Bambang S, Theodullus (2004) Hubungan Antara Persepsi Terhadap Perlakuan Guru Dengan Motivasi Belajar Siswa SMU Yang Pernah Tidak Naik Kelas. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Siswa yang tidak naik kelas sering mendapatkan kesulitan dalam berkonsentrasi serta memahami pelajaran. Hal ini disebabkan antara lain karena kurangnya motivasi belajar dalam diri siswa tersebut Motivasi Belajar Siswa yang rendah ditunjukkan dengan cara tidak memperhatikan saat guru menerangkan pelajaran dikelas, tidak mengerjakan tugas yang diberikan, dan berprestasi rendah pada mata pelajaran tertentu yang tidak disukai dan yang dianggap membosankan untuk diikuti, serta mengikuti proses belajar mengajar dengan terpaksa. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap motivasi belajar adalah perlakuan guru. Perlakuan guru tersebut dipengaruhi oleh adanya Self Fulfilling Prophecy, yaitu harapan guru terhadap siswa. Self Fulfilling Prophecy atau yang dikenal sebagai suatu harapan yang mempengaruhi suatu kejadian tergantung kepada harapan atau persepsi guru terhadap siswa tersebut Perlakuan guru ini akan berbeda-beda pada tiap-tiap siswa. Perlakuan ini muncul dalam bentuk pengelompokan siswa, kualitas pertanyaan yang diberikan, kualitas interaksi antara guru dengan siswa, pemberian reinforcement dan feedback, serta pemberian jenis aktivitas yang berbeda. Subjek dalam penelitian ini adalah 42 orang siswa kelas I dan kelas II SMAK Kolese Santo Yusup Malang yang pernah tidak naik kelas. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan angket tertutup bertujuan untuk mendapatkan persepsi siswa terhadap perlakuan guru dan motivasi belajar siswa dan disertai dengan penggunaan angket terbuka untuk mendapatkan data tambahan. Untuk melengkapi data, maka dilakukan wawancara dengan dua orang wali kelas. Hasil penelitian dari angket tertutup menunjukkan adanya hasil yang signifikan dan linier, yaitu r = 0,225 dan p = 0,038, antara persepsi siswa terhadap perlakuan guru dengan motivasi belajar siswa, yang berarti terdapat persepsi siswa yang cukup positif dengan motivasi belajar siswa yang termasuk dalam kategori cukup. Namun dari data tambahan yang didapat dari angket terbuka dan wawancara dengan wali kelas, didapatkan hasil yang sedikit berbeda, yang menunjukkan adanya perlakuan guru yang berbeda terhadap siswa yang tidak naik kelas. Saran dari penelitian ini , guru diharapkan supaya memperbaiki hubungan dengan siswa yaitu dengan cara tidak melakukan pengelompokan (yang membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang tidak naik kelas atau siswa yang kurang diharapkan), memberikan kualitas yang setara (memberikan pertanyaan yang sama antara siswa pandai dengan siswa yang tidak naik kelas), kualitas interaksi serta pemberian aktivitas yang serupa, antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang diharapkan. Jika siswa menyukai gurunya, maka hal itu akan membangkitkan gairah serta motivasi belajarnya. Bagi penelitian selanjutnya agar disertai dengan adanya observasi kelas, untuk dapat melihat proses belajar mengajar secara langsung, serta diharapkan untuk melihat faktor-faktor lain yang lebih berperan dalam membangkitkan gairah serta motivasi belajar siswa, misalnya faktor cita-cita, tujuan dasar mengikuti pendidikan, dan interaksi dalam keluarga.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 05 Mar 2014 06:21 |
Last Modified: | 05 Mar 2014 06:21 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/8290 |
Actions (login required)
View Item |