Aplikasi PSAK 46 tentang akuntansi pajak penghasilan untuk penyajian pajak penghasilan yang lebih relevan dalam laporan keuangan pada PT AZ di Mojokerto

Wong, Regelinda (2002) Aplikasi PSAK 46 tentang akuntansi pajak penghasilan untuk penyajian pajak penghasilan yang lebih relevan dalam laporan keuangan pada PT AZ di Mojokerto. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/153128

Abstract

Sejak makin memburuknya perekonomian Indonesia yang ditandai dengan adanya krisis moneter, pemerintah semakin menggalakkan penerimaan dari sektor pajak. Tindakan ini dilakukan dengan mengefisienkan pemungutan pajak dan mencegah kebocoran maupun praktek penggelapan pajak. Sejalan dengan hal ini, laporan keuangan yang disediakan oleh badan usaha merupakan informasi yang sangat penting. Oleh karena itu penyajian informasi keuangan yang relevan dan mudah dipahami merupakan tuntutan besar bagi badan usaha. Menyadari hal tersebut, Ikatan Akuntan Indonesia mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 46 yang disahkan tanggal 23 Desember 1997 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan. PSAK 46 ini bukan merupakan ketentuan perpajakan, namun aturan akuntansi yang mengatur bagaimana suatu laporan keuangan yang berkaitan dengan pajak penghasilan disajikan. PSAK 46 mewajibkan perusahaan mengakui adanya konsekuensi pajak dimasa mendatang (future tax effects) akibat adanya beda temporer. Untuk itu PSAK 46 menggunakan pendekatan asset-liability method. PT "AZ" yang bergerak di bidang industri baban kimia terutama kimia khusus untuk kertas, selama ini hanya menyajikan pajak penghasilan kini dan belum menyajikan adanya konsekuensi pajak di masa mendatang akibat beda temporer yang terjadi. Hal ini menyebabkan laporan keuangan PT "AZ" belum menyajikan informasi yang lengkap dan kurang menggambarkan kondisi badan usaha yang sesungguhnya. Penggunaan asset-liability method sesuai penerapan PSAK 46 menyebabkan konsekuensi pajak di masa mendatang akibat beda temporer, muncul sebagai aktiva (kewajiban) pajak tangguhan di neraca dan mengakui adanya penghasilan (beban) pajak tangguhan di laporan laba rugi. Adanya pajak tangguhan ini akan mempengaruhi besarnya laba kena pajak badan usaha, karena beban pajak yang disajikan oleh badan usaha tidak lagi hanya mengakui adanya pajak kini (current tax), namun juga mengakui adanya pajak tangguhan (deferred tax). Penyajian aktiva pajak tangguhan dalam neraca PT "AZ" tahun 2000 dan 2001 menunjukkan adanya beda temporer yang dapat dikurangkan ( dapat dimanfaatkan sebagai pengurang laba fiskal) di masa mendatang. Dengan menerapkan PSAK 46, laporan keuangan PT "AZ" dapat menyajikan informasi yang lebih relevan bagi pemakai laporan keuangan. lnformasi yang tersedia lebih menggambarkan kondisi badan usaha terutama berkaitan dengan prediksi aliran kas di masa mendatang. Sehingga penerapan PSAK 46 ini disadari atau tidak akan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan para pemakai laporan keuangannya.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 13 Dec 2013 02:25
Last Modified: 13 Dec 2013 02:25
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/6641

Actions (login required)

View Item View Item