Pola Penggunaan Antimikroba Sebelum dan Sesudah Operasi pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Katolik ST. Vincentius A Paulo Surabaya Selama 2002

Veronica, Yuni (2004) Pola Penggunaan Antimikroba Sebelum dan Sesudah Operasi pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Katolik ST. Vincentius A Paulo Surabaya Selama 2002. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/150330

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai Pola Penggunaan Antimikroba Sebelum Dan Sesudah Operasi Pada Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Katolik St. Vincentius A Paulo Surabaya Selama Tahun 2002. Pengamatan dilakukan pada rekam medis, dari 1160 kasus operasi, kemudian diambil 140 kasus sebagai sampel. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : jenis operasi terbanyak adalah operasi bersih kontaminasi (60 %) kemudian diikuti oleh operasi kotor (28,6 %) dan operasi bersih (11,4 %). Operasi terbanyak adalah appendectomy (12,9 %). Secara keseluruhan, pasien laki-laki dan perempuan yang menjalani operasi sama banyak. Kelompok usia pasien operasi terbanyak adalah usia 41 - 50 tahun dan 51 - 60 tahun (masing-masing sebanyak 20,0 %). Rata-rata lama perawatan setiap pasien yang menjalani operasi adalah 9,4 hari. Pasien yang meninggal berjenis kelamin laki-laki dari jenis operasi kotor (0,01 %). Terapi pasien yang menjalani operasi dengan menggunakan antimikroba sebanyak 92,1% (sebelum operasi) dan 99,3% (sesudah operasi) sedangkan tanpa menggunakan antimikroba sebanyak 7,9 % (sebelum operasi) dan 0,7 % (sesudah operasi). Jenis antimikroba terbanyak adalah terapi antimikroba tunggal, yaitu 88,2 % (sebelum operasi) dan 81,3 % (sesudah operasi), sedangkan antimikroba majemuk sebanyak 11,8 % (sebelum operasi) dan 11,7 % (sesudah operasi). Rata-rata setiap pasien operasi mendapatkan 1 jenis antimikroba tunggal namun tidak semua pasien mendapatkan antimikroba majemuk. Golongan antimikroba tunggal terbanyak pada seluruh operasi adalah turunan sefalosporin, baik sebelum operasi (70 %) maupun sesudah operasi (52,9 %). Pada operasi bersih, golongan antimikroba majemuk yang digunakan adalah kombinasi sefalosporin dan aminoglikosida yaitu sebanyak 12,5 % (sebelum operasi) dan 7,0 % (sesudah operasi). Pada operasi bersih kontaminasi, golongan antimikroba majemuk terbanyak adalah kombinasi penisilin dan aminoglikosida yaitu sebanyak 31,3% (sebelum operasi) dan 11,6% (sesudah operasi). Pada operasi kotor, golongan antimikroba majemuk terbanyak adalah kombinasi sefalosporin dan metronidazol yaitu sebanyak 18,8% (sebelum operasi) dan 14,0 % (sesudah operasi). Pada operasi bersih, jenis antimikroba tunggal terbanyak adalah sulbenisilin sebanyak 25,0% pasien (sebelum maupun sesudah operasi). Pada operasi bersih kontaminasi, jenis antimikroba tunggal terbanyak adalah sefotaksim yang diberikan pada 29,8% pasien (sebelum operasi) dan 26,2 % pasien (sesudah operasi). Pada operasi kotor, jenis antimikroba tunggal terbanyak adalah sefotaksim yang diberikan pada 20,0% pasien (sebelum operasi) dan siprofloksasin yang diberikan pada 27,5 % pasien (sesudah operasi). Pada operasi bersih, lebih dari 80 % pasien tidak menggunakan antimikroba majemuk. Pada operasi bersih kontaminasi, jenis antimikroba majemuk terbanyak adalah kombinasi ampisilin dan gentamisin yang diberikan pada 3,6 % pasien (sebelum operasi) dan 4,8% pasien (sesudah operasi). Pada operasi kotor, 75 % pasien tidak menggunakan antimikroba. Sesudah operasi, jenis antimikroba majemuk terbanyak adalah kombinasi seftazidim dan metronidazol yang diberikan pada 5,0 % pasien. Bentuk sediaan yang terbanyak adalah injeksi yaitu sebesar 87,6% (sebelum operasi) dan 64,7 % (sesudah operasi), kemudian diikuti tablet sebanyak 7 ;l % (sebelum operasi) dan 16,9 % (sesudah operasi).

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 21 Mar 2014 04:04
Last Modified: 21 Mar 2014 04:04
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/8715

Actions (login required)

View Item View Item