Lesmana, Setiadi (2000) Evaluasi Perhitungan Biaya Produksi Dengan Activity-Based Costing Dan Activity-Based Management Di PT. Bumi Rotan Jaya - Mojokerto. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Semakin dekatnya era perdagangan bebas membuat badan usaha, baik itu badan usaha manufaktur maupun jasa semakin dituntut untuk bekerja dengan tingkat efisiensi yang tinggi agar dapat mempertahankan eksistensinya. Untuk menciptakan kondisi yang siap, diperlukan adanya pembenahan dalam sistem pengalokasian dan perhitungan biaya produksi. PT. Bumi Rotan Jaya merupakan sebuah perusahaan meubel rotan yang berorientasi ekspor ke berbagai negara antara lain : Jepang, Jerman, Perancis dan Amerika Serikat. Dalam persaingan, PT. Bumi Rotan Jaya harus menghadapi kompetitor baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Karena itu perusahaan ingin mengkaji ulang sistem perhitungan biaya yang sekarang digunakan dan mencari alternatif-alternatif baru dengan tujuan bisa lebih tepat/akurat. Selama ini, dalam menentukan harga pokok produksi, perusahaan masih berorientasi pada sistem akuntansi tradisional berdasarkan unit-based. Dari pengolahan data dengan metode Activity-Based Costing (ABC) dapat diketahui harga pokok produksi (HPP) yang lebih baik. Hal ini terbukti dengan adanya distorsi harga (over costing dan under costing) dari perhitungan HPP yang sekarang digunakan oleh perusahaan. Over costing terjadi pada beberapa produk yang relatif lebih sederhana dan under costing terjadi pada beberapa produk yang lebih rumit. Dalam perhitungan HPP, metode ABC tidak hanya menggunakan unit produk sebagai pemicu biaya melainkan menggunakan aktivitas-aktivitas yang terjadi dengan cost driver yang sesuai dengan aktivitas tersebut. Produk yang mengalami over costing terbesar adalah produk Magazine Rack MR-07D dengan distorsi 12,38% yang nilainya mencapai Rp 4.305,96. Sedangkan produk yang mengalami under costing terbesar adalah produk Sofa SF-42 dengan distorsi -5,06% yang nilainya mencapai Rp 9.780,35. Dengan adanya perhitungan dengan metode ABC ini perusahaan dapat memperbaiki sistem perhitungan biaya mereka, terutama dalam pengalokasian biaya overhead. Informasi-informasi dari ABC ini dimanfaatkan untuk mengevaluasi dan menganalisis aktivitas-aktivitas. Sehingga dapat diketahui aktivitas yang value added dan non-value added serta aktivitas yang mengkonsumsi sumber daya berlebih. Aktivitas Inspeksi dan Material Handling merupakan aktivitas yang non-value added, selain itu merupakan aktivitas yang value added. Aktivitas lnspeksi ini sebagian besar bisa digabungkan dengan aktivitas lain. Selain itu, pada beberapa aktivitas terdapat inefisiensi pada tenaga kerja langsung dan mesin yang dipakai. Tenaga kerja langsung bisa dikurangi dan mesin bisa dijual sehingga dapat mengurangi biaya. Dengan demikian akan didapatkan pengurangan biaya. Cost reduction terbesar adalah pada produk Sofa SF-42 dengan penghematan sebesar Rp 1.864,78 (0,92% dari HPP sebelum adanya evaluasi).
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering |
Depositing User: | Users 147 not found. |
Date Deposited: | 11 Dec 2013 06:04 |
Last Modified: | 11 Dec 2013 06:04 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/6936 |
Actions (login required)
View Item |