Pratiwi, Andini Rachmi (2013) Hak Anak yang Dilahirkan dalam Suatu Perkawinan Namun Dibuahkan Oleh Bapak Biologis. Masters thesis, University of Surabaya.
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Kelahiran anak bukan merupakan suatu tujuan utama dalam suatu perkawinan, namun dengan kehadiran anak tersebut menjadi lengkap dan dapat disebut sebagai keluarga yaitu adanya ibu, bapak dan anak yang dilahirkannya. Meskipun demikian tidak jarang kelahiran anak tersebut tidak diharapkan, karena kedua orang tuanya tidak terikat dalam perkawinan yang sah, sehingga berakibat terhadap status anak yang dilahirkan, anak tersebut tidak mempunyai hubungan keperdataan dengan bapak yang membenihinya. Dalam penelitian ini permasalahan yang diangkat adalah untuk mengetahui dan menganalisis hak anak yang lahir dalam suatu perkawinan atas harta peninggalan bapak biologisnya serta untuk mengetahui dan menganalisis pembatalan akta kelahiran berdasarkan gugatan asal usul anak. Metode penelitian yang dipakai dalam tesis ini adalah dengan menggunakan metode conceptual approach dan case study. Conceptual approach, yaitu pendekatan yang dilakukan oleh peneliti dengan mengidentifikasi serta membahas didasarkan atas literatur dan pendapat para sarjana sebagai penunjang yang sifatnya menjelaskan lebih lanjut peraturan perundang-undangan. Sedangkan pendekatan secara case study maksudnya menganalisis suatu kasus yang berkaitan dengan keabsahan status anak yang dilahirkan dalam perkawinan siri. Keabsahan anak yang dilahirkan dalam perkawinan dengan dinyatakan ketentuan pasal 43 UU No. 1 Tahun 1974 tidak mempunyai kekuatan hukum oleh Mahkamah Konstitusi sebagaimana putusannya Nomor 46/PUU-VIII/2010, Tanggal 13 Februari 2012, dengan pertimbangan bahwa hubungan anak dengan seorang laki-laki sebagai bapak tidak semata-mata karena adanya ikatan perkawinan, akan tetapi dapat juga didasarkan pada pembuktian adanya hubungan darah antara anak dengan laki-laki tersebut sebagai bapak. Dengan demikian, terlepas dari soal prosedur/administrasi perkawinannya, anak yang dilahirkan harus mendapat perlindungan hukum. Jika tidak demikian, maka yang dirugikan adalah anak yang dilahirkan di luar perkawinan. Meskipun demikian anak tersebut tetap statusnya anak luar kawin, hanya saja bapak biologisnya diwajibkan untuk memberikan biaya pemeliharaan dan pendidikan, karena seorang wanita yang telah hamil di luar hubungan perkawinan diperkenankan untuk menikah dengan laki-laki yang menghamilinya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hak Waris |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Postgraduate Programs > Master Program in Notary |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 11 Feb 2014 09:36 |
Last Modified: | 11 Feb 2014 09:36 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/7809 |
Actions (login required)
View Item |