Lawa, Yoyok Soetowo (2001) Pengendalian Kualitas Proses Produksi Benang di PT. Pangestu Segoro Indonesia. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
PT. PANGESTU SEGORO INDONESIA adalah sebuah perusahaan industri yang bergerak di bidang pengolahan kapas menjadi benang di Gresik. Perusahaan ini membuat produk masal yang berupa benang standart dan membuat produk berdasarkan pesanan dengan produk pesanan utamanya yaitu benang Tokubo. Dalam menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia serta persaingan pasar yang meningkat dan ketat maka PT. PANGESTU SEGORO INDONESIA perlu memperhatikan kualitas produknya sebagai salah satu faktor yang penting. Perbaikan kualitas proses amat berperan dalam meningkatkan kualitas produk dan penelitian ini hanya dilakukan pada produk yang sering diproduksi oleh perusahaan yaitu produk benang standart dan produk benang Tokubo. Tipe cacat yang sering terjadi pada produk benang ada 3 macam yaitu cacat struktur benang, cacat penyambungan benang dan cacat penggulungan benang. Proporsi ketiga macam cacat sebelum implementasi perbaikan adalah cacat struktur benang = 46.93%, cacat penyambungan benang = 37.42% , cacat penggulungan = 15.64% untuk benang standart, sedang bening Tokubo adalah sebagai berikut cacat struktur benang = 47.02% ,cacat penyambungan benang = 35.39% ,cacat penggulungan = 17.59%. Maka cacat struktur benang menjadi prioritas utama untuk diperbaiki lalu cacat penyambungan benang dan kemudian cacat penggulungan benang. Setelah mengambil dan mengumpulkan data pada produk benang standart dan benang Tokubo, maka dilakukan pengujian dengan uji anova. Berdasarkan hasil pengujian Anova dapat disimpulkan bahwa persentase cacat yang terjadi tidak berbeda tiap harinya, baik untuk benang standart maupun benang Tokubo. Selanjutnya dilakukan analisis data sample dengan peta kontrol p dan dapat disimpulkan bahwa pola data random dan berada dalam batas kendali peta kontrol p sebagai berikut: benang standart adalah BKA = 0.1283, GT = 0.09796, BKB = 0.0676 sedang untuk benang Tokubo adalah BKA = 0.2373, GT = 0.1967, BKB = 0.1561. Setelah itu dicari sebab-sebab timbulnya cacat dan dicari usaha untuk mengatasi cacat struktur benang, cacat penyambungan benang dan cacat penggulungan benang. Kemudian dirancang metode usulan untuk menekan cacat produksi dengan membina dan melatih operator, membersihkan spindle setiap setengah jam, melumasi sumbu bobbin dan mengatur bobot penarikan setiap satu jam, memeriksa van belt mesin setiap pergantian shift. Setelah implementasi metode usulan, maka dilakukan evaluasi dengan pengujian proporsi cacat yang terjadi dan dapat disimpulkan bahwa proporsi cacat sesudah implementasi perbaikan lebih kecil daripada proporsi cacat sebelum implementasi. Hasil perbaikan kualitas proses dapat menurunkan prosentase cacat pada benang standart sebesar 65.36% dan sebesar 63.66% untuk benang Tokubo. Hal ini dapat menghasilkan penghematan biaya sebesar Rp. 76.831,25 per shift pada produk benang standart dan Rp. 134.962,50 per shift pada produk benang Tokubo.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering |
Depositing User: | Moch. Ali Syamsudin 197011 |
Date Deposited: | 12 Dec 2013 08:56 |
Last Modified: | 12 Dec 2013 08:56 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/6700 |
Actions (login required)
View Item |