KARLINA, YOVITA (2013) Pengaruh Pelatihan The Secret Meaning of Broker terhadap Keterikatan Kerja pada Broker Saham. Masters thesis, University of Surabaya.
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Seiring dengan meningkatnya jumlah perusahaan-perusahaan sekuritas di Surabaya maka persaingan omset antar perusahaan menjadi semakin sulit. Salah satu faktor penting untuk mempertahankan jumlah omset perusahaan sekuritas adalah hasil komisi jual beli saham dari para investor. Broker atau pialang merupakan pihak perantara jual beli saham yang diperdagangkan di bursa efek. Peran broker disini cukup penting untuk mengelola serta menjalin relasi dengan para investor sehingga tidak berpindah ke perusahaan lain dan menyebabkan pengurangan omset di perusahaan tersebut. Namun berdasarkan hasil survei awal ditemukan adanya masalah pada keterikatan kerja dan makna kerja sebagai panggilan pada 15 dari 22 orang broker di perusahaan X. Hal ini berdampak pada turunnya peringkat perusahaan X dari yang semula berada di urutan 10 menjadi 16 dari 110 perusahaan sekuritas di Indonesia Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara makna kerja sebagai panggilan dan keterikatan kerja. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pelatihan “the secret meaning of Broker” sebagai sebuah intervensi untuk meningkatkan keterikatan kerja para broker, serta melihat hal-hal apa saja yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya keterikatan kerja apabila ditelaah dari sumber daya pekerjaan dan sumber daya personal. Subjek penelitian ini terdiri dari 15 orang broker di perusahaan X. Metode asesmen awal yang digunakan adalah dengan penyebaran angket dilengkapi oleh hasil wawancara dan observasi. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis menggunakan teknik analisis regresi sederhana diikuti dengan uji beda setelah diberikan intervensi. Kedua analisis data tersebut dilakukan dengan menggunakan program seri komputer SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna kerja sebagai panggilan berhubungan positif dengan keterikatan kerja (p < 0,05). Sementara itu tidak terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah intervensi dilakukan (p > 0,05). Hanya saja apabila ditelaah melalui metode observasi dan wawancara dapat dilihat bahwa ada perbedaan antara sebelum dan sesudah intervensi itu dilakukan. Ada beberapa hal yang menyebabkan tinggi rendahnya keterikatan kerja itu sendiri salah berupa sumber daya pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa konsep JD-R model Bakker dan Demerouti (2008) dapat diterapkan pada broker di Surabaya untuk menjelaskan hubungan antara makna kerja sebagai panggilan dan keterikatan kerja. Semakin tinggi makna kerja maka semakin tinggi pula keterikatan kerja broker. Sejalan dengan hasil penelitian maka saran yang dapat diajukan terhadap pihak perusahaan adalah memperhatikan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan bahwa sumber daya pekerjaan berupa lingkungan kerja, kepemimpinan, sistem perusahaan, dukungan sosial dan lainnya dapat berpengaruh terhadap keterikatan kerja seseorang. Hal ini senyatanya diusahakan oleh kedua belah pihak bukan hanya meningkatkan sumber daya personal berupa pemaknaan kerja para broker saja. Selain itu saran bagi para broker sendiri adalah terus menyadari, mempertahankan atau bahkan meningkatkan keberadaan sumber daya personal berupa makna kerja sebagai panggilan untuk dapat meningkatkan keterikatan kerjanya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Keterikatan Kerja |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Postgraduate Programs > Master Program in Psychology |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 13 Feb 2014 05:57 |
Last Modified: | 13 Feb 2014 05:57 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/7847 |
Actions (login required)
View Item |