Dewi T., Widiaswati Sari (2004) Perbedaan Proactive Coping Stress untuk Mengatasi Stress Pasca Pensiun Dini Antara Pria dan Wanita. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Krisis moneter yang berkepanjangan membuat banyak perusahaan di Indonesia melakukan berbagai upaya untuk tetap survive. Termasuk di dalamnya melakukan efisiensi dan efektivitas terhadap sumber daya manusia dengan menawarkan Program Pensiun Dini bagi karyawannya. Salah satu dampak pensiun adalah dapat menyebabkan stress akibat perubahan peran maupun life situation setelah pensiun. Untuk mempertahankan hidup, para pensiunan harus melakukan coping stress secara proactive. Penelitian ini ingin mengetahui proactive coping dalam mengatasi stress pasca pensiun dini antara pria dan wanita. Populasi penelitian ini adalah pensiunan PT (Persero) PLN Wilayah VII SULUTTENGGO yang telah mengikuti Program Pensiun Dini pada tahun 2000. Jurnlah sampel 50 orang yang diambil dengan Quota Sampling. Metode pengambilan data dilakukan dengan angket, yaitu The Proactive Coping Inventory (PCJ) (Greenglass, 1999) dengan menggunakan pendekatan multidimensional, yang terdiri dari 7 Subscale. Teknik analisis data yang digunakan adalah t-test. Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa ada perbedaan proactive coping stress dalam mengatasi stress pasca pensiun dini antara pensiunan pria dan wanita ( t = -4,247, p = 0,000), dimana pensiunan wanita lebih proactive dalam berdamai dengan stressnya. Pensiunan wanita lebih dapat melakukan coping stress lebih proactive dengan menyatukan sikap, emosi, kognitif maupun perilakunya dalam I kerangka coping stress yang utuh. Dari 7 subscale dalam PCI, hanya pada instrumental support seeking subscale (t = -16,855, p = 0,000) dan emotional support seeking subscale (t = -13,684, p = 0,000) terdapat perbedaan yang signifikan antara pensiunan pria dan wanita. Hal ini erat hubungannya dengan konstruk sosial dan budaya yang telah melekat pada pria dan wan ita. Berdasarkan basil penelitian, masyarakat diharapkan untuk menghilangkan stereoype pria dan wanita, agar pensiunan pria dapat melakukan proactive coping secara rnaksimal sebagaimana pensiunan wanita. Untuk pihak perusahaan agar memberi wadah bagi para pensiunan sebagai ~Yang untuk berbagai pengalaman maupun perasaan. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar dapat melihat perbedaan proactive coping stress pasca pensiun dini ditinjau dari tingkat pendidikan maupun tahap pensiun yang dihadapi. Dan untuk penelitian selanjutnya juga disarankan untuk melakukan pengukuran tingkat stress para pensiunan terlebih dahulu.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 20 Dec 2013 06:06 |
Last Modified: | 20 Dec 2013 06:06 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/7112 |
Actions (login required)
View Item |