Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 5, No. 1, Oktober 2020 PENDAHULUAN kewajiban untuk memberi dan penerima Kasih karunia adalah tema utama yang tidak layak untuk menerima.5 Elwell dalam kehidupan kekristenan. Hal ini di- membagi pemberian kasih karunia menjadi karenakan, kasih karunia sudah dianggap dua, yaitu common grace dan special sebagai fondasi dari iman kristiani sejak grace.6 Common grace adalah kasih dari gereja mula-mula.1 Selain itu, kasih karunia yang dapat dirasakan oleh semua karunia juga adalah topik yang signifikan orang tanpa terkecuali. Bentuk dari untuk para psikolog Kristen, namun topik common grace dapat berupa pergantian tersebut masih belum banyak dibahas.2 Hal musim, pemberian sinar matahari, hujan, ini dikarenakan kasih karunia adalah realita dan segala jenis makanan dan pakaian.7 Hal yang hanya hidup di dalam hati orang tersebut sesuai dengan Matius 5:45, “karena Kristen. Walau begitu, keberadaan kasih dengan demikianlah kamu menjadi anak- karunia tidak dapat diabaikan karena kasih anak Bapamu yang di sorga, yang me- karunia masih merupakan bagian dari nerbitkan matahari bagi orang yang jahat dimensi kehidupan manusia.3 dan orang yang baik dan menurunkan hujan Kasih karunia dapat didefiniskan bagi orang yang benar dan orang yang tidak baik secara psikologis maupun secara teo- benar” (TB-LAI). logis.4 Secara psikologis, kasih karunia Kemudian, special grace adalah dapat diartikan sebagai pemberian tanpa kasih karunia yang hanya diberikan untuk syarat kepada seseorang yang tidak layak orang yang percaya Yesus sebagai Tuhan. menerima pemberian tersebut. Dua kom- Pemberian tersebut berupa pengampunan ponen penting di dalam konsep kasih dosa melalui pengorbanan Yesus di kayu karunia adalah pemberi yang tidak ber- salib.8 Ketika seseorang menemukan 1 Mark R. McMinn et al., “Professional Psychology 4 Rodger K. Bufford, Timothy A. Sisemore, and and the Doctrines of Sin and Grace: Christian Amanda M. Blackburn, “Dimensions of Grace: Leaders’ Perspectives,” Professional Psychology: Factor Analysis of Three Grace Scales,” Psychology Research and Practice 37, no. 3 (June 2006): 295– of Religion and Spirituality 9, no. 1 (2017): 56–69. 5 302. Ibid. 2 Timothy Sisemore et al., “Grace and Christian 6 Walter A. Elwell, Evangelical Dictionary of Psychology-Part 1: Preliminary Measurement, Theology (USA: Baker Publishing Group, 2001), Relationships, and Implications for Practice.,” 519-520. Edification: The Transdisciplinary Journal of 7 Sisemore et al., “Grace and Christian Psychology- Christian Psychology 4, no. 2 (2011): 57–63. Part 1: Preliminary Measurement, Relationships, 3 Alan Tjeltveit, “Understanding Human Beings in and Implications for Practice.” the Light of Grace: The Possibility and Promise of 8 McMinn et al., “Professional Psychology and the Theology-Informed Psychologies,” Consensus 29, Doctrines of Sin and Grace: Christian Leaders’ no. 2 (2004): 5. Perspectives.” 2 Copyright© 2020, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online) Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 5, No. 1, Oktober 2020 dirinya diampuni dari segala dosanya dan Pada beberapa tradisi kekristenan terhindar dari murka Tuhan, mereka akan ada pengertian yang berbeda tentang kasih mengalami perubahan secara interpersonal karunia. Ada pandangan yang mempercayai dan intrapersonal.9 Menurut Meilander, bahwa kasih karunia mengampuni dosa perubahan ini terjadi karena kasih karunia manusia, sehingga manusia dapat melaku- juga mempunyai fungsi sebagai transform- kan apa yang ingin mereka lakukan dalam ing power, yaitu untuk membimbing kehidupan. Pandangan biasa disebut dengan manusia kepada kehidupan dengan standar cheap grace.12 Cheap grace mendeskripsi- sorgawi.10 Salah satu rujukan dari Alkitab kan bahwa keselamatan didapatkan melalui adalah perubahan Saulus menjadi Paulus pertobatan manusia. Hal tersebut berbeda yang dideskripsikan pada 1 Korintus 15:10, dengan keyakinan pada umumnya dari umat “Tetapi karena kasih karunia Allah aku Kristiani, bahwa keselamatan manusia adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan hanya diberikan oleh Tuhan melalui anak- kasih karunia yang