearisasi fungsi, sehingga memperkecil kemungkinan penggunaan fungsi dalam bentuk non-linier. Hasil penelitian atas ketiga negara ini disimpulkan, 1. Inflasi mampu mempengaruhi nilai tukar di Indonesia. Hubungan antara berbagai faktor diatas antara lain adalah adanya hubungan negatif antara IHK dengan nilai tukar. Dimana dengan meningkatnya inflasi maka akan menyebabkan semakin melemahnya nilai tukar Rp terhadap US$. 2. Inflasi tidak selalu merupakan faktor utama yang mampu mempengaruhi nilai tukar BAHT di Thailand. Hubungan antara berbagai faktor diatas antara lain adalah adanya hubungan positif antara IHK dengan nilai tukar. Dimana dengan meningkatnya inflasi maka akan menyebabkan menguatnya nilai tukar BAHT terhadap US$. 3. Inflasi mampu mempengaruhi nilai tukar di Malaysia. Hubungan antara berbagai faktor diatas antara lain adalah adanya hubungan negatif antara IHK dengan nilai tukar. Dimana dengan meningkatnya inflasi maka akan menyebabkan semakin tingginya nilai tukar MYR terhadap US$. Penelitian ini sekaligus untuk menganalisis pola masyarakat negara Indonesia, Thailand dan Malaysia dalam mengkonsumsi barang impor. Tingginya tingkat harga untuk barang impor bisa dipengaruhi oleh bea tarif dan biaya transpor yang tinggi. Diharapkan dengan adanya forum IMT-GT, dapat meminimkan atau bahkan menghapus bentuk hambatan perdagangan internasional tersebut Dan tidak menutup kemungkinan bagi jangka panjang, ketiga negara tersebut merupakan pelopor bagi pembentukan mata uang tunggal di kawasan ASEAN. Diharapkan skripsi ini mampu memberikan sumbangan wacana walaupun kecil artinya dan belum sempurna.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Economic
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 13 Nov 2013 08:36
Last Modified: 13 Nov 2013 08:36
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/6415

Actions (login required)

View Item View Item