Studi Petani Tambak Garam dari aspek Keselamatan Kerja dan Ergonomi

., Elisabeth (2002) Studi Petani Tambak Garam dari aspek Keselamatan Kerja dan Ergonomi. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/136095

Abstract

Garam yang sering juga disebut garam dapur dengan nama kimia Natrium Clorida (NaCl) berasal dari garam rakyat yang dihasilkan oleh para petani tambak garam. Proses pembuatan garam rakyat ini masih sangat sederhana, yaitu dengan cara menguapkan air laut dengan bantuan panas matahari dan angin. Para petani tambak garam membuat garam rakyat secara manual dengan menggunakan peralatan seperti slender, kincir angin, sorkot, ebor, dan sekop. Sekop yang digunakan umumnya dibeli, sedangkan slender, kincir angin, sorkot, dan ebor dibuat sendiri. Cara pembuatan peralatan-peralatan tersebut sangat sederhana dan tidak mengikuti suatu standard atau pedoman tertentu, sehingga hasilnya sangat bervariasi dan cenderung tidak ergonomis Berdasarkan pengamatan awal dan wawancara lisan terhadap para petani tambak garam dapat diketahui adanya keluhan rasa lelah terutama pada bagian leher, punggung, pinggang, dan telapak tangan. Selain itu, para petani tambak garam juga mengeluh mengalami sakit (gangguan kesehatan) pada bagian mata dan kulit. Rasa lelah dan sakit (gangguan kesehatan) yang dialami oleh para petani tambak garam mengindikasikan kurang terpenuhinya aspek ergonomi dan kesehatan kerja secara maksimal dalam sistem kerja di tambak garam. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan menggunakan kriteria psikofisik (tingkat rasa lelah dan sakit/gangguan kesehatan) dan kriteria fisiologis (tingkat konsumsi energi). Untuk mengetahui tingkat rasa lelah dan sakit (gangguan kesehatan) yang dialami para petani tambak garam, maka disebarkan kuesioner awal. Sedangkan untuk mengetahui tingkat konsumsi energi yang dibutuhkan para petani tambak garam, maka dilak-ukan pengukuran denyut jantung awal. Setelah data-data yang dibutuhkan terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan lebih lanjut dan dibuat diagram Fault Tree Analysis. Berdasarkan diagram Fault Tree Analysis diketahui bahwa peralatan kerja (slender dan sorkot), kondisi lingkungan kerja (sinar matahari), dan bahan baku (air laut) merupakan unsur-unsur pembentuk sistem kerja yang menyebabkan rasa lelah dan sakit. Oleh karena itu dilakukan perancangan perbaikan terhadap slender dan sorkot dengan menggunakan pendekatan ergonomi dan disediakan alat-alat pelindung diri (kaca mata buram, sarong tangan karet, dan sepatu karet) untuk melindungi petani tambak garam dari pengaruh sinar matahari dan air laut. Hasil perancangan perbaikan slender dan sorkot serta alat-alat pelindung diri diimplementasikan terhadap petani tambak garam, kemudian disebarkan kuesioner akhir dan dilakukan pengukuran denyut jantung setelah implementasi perbaikan. Kemudian dilakukan analisis perbandingan terhadap tingkat rasa lelah, tingkat konsumsi energi, dan tingkat rasa sakit (gangguan kesehatan) yang dialami pada kondisi awal dan setelah implementasi perbaikan. Berdasarkan hasil analisis perbandingan tersebut, diketahui bahwa terjadi penurunan tingkat rasa lelah sebesar 66,66667% setelah menggunakan slender dan sorkot hasil rancangan perbaikan. Selain itu, juga diketahui bahwa tingkat konsumsi energi minimum terjadi saat petani tambak garam menggunakan peralatan hasil rancangan perbaikan dan alat-alat pelindung diri Sedangkan tingkat rasa lelah (gangguan kesehatan) dapat direduksi, sehingga jenis sakit (gangguan kesehatan) yang masih dikeluhkan hanya warna kulit yang lebih gelap dan kulit terasa lebih tebal.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 10 Feb 2014 03:36
Last Modified: 10 Feb 2014 03:36
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/7767

Actions (login required)

View Item View Item