Yanti, Monika Dwi (2002) Peningkatan Kinerja Di PT. Aneka Banusakti Dengan Pendekatan QFD. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Sebagai perusahaan yang memproduksi salah satu komponen kendaraan bermotor, yaitu cylinder liner, PT. Aneka Banusakti harus meningkatkan kinerjanya terus-menerus mengingat kebutuhan akan komponen kendaraan bermotor di masa datang akan semakin meningkat. Salah satu cara meningkatkan kinerja perusahaan adalah meningkatkan kinerja seksi-seksi yang terlibat dalam proses produksi dengan cara memenuhi kebutuhannya terhadap seksi yang lain. Dengan demikian perumusan masalah dalam penelitian ini adalah kebutuhan apa saja yang belum dapat dipenuhi oleh masing-masing seksi dan bagaimana cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Pada penelitian ini seksi-seksi yang terlibat dalam proses foundry dan seksi yang terlibat dalam proses machining diukur kinerjanya untuk mengetahui apakah tiap seksi sudah dapat memenuhi kebutuhan seksi yang lain dengan baik. Kriteria yang dipakai dalam pengukuran kinerja adalah persentase reject dan persentase penyimpangan produksi. Agar kebutuhan-kebutuhan tersebut terpenuhi, maka dilakukan perbaikan pada seksi-seksi yang bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Pada semester pertama kinerja proses foundry bernilai 1,789, sedangkan pada semester kedua bernilai 1,362, menurun sebesar 23,857% dari kinerja pada semester pertama. Kinerja proses machining pada semester pertama dan kedua memiliki nilai yang sama, yaitu 1,748. Dari hasil pengukuran tersebut dapat diketahui bahwa kinerja proses machining lebih baik dibandingkan kinerja proses foundry. Oleh karena itu, perbaikan dilakukan terhadap seksi-seksi yang bertanggung jawab terhadap penyebab reject dan penyimpangan produksi pada proses foundry. Perbaikan dilakukan dengan membuat HOQ untuk seksi-seksi yang akan diperbaiki. Yang menjadi sisi what HOQ suatu seksi adalah penyebab reject dan penyimpangan produksi yang menjadi tanggung jawab seksi tersebut dan keluhan terhadap seksi tersebut. Dengan berdiskusi dengan pihak perusahaan, maka ditentukan langkah-langkah perbaikan. Langkah-langkah perbaikan tersebut kemudian diturunkan lagi menjadi action plan agar dapat direalisasikan. Dari HOQ core section tampak bahwa langkah perbaikan yang harus diprioritaskan adalah pelatihan karyawan tentang proses pembuatan core, pengontrolan core box pada saat job set up, pelatihan karyawan tentang proses coating, standar ketebalan dan kerataan coating, dan penetapan ulang standar umur pakai core box. Sedangkan langkah-langkah perbaikan yang menjadi prioritas di melting, centrifugal, dan fettling section adalah pelatihan karyawan dalam membersihkan logam cair, kualitas slag remover, pengadaan sikat untuk membersihkan tabung centrifugal, perbaikan work instruction tentang pembersihan tabung centrifugal, merealisasikan bentuk saluran masuk cairan yang telah didesain ulang, kualitas Ferro Silikon, memotivasi karyawan tentang pentingnya pembersihan hand ladle, memperketat frekuensi pembersihan hand ladle, meningkatkan ketepatan karyawan dalam mengadjust komposisi kimia, meningkatkan ketepatan karyawan dalam mencatat temperatur tapping.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 03 Feb 2014 03:24 |
Last Modified: | 03 Feb 2014 03:24 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/7682 |
Actions (login required)
View Item |