Wijaya, Lydiana (2005) Penerapan Activity Based Management dalam Rangka Mencapai Cost Reduction pada PT X di Gempol. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_1970_Abstrak.pdf Download (98kB) | Preview |
Abstract
Perkembangan usaha yang semakin pesat dan kompetitif menyebabkan badan usaha harus mampu mengembangkan keunggulan bersaing dengan cara menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dengan harga bersaing dan tepat waktu pada saat konsumen membutuhkannya. Kondisi ini membuat badan usaha harus terus-menerus melakukan usaha perbaikan di dalam proses produksinya agar proses produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Untuk mencapai efisiensi biaya produk tanpa harus mengurangi kualitas produk badan usaha harus mencari penyebab timbulnya biaya tersebut, mengatur, dan mengendalikannya. Pada umumnya yang menjadi penyebab timbulnya biaya adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam proses produksi. Aktivitas ini dikenal sebagai pemicu biaya. Oleh sebab itu, aktivitas-aktivitas yang terjadi perlu dikendalikan melalui penerapan activity based management. ABM merupakan sistem yang menyeluruh dan memfokuskan perhatian manajemen pada aktivitas dengan tujuan untuk meningkatkan nilai yang diperoleh konsumen dan profitabilitas badan usaha. ABM terdiri dari dua dimensi yaitu process dimension dan cost dimension. Process dimension memberikan informasi tentang aktivitas produksi badan usaha Dimensi inilah yang memberikan kemampuan untuk melakukan dan mengukur perbaikan berkelanjutan. Sehingga badan usaha dapat mengetahui aktivitas yang bernilai tambah dan aktivitas yang tidak bernilai tambah. Cost dimension memberikan informasi biaya sumber daya, biaya aktivitas, dan biaya produk. Dimensi ini memberikan solusi perhitungan biaya yang lebih akurat dengan menggunakan metode ABC ABC dapat mengatasi kelemahan yang terdapat pada traditional costing system. Sistem ABC mencegah terjadinya over costing dan under costing dalam perhitungan biaya produk agar manajemen tidak salah dalam membuat keputusan. Hasil analisis terhadap PT "X" di Gempol menunjukkan bahwa tidak semua aktivitas yang dilakukan oleh PT "X" bernilai tambah bagi badan usaha dan konsumen tetapi ada beberapa aktivitas yang tidak bernilai tambah yaitu sebesar 9,19% dari total biaya aktivitas. Oleh karena itu, PT "X" perlu melakukan pengendalian, pengelolaan aktivitas, dan pengeliminasian non valueadded activity untuk mencapai cost reduction. Selain itu, perhitungan biaya berdasarkan sistem tradisional yang dilakukan oleh PT "X" menyebabkan terjadinya over costing untuk celana pendek jeans dan under costing untuk celana panjang jeans. Untuk itu, agar pembebanan biaya produk lebih akurat PT "X" perlu melakukan perhitungan biaya berdasarkan ABC yang menelusuri biaya aktivitas ke tiap-tiap aktivitas, kemudian membebankan biaya aktivitas ke masing-masing produk.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 08 Mar 2014 03:57 |
Last Modified: | 01 Jul 2014 04:32 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/8457 |
Actions (login required)
View Item |