Hermawati, Effelin (2003) Hubungan antara Kelelahan Kerja dengan Perilaku Absen pada Pegawai Produksi. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Segala bentuk usaha tanpa manusia tidak dapat dibayangkan karena manusia merupakan inti dari segala bentuk usaha. Oleh karena itu didalam suatu usaha diperlukan adanya suatu bentuk tanggung jawab dari para karyawannya, salah satunya dalam bentuk kehadiran dalam bekerja. Masalah akan terjadi apabila karyawan sering tidak hadir dalam bekerja yang juga disebut sebagai perilaku absen. Salah satu hal yang diduga dapat memicu terjadinya perilaku absen adalah kelelahan kerja, dimana karyawan harus bekerja secara monoton, terus menerus dan repetitive, ditambah lagi jadwal kerja yang dilakukan dengan sistem shift yang diputar setiap minggu. Hal inilah yang terjadi pada karyawan produksi PT"X''. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kelelahan kerja dengan perilaku absen pada karyawan produksi di PT"X''. Subyek penelitian ini adalah 30 orang karyawan produksi pada kamar mesin, cetak, bungkus, maupun butir di PT "X''. Data perilaku absen diperoleh melalui data sekunder dari perusahaan (selama bulan Januari sampai Mei 2003), sedangkan data kelelahan kerja diperoleh melalui angket. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik incidental sampling. Untuk pengujiannya menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: ada hubungan yang sangat signifikan antara kelelahan kerja dengan perilaku absen pada karyawan produksi di PT "X" dengan nilai r = 0,508 dan p = 0,004. Berarti ada korelasi yang positif antara kelelahan kerja dengan perilaku absen, semakin tinggi kelelahan kerja maka perilau absen yang terjadi juga semakin tinggi. Sumbangan relatif yang diberikan variabel kelelahan kerja terhadap perilaku absen sebesar 25,81%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kelelahan kerja, maka perilaku absen juga semakin tinggi, begitu pula sebaliknya semakin rendah kelelahan kerja maka perilaku absen juga makin rendah. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar perusahaan dapat memutar jadwal shift menjadi tiga minggu sekali agar kelelahan kerja yang terjadi tidak terlalu tinggi. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk lebih cermat lagi mengetahui sebab-sebab lain terjadinya perilaku absen selain kelelahan kerja, selain itu disarankan juga agar pembagian angket dilakukan oleh peneliti sendiri pada jam istirahat, agar tidak terjadi adanya kecemasan dalam diri karyawan dan menghindari terjadinya bias.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kelelahan kerja |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 26 Feb 2014 06:24 |
Last Modified: | 26 Feb 2014 06:24 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/8119 |
Actions (login required)
View Item |