Maharani, Shanti (2003) Hubungan antara Percieved Distributive Justice dan Jon Insecurity dengan Intensi Turnover. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Perubahan lingkungan di era globalisasi terjadi dengan cepat sehingga perusahaan untuk menghadapinya memerlukan sumber daya manusia yang andal. Oleh karena itu karyawan perlu diberi penghargaan agar tidak terjadi intensi turnover yang dapat merugikan perusahaan. Masalah intensi turnover ini perlu diperhatikan terutama dalam proses restrukturisasi. Dalam proses restrukturisasi tersebut, distributive justice atau keputusan-keputusan yang dibuat oleh perusahaan sebaiknya dirasakan baik oleh karyawan karena hila karyawan merasa diperlakukan tidak adil maka muncul intensi turnover. Menurut Ashford, Lee dan Bobko (1989), job insecurity dapat dikaitkan dengan intensi tunover. Karyawan yang merasa terancam dengan kelanjutan kepegawaiannya maka karyawan itu memiliki keinginan untuk keluar dari perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap distributive justice dan job insecurity dengan intensi turnover. Subyek penelitian ini adalah karyawan bagian support Kandatel Surabaya Barat yang berjumlah 38 orang. Tehnik pengambilan sampel menggunakan saturation sampling atau total population study. Untuk mengungkap hal ini peneliti menggunakan angket dan pengujiannya menggunakan tehnik korelasi product moment dan anal isis regresi sebagai tambahan. Hasil yang diperoleh sebagai berikut : ada hubungan yang sangat signifikan antara persepsi terhadap distributive justice dan job insecurity dengan intensi turnover (F = 6,815; R =0,529; p = 0,003). Nilai r par persepsi terhadap distributive justice dengan intensi turnover adalah - 0,387 (p = 0,0 18) artinya semakin baik perceived distributive justice maka intensi turnover-nya akan semakin rendah. Nilai r par job insecurity dengan intensi turnover adalah 0,435 (p = 0,007) artinya semakin tinggi job insecurity yang dirasakan individu maka intensi turnover akan semakin tinggi juga. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa individu yang mempunyai perceived distributive justice yang baik, akan memiliki intensi turnover yang rendah. Selain itu, individu dengan job insecurity rendah akan memiliki intensi turnover yang rendah juga. Berdasarkan dari hasil penelitian ini disarankan agar perusahaan mempertahankan proses mutasi dan penempatan jabatan yang sekarang serta membina komunikasi yang baik antara perusahaan dengan karyawannya. Bagi penelitian selanj utnya disarankan untuk memperbanyak variabel penelitian misalnya dengan komitmen organisasi, keadilan prosedural, kepuasan kerja, dan lain-lain dengan intensi turnover, pengambilan data dapat dilakukan sendiri oleh peneliti, subyek penelitian juga diperbanyak dan diperluas agar hasilnya dapat digeneralisasikan.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 26 Feb 2014 06:15 |
Last Modified: | 26 Feb 2014 06:15 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/8117 |
Actions (login required)
View Item |