Aini, Nur (2004) Perkembangan Kesadaran Diri Penyalahguna Napza Di Panti Wahana Kinasih. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Umumnya individu penyalah guna NAPZA berulang kali mengikuti program rehabilitasi karena individu belum mampu mengatasi masalah sehari-hari yang tidak ditemui di panti rehabilitasi. Hal tersebut mungkin dikarenakan individu belum memiliki kesadaran diri sehingga masih mengalami kesulitan untuk mengubah perilakunya (Higgins, 1993). Melihat masalah tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perkembangan kesadaran diri individu penyalah guna NAPZA di panti Wahana Kinasih. Subjek dalam penelitian ini adalah penyalah guna NAPZA yang berusia 18-34 tahun dan tinggal di Wahana Kinasih. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket., interview dan anamnesa. Penelitian yang akan dilakukan bersifat kuantitatif komparatif Untuk menguji perubahan perkembangan kesadaran diri pada saat pengukuran pertama dan kedua setelah diberikan treatment. Digunakan program SPSS for window 11.0 dengan teknik analisis wilcoxon dan analisis statistik non parametrik. Hasil uji analisis data secara statistik menunjukkan Z: -0,943 dan p: (0,345) > 0,05: yang berarti tidak ada perubahan perkembangan kesadaran diri yang signifikan antara pengukuran pertama dan kedua setelah pemberian treatment. Tidak adanya perubahan perkembangan kesadaran diri dapat dikatakan bukan karena pemberian treatment yang ada di panti rehabilitasi tapi dikarenakan peneliti tidak melakukan pengukuran sebelum program tersebut dimulai. Selain itu pelaksanaan treatment yang ada di panti berlangsung selama ± 7 bulan dan rentang waktu klien masuk beserta waktu penyembuhan individu penyalah guna NAPZA tidak sama. Sebaliknya, hasil penelitian menurut data deskriptif ditunjukkan adanya perubahan perkembangan kesadaran diri. Perkembangan tersebut adalah dapat terlihat bahwa Sl, S3 dan S6 mempunyai skor kesadaran diri yang tergolong cukup dan tetap (stabil), S4 mempunyai skor kesadaran diri yang tergolong rendah dan tidak terjadi perubahan pada pengukuran kedua. Hal ini disebabkan S4 baru mengikuti program treatment selama 1 bulan. Sebaliknya S2 mengalami kenaikan yaitu dari tingkat kesadaran diri ''cukup" ke "tinggi", S5 mengalami penurunan yaitu dari tingkat kesadaran diri ''cukup" ke '"rendah'"~ karena pada pengukuran kedua kondisi S5 kurang sehat. Penelitian ini juga menemukan bahwa subjek penyalah guna NAPZA cenderung memiliki kepribadian yang mudah putus asa, mudah dipengaruhi dan tidak mudah diatur.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 03 Mar 2014 08:43 |
Last Modified: | 03 Mar 2014 08:43 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/8204 |
Actions (login required)
View Item |