Perbedaan stres kerja antara anggota TNI AL yang bertugas di KRI dan anggota TNI AL yang bertugas di Pendirat

Ananta, Veronica Widhi (2003) Perbedaan stres kerja antara anggota TNI AL yang bertugas di KRI dan anggota TNI AL yang bertugas di Pendirat. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/148807

Abstract

Kondisi geografis wilayah Indonesia yang hampir sebagian besar adalah wilayah perairan menuntut suatu sistem pertahanan keamanan di laut yang tangguh. TNI AL sebagai tulang punggung kekuatan pertahanan keamanan bangsa Indonesia di wilayah perairan menuntut anggotanya baik di KRI (Kapal Perang Republik Indonesia) maupun di Pendirat (Pendirian Darat) memiliki dedikasi dan tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaannya. Masing-masing tempat tugas ini memiliki stressor sendiri-sendiri, kalau di KRI stressor terbesar muncul pada saat anggota TNI AL melakukan tugasnya di laut. Di Pendirat perasaan jenuh terhadap pekerjaan yang bersifat administratif menimbulkan stres kerja bagi anggotanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan stres kerja antara anggota TNI AL yang bertugas di KRI dan anggota TNI AL yang bertugas di Pendirat. Penelitian ini menggunakan quota sampling dengan subjek anggota TNI AL berpangkat Bintara atau Tamtama, sebanyak 40 orang dari KRI dan 40 orang dari Pendirat. Untuk mengungkap adanya stres kerja digunakan angket dengan skala Likert. Teknik analisis yang digunakan adalah t-test. Dari hasil analisis data diperoleh hasil t = -1 ,566; p (0, 117) >0,05, artinya tidak ada perbedaan stres kerja yang signifikan antara anggota TNI AL yang bertugas di KRI dan anggota yang bertugas di Pendirat. Beberapa faktor yang memungkinkan munculnya hal ini antara lain karena telah terbentuk penyesuaian diri pada anggota yang bertugas di KRI karena kondisi yang telah disosialisasikan sebelum mereka diterjunkan di KRI. Sebanyak 32,5%) anggota di KRI baru bertugas selama 2 tahun, doktrin dalam Pendidikan Dasar Militer masih sangat melekat dalam benak mereka sehingga menciptakan komitmen yang tinggi terhadap tanggung jawab dan tugas. Berdasarkan faktor usia dan status pernikahan, pada anggota KRI diketahui sebesar 30% berusia 25 tahun dan 75% belum menikah. Mereka yang masih muda dan belum berkeluarga semangat kerjanya masih tinggi dan konsentrasi terhadap pekerjaan masih penuh karena tidak terpecah dengan masalah rumah tangga atau masalah lainnya. Untuk mengantisipasi munculnya sumber stres dalam lingkungan kerja disarankan untuk memberikan perhatian terhadap pola penugasan dengan melakukan rotasi kerja bagi anggota baik di KRI maupun di Pendirat, menetapkan kebijakan dan · pola kepemimpinan yang mampu mengembangkan pola pikir yang positif terhadap kondisi di lingkungan kerja.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 28 Feb 2014 07:20
Last Modified: 28 Feb 2014 07:20
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/8174

Actions (login required)

View Item View Item