Perbedaan Coping Behavior Prajurit Sersan Dua dan Prajurit Letnan Dua Di Ajendam V / Brawijaya Malang

Prasasti, Puspitasari (2002) Perbedaan Coping Behavior Prajurit Sersan Dua dan Prajurit Letnan Dua Di Ajendam V / Brawijaya Malang. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/148333

Abstract

Bertambahnya tugas dan tanggung jawab di lingkungan kerja serta peran dalam keluarga membuat prajurit Sersan Dua dan Letnan Dua dituntut untuk mampu menyesuaikan peran sehingga menggunakan suatu cara yang dikenal coping behavior. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan coping behavior prajurit Sersan Dua dan prajurit Letnan Dua di Ajendam V /Brawijaya Malang. Subyek penelitian ini adalah prajurit Sersan Dua dan Letnan Dua di Ajendam V /Brawijaya Malang yang telah lulus Secaba Reguler dan Secapa Reguler tahun 1999-2001, berusia 25-40 tahun dan menikah dengan total population sebanyak 33 orang terdiri dari 20 prajurit Sersan Dua dan 13 prajurit Letnan Dua. Pengumpulan data menggunakan angket. Pengukuran variabel tergantung coping behavior digunakan angket skala reaksi (LCS) yang diadaptasi dari Pramadi & Lasmono (1998). Angket ini mengacu pada delapan strategi coping (Folkman, 1986, h.995) yaitu. confrontative coping, seeking social support, planful problem solving, self control, distancing, positive reappraisal, accepting responsibility dan escape avoidance. Kedelapan strategi itu dikelompokkan menjadi 2 bagian besar, yaitu problem focused coping (PFC) dan emotion focused coping (EFC) sedangkan variabel bebas pangkat diungkap dengan angket identitas. Dengan menggunakan statistik anava satu jalur diperoleh nilai PFC sebesar {F = 2,317: p > 0,05} dan EFC sebesar {F = 0,276 : p > 0,05} yang berarti tidak ada perbedaan coping behavior antara Sersan Dua dan Letnan Dua. Hasil penelitian ini sebagai tambahan informasi bagi instansi yang bersangkutan dalam memahami kehidupan psikologis bagi para anggotanya terutama para Sersan Dua dan Letnan Dua yang telah menyelesaikan Secaba Reguler dan Secapa Reguler, Peneliti menyarankan ditempatkannya tenaga psikolog di setiap kesatuan untuk membantu prajurit TNl AD yang mengalami masalah, memberikan saran bagi individu untuk menggunakan bentuk coping yang efektif untuk menangani stres karena penggunaan strategi coping yang tepat akan diikuti penurunan stres kerja. Saran bagi penelitian selanjutnya menggunakan interview untuk membahas bentuk coping secara mendalam, mengingat angket memiliki banyak kelemahan.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 03 Mar 2014 03:10
Last Modified: 03 Mar 2014 03:10
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/8186

Actions (login required)

View Item View Item