dianugerahkan-Nya Nya, Yesus Kristus yang mati di kayu salib. kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku Pertobatan dan ketaatan iman adalah hasil telah bekerja lebih keras dari pada mereka dari keselamatan yang diberikan, bukan semua; tetapi bukannya aku, melainkan syarat atas keselamatan manusia dari kasih karunia Allah yang menyertai aku” dosa.13 Paham yang bertolak belakang dari (TB-LAI). Salah satu perubahan yang cheap grace adalah costly grace. Costly terlihat nyata dalam kehidupan orang grace adalah pandangan bahwa kasih Kristen adalah perubahan sikap terhadap karunia memanggil kita untuk mengikut kehidupan dan terhadap orang disekitarnya Yesus.14 Panggilan ini adalah hasil dari yang biasa disebut dengan enacted grace keselamatan dan pengampunan yang atau juga bisa disebut dengan relational diberikan Tuhan atas jiwa manusia yang grace.11 hancur dan hati manusia yang jahat.15 Piper 9 Robert A. Emmons et al., “Psychological and 12 Dietrich Bonhoeffer, The Cost of Discipleship Theological Reflections on Grace and Its Relevance (London: SCM Press Ltd, 2015), 43-44. for Science and Practice.,” Psychology of Religion 13 T. F. Torrance, “Cheap and Costly Grace,” Baptist and Spirituality 9, no. 3 (August 1, 2017): 276–284, Quarterly 22, no. 6 (January 1968): 290–312, accessed August 5, 2020, /record/2017-35611-005. accessed August 5, 2020, https:// 10 Tjeltveit, “Understanding Human Beings in the www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/0005576X. Light of Grace: The Possibility and Promise of 1968.11751246. Theology-Informed Psychologies.” 14 Bonhoeffer, The Cost of Discipleship, 45. 11 15 James N. Sells and Mark A.Yarhouse, Counseling Ibid. Couples in Conflict (USA: Inter-Varsity Press, 2011), 125. 3 Copyright© 2020, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online) Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 5, No. 1, Oktober 2020 mengatakan bahwa ketaatan adalah bukti dia mengikuti kelas yang khusus men- dari pembaharuan batin manusia oleh jelaskan kasih karunia di gerejanya. KA Tuhan, sesuai dengan apa yang dikatakan mengatakan bahwa dampak kasih karunia Roma 6:17, “Tetapi syukurlah kepada di kehidupannya setelah mengikuti kelas Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, masih sangat kecil. Fenomena ini me- tetapi sekarang kamu dengan segenap hati nekankan pentingnya melakukan validasi telah mentaati pengajaran yang telah alat ukur kasih karunia sebagai evaluasi diteruskan kepadamu” (TB-LAI).16 jemaat di dalam gereja. Seorang pendeta dari salah satu Kasih karunia adalah sebuah realita denominasi gereja di Surabaya dengan yang hanya hidup di dalam hati orang inisial JB menjelaskan tentang pentingnya Kristen, sehingga kasih karunia tidak dapat kasih karunia di dalam gereja. Pendeta JB diukur dan dimanipulasi. Namun, Tjeltveit mengatakan bahwa hampir setiap minggu mengatakan bahwa pengukuran dapat di- topik yang diajarkan adalah kasih karunia. lakukan jika kontruk yang diukur adalah Namun, tidak ada alat ukur yang dapat pengaruh kasih karunia terhadap kehidupan secara empiris mengukur pengertian, manusia yang dapat berupa pengalaman, pengalaman, dan sikap seseorang terhadap sikap, dan juga pengertian .17 Salah satu alat kasih karunia. Salah satu metode yang ukur yang secara lengkap megukur penga- digunakan oleh kebanyakan gereja adalah laman, keyakinan, dan sikap seseorang dengan mengobservasi perilaku jemaat. terhadap kasih karunia adalah alat ukur Meskipun demikian, pendeta JB menga- Dimensions of Grace Scale (DGS).18 DGS takan bahwa pengukuran tersebut masih adalah alat ukur yang dikembangkan oleh tergolong kurang valid. Seorang jemaat Bufford, Sisemore, dan Blackburn pada dengan inisial KA di salah satu denominasi tahun 2017, yang terbentuk dari tiga alat gereja di Surabaya mempunyai sebuah ukur kasih karunia yang lain, yaitu Grace pengalaman yang mendukung pernyataan Scale (GS) yang dikembangkan oleh pendeta JB. KA mengaku bahwa dia masih Spradlin pada tahun 2002, Richmont Grace tidak mengerti tentang kasih karunia setelah Scale (RGS) yang dibuat oleh Watson, 16 John Piper, Five Points: Towards a Deeper 18 Emmons et al., “Psychological and Theological Experience of God’s Grace (Scotland: Christian Reflections on Grace and Its Relevance for Science Focus Publication, 2013), 67. and Practice.” 17 Tjeltveit, “Understanding Human Beings in the Light of Grace: The Possibility and Promise of Theology-Informed Psychologies.” 4 Copyright© 2020, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online) Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 5, No. 1, Oktober 2020 Chen, dan Sisemore pada tahun 2011, dan terbagi menjadi lima dimensi yaitu, The Amazing Grace Scale (TAGS) yang Experiencing God’s Grace (EG), Costly dikembangkan oleh Basset dan Robert Grace (CG), Grace to Self (GTS), Grace Wesleyan Psychology Research Group from Others (GFO), dan Grace to Others pada tahun 2013.19 (GTO).21 Masing-masing alat ukur, GS, RGS, METODE PENELITIAN dan TAGS, dibentuk dengan konsep Metode yang digunakan pada karunia yang berbeda-beda. GS mengukur penelitian ini adalah metode kuantitatif. pengalaman dan ekspresi kasih karunia Metode ini digunakan untuk membuktikan dalam cakupan common grace dan special kebenaran dari sebuah fenomena dalam grace. RGS mengukur pengalaman dan bentuk variabel-varabel dari teori yang perwujudan kasih karunia, khususnya diyakini selama ini.22 Peneliti meng- special grace. Sedangkan, TAGS meng- gunakan tipe exploratory research, dimana ukur pengalaman dan kesadaran manusia peneliti menggali suatu masalah atau 20 terhadap special grace. Dengan demikian, konsep yang menjadi dasar dari metode DGS adalah alat ukur yang mengukur penelitian konklusif.23 Peneliti ingin konsep kasih karunia yang lebih luas melihat apakah alat ukur DGS yang dibandingkan dengan alat ukur GS, RGS, mengukur mengenai pengalaman, sikap, dan TAGS secara individual. dan pengetahuan manusia terhadap kasih Tujuan dari penelitian ini adalah karunia memiliki sumber bukti struktur untuk mengevaluasi struktur internal dari internal seperti apa yang dilakukan oleh alat ukur DGS menggunakan metode Bufford, Sisemore, dan Blackburn. exploratory factor analysis (EFA) dan Sampel subjek pada penelitian ini metode reliabilitas. Penelitian sebelumnya adalah 401 orang Kristen yang berumur di yang dilakukan oleh Bufford, Sisemore, dan atas 17 tahun. Mayoritas subjek pada pe- Blackburn pada tahun 2017 menunjukkan nelitian ini berjenis kelamin perempuan, bahwa DGS mempunyai 36 butir yang yaitu sebanyak 238 subjek. Sedangkan, 19 Bufford, Sisemore, and Blackburn, “Dimensions Warga Jemaat 4, no. 1 (2020): 28–38, accessed of Grace: Factor Analysis of Three Grace Scales.” April 4, 2020, https://journal.sttsimpson.ac.id/ 20 Ibid. index.php/EJTI/article/view/167. 21 23 Ibid. Kultar Singh, Quantitative Social Research 22 Sonny Eli Zaluchu, “Strategi Penelitian Kualitatif Methods (New Delhi: Sage Publications Pvt Ltd, Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agama,” 2007), 63-64. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan 5 Copyright© 2020, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online) Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 5, No. 1, Oktober 2020 terdapat 156 subjek berjenis kelamin laki- Tabel 1. Terjemahan butir tambahan DGS laki dan 7 subjek yang memilih untuk tidak Original items Translated items Items Apa yang saya lakukan 9 menjawab jenis kelamin. Sebanyak 70% My behavior tidaklah penting karena does not matter saya sudah diampuni. Partisipan pada penelitian ini berumur since I am Saya dapat melakukan apa 9N forgiven. dibawah 25 tahun. Kemudian, 30.2% saja karena telah diampuni. Saya jarang merasa malu 18 berasal dari denominasi Gereja Bethel I seldom feel karena diri saya. shame. Saya jarang merasa malu 18N Indonesia (GBI). Peneliti mendapatkan terhadap diri saya. My Dad Ayah saya jarang 27 subjek penelitian dengan menggunakan seldom said mengucapkan terima kasih. accidental sampling, yang artinya memilih thank you. My Mom Ibu saya jarang 27N subjek yang mudah dihubungi, praktis, dan seldom said mengucapkan terima kasih. thank you. tersedia. Peneliti menerjemahkan DGS ke dalam bahasa Indonesia kemudian disebar- Dapat dilihat dari tabel 1 butir-butir kan melalui survei online. Penyebaran baru diberi nama 9N, 18N, dan 27N. Butir survei online dilakukan melalui sosial 9N dan 18N dibuat sebagai alternatif media seperti Line, Whatsapp, dan terjemahan dengan butir aslinya yaitu butir Instagram. Partisipan dari penelitian ini 9 dan 18. Peneliti membandingkan butir 9N diwajibkan mengisi semua butir pada dan 18N dengan butir 9 dan 18 untuk kuesioner online untuk mencegah adanya menentukan butir mana yang memiliki data yang hilang. terjemahan yang terbaik. Butir 27N Alat ukur DGS mengukur pengala- ditambahkan sebagai tanggapan terhadap man, keyakinan, dan sikap terhadap kasih butir 27. Butir 27 hanya menyebutkan karunia.24 DGS mempunyai 36 butir yang terkait Ayah, sehingga peneliti menam- mengelompok menjadi lima faktor. Akan bahkan butir 27N yang menyebutkan terkait tetapi, peneliti memutuskan untuk menam- Ibu. Total butir yang disebarkan melalui bah 3 butir. Berikut adalah tabel yang kuesioner online adalah 39 butir. Tabel 2 berisikan terjemahan butir tambahan alat menunjukkan spesifikasi dari DGS versi ukur DGS. Bahasa Indonesia. 24 Emmons et al., “Psychological and Theological Reflections on Grace and Its Relevance for Science and Practice.” 6 Copyright© 2020, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online) Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 5, No. 1, Oktober 2020 Tabel 2. Spesifikasi DGS versi Bahasa Indonesia yang didefinisikan sebagai besaran varian Dimensi Butir Jumla yang dipunyai sebuah butir terhadap Favorabl Unfavorabl h e e Butir kontruk pada suatu alat ukur.27 Sebuah Experiencin 1, 2, 3, 4, - 8 validitas faktor dapat dikatakan baik jika g God’s 5, 6, 7, 8 Grace muatan faktor dari semua variabel tinggi Costly - 9, 9N, 10, 8 Grace 11, 12, 13, pada faktor yang sedang dievaluasi, dan 14, 15 Grace to 18, 18N, 16, 17, 22 8 rendah pada faktor yang lainnya.28 Self 19, 20, 21 Faktor analisis mempunya tiga Grace from 23, 24, 25, 8 Others 26, 27, macam metode yaitu, confirmatory factor 27N, 28, 29 analysis (CFA), exploratory factor analysis Grace to - 30, 31, 32, 7 (EFA), dan Multitrait-Multimethod Matrix Others 33, 34, 35, 36 (MTMM).29 Penelitian ini akan menggu- Total 39 nakan metode EFA. Menurut Child Penelitian ini mengevaluasi struktur sebagai-mana dikutip oleh Lina dan internal dari DGS menggunakan dua Cynthia, metode EFA bertujuan untuk metode, yaitu analisis faktor dan analisis mengukur pengelompokkan butir berdasar- reliabilitas. Metode faktor analisis dan kan data yang sudah didapatkan.30 Menurut reliabilitas adalah metode yang digunakan Singgih Santoso, sebelum melakukan pro- untuk mengetahui struktur internal sebuah ses EFA, terdapat beberapa hal yang harus alat ukur.25 Faktor analisis menjelaskan dipenuhi.31 Syarat pertama adalah nilai tentang analisis prosedur matematika yang Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) harus sama kompleks mengenai hubungan antar vari- atau melebihi 0.5 (KMO ≥ 0.5). Nilai KMO abel-variabel terhadap kelompok variabel.26 yang sama atau melebihi 0.5 mempunyai Metode ini dipengaruhi oleh muatan faktor arti bahwa terdapat cukup partisipan di 25 Lina Natalya and Cynthia Vivian Purwanto, 30 Natalya and Purwanto, “Exploratory and “Exploratory and Confirmatory Factor Analysis of Confirmatory Factor Analysis of the Academic the Academic Motivation Scale (AMS)–Bahasa Motivation Scale (AMS)–Bahasa Indonesia.” Indonesia,” Makara Human Behavior Studies in 31 Meinarini Catur Utami, “Analisis Faktor-faktor Asia 22, no. 1 (July 27, 2018): 29. yang Mempengaruhi Dosen dalam Melanjutkan S3 26 Saiffudin Azwar, Reliabilitas Dan Validitas, 3rd dengan Metode Principal Component Analysis ed. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012). (Studi Kasus: Program Studi SI/TI FST UIN),” 27 Lina Natalya, “Struktur Internal,” in Teori Dan Jurnal Sistem Informasi 6, no. 1 (April 19, 2013): 1– Praktik Cara Asyik Belajar Pengukuran Psikologis 7, accessed August 6, 2020, http:// (Surabaya: Centre of Lifelong Learning, 2016), 63. journal.uinjkt.ac.id/index.php/sisteminformasi/articl 28 Ibid. e/view/313. 29 Ibid. 7 Copyright© 2020, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online) Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 5, No. 1, Oktober 2020 dalam penelitian ini sehingga analisis dapