Analisis Cycle Time Sebagai Usaha Manajemen Guna Meningkatkan Manufacturing Cycle Efficiency (MCE) Pada L Di Surabaya

Widhiawati, Leny (2001) Analisis Cycle Time Sebagai Usaha Manajemen Guna Meningkatkan Manufacturing Cycle Efficiency (MCE) Pada L Di Surabaya. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/153262

Abstract

Saat ini industri botol gelas di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, hal ini berkaitan erat dengan menguatnya permintaan botol gelas baik di pasar dalam negeri maupun pasar ekspor. Salah satu produser botol gelas yang tergolong besar dan berkembang pesat saat ini adalah PT "L", dimana sebagian besar orientasi pasarnya adalah untuk memenuhhi kebutuhan pasar didalam negeri dan selebihnya sudah diekspor. PT 'L" melakukan proses produksinya berdasarkan pesanan dan seringkali tidak dapat memenuhi permintaan potensial dari konsumen, hal ini disebabkan karena lamanya waktu yang dibutuhkan dalam proses produksinya. Salah satu hal yang menyebabkan lamanya proses produksi adalah tidak adanya keseimbangan kerja pada masing-masing bagian pada proses produksi. Hal ini berakibat lebih lanjut yaitu pencapaian laba tidak terpenuhi dan kapasitas mesin tidak digunakan secara optimal. Untuk memperbaiki kinerja, badan usaha perlu melakukan continous improvement dalam aktivitas produksinya. Dalam hal ini ada dua tolak ukur yang digunakan yaitu cycle time dan velocity, hal ini penting karena merupakan pengukuran yang essential yang mengukur kemampuan badan usaha dalam hal peningkatan kapasitas produksi berdasarkan waktu. Pembahasan skripsi ini hanya dibatasi pada cycle time karena bermanfaat untuk mengetahui waktu yang sebenarnya dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah produk, karena hal ini berkaitan dengan rencana dan jadwal produksi serta memudahkan dalam perhitungan biaya produksi. Aktivitas dalam suatu proses produksi dapat dikelompokkan kedalam value added dan non value added activities. Value added time yang ditimbulkan dari value added activities saja yang seharusnya ada dalam memproduksi suatu produk sedangkan non value added time yang ditimbulkan dari non value added activities seharusnya dihilangkan karena hanya merupakan pemborosan. Value added time terdiri dari process time, sedangkan non value added time terdiri dari move time, inspection time, dan wait time. Sehingga dengan meningkatkan efisiensi dari value added activities atau mengeliminasi non value added, cycle time akan menurun. Cycle time dapat dianalisis dengan Manufacturing Cycle Effrciency (MCE), yang tujuannya mengeliminasi non value added time dan jika besarnya MCE mendekati 100% maka cycle time akan menurun sehingga efisiensi dan efektivitas dapat tercapai. Dari pengamatan yang dilakukan di PT 'L" diketahui bahwa total waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu batch botol gelas adalah 1440 menit dan ini terdiri dari 840 menit process time, 360 menit inspection time,205 move time, dan 35 menit wait time. Ini menunjukkan bahwa masih terdapat non value added time yang cukup tinggi. Dari hasil observasi yang dilakukan, diketahui bahwa pengurangan non value added time dapat dilakukan pada salah satu aktivitas move time dan inspection time yaitu pengiriman bahan baku ke pabrik dan proses penyortiran botol gelas. Waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman bahan baku ke pabrik adalah 150 menit dan untuk penyortiran botol gelas 240 menit. Setelah badan usaha menrapkan analisis cycle time diketahui waktu untuk aktivitas tersebut dapat dikurangi menjadi 75 menit dan 90 menit. Dengan menerapkan analisis cycle time dapat diketahui bahwa MCE-nya meningkat, yang semula 58,33% menjadi 68,57%

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 13 Dec 2013 02:24
Last Modified: 13 Dec 2013 02:24
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/6652

Actions (login required)

View Item View Item