Halim, Agus Sandhi (1999) Penentuan Ukuran Batch Optimal Tiap Produk Dengan Pendekatan Goal Programming Pada Proses Produksi Di. PT. 'SS'. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
PT. 'SS' Surabaya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan kayu, perusahaan ini didirikan pada tahun 1989 dan kayu yang diolah adalah jenis kayu meranti dengan daerah pengambilan di pulau Kalimantan. Pada awal berdirinya, PT. 'SS' Surabaya sudah mengkhususkan pada kayu dengan tujuan ekspor. Yang dihasilkan berupa produk jadi seperti Laminating, Door/Window Component, dan Profile. Masalah dalam perusahaan PT. 'SS' saat ini adalah kelancaran proses yang terganggu karena perusahaan lebih mengutamakan produk Laminating daripada produk yang lainnya sehingga produk yang lain mengalami kerterlambatan. Salah satu penyebab produk lain menjadi terlambat adalah penggunaan mesin Cross Cutting yang berlebihan dalam memproduksi produk Laminating (sampai kapasitas buffer maksimum terpenuhi). Dalam Tugas Akhir ini yang akan diatur hanya penjadwalan di mesin Cross Cutting karena hanya mesin Cross Cutting yang digunakan bersama-sama dalam memproduksi produk yang berbeda-beda. Penjadwalan mesin Cross Cutting diatur dengan mengukur besarnya batch optimal yang harus diproduksi untuk tiap produk, yang tujuannya agar ada changeover untuk tiap produk (berarti produk Laminating tidak harus diproduksi sebanyak kapasitas buffer maksimum). Dalam pengukuran berapa besar batch optimal yang akan diproduksi agar dicapai output produksi tiap produk yang maksimum, maka digunakan formulasi goal programming karena dengan formulasi goal programming toleransi dari setiap produk yang tidak dapat terpenuhi dapat diminimumkan. Dari hasil goal programming dapat kita ketahui bahwa siklus changeover untuk mencapai output yang maksimum dengan batch yang optimal adalah 1 kali saja, yang mana hasil untuk X1 adalah 14345.79 unit, X2 adalah 137977.5 unit, d1- adalah 121918.2 unit, dt adalah 0 unit, d2- adalah 427736.4 unit, dan d2 adalah 0 unit. Dengan d1- dan d2- yang memiliki nilai yaitu 121918.2 unit dan 427736.4 unit berarti ada demand yang tidak terpenuhi yaitu sebesar 549654.6 unit. Sedangkan dari perusahaan ada kekurangan sekitar 563355 unit, berarti hasil goal programming masih lebih baik karena selisih antara perusahaan dengan perhitungan goal programming adalah 13700.4 unit (output goal programming lebih besar).
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering |
Depositing User: | Moch. Ali Syamsudin 197011 |
Date Deposited: | 17 Dec 2013 07:21 |
Last Modified: | 17 Dec 2013 07:21 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/6499 |
Actions (login required)
View Item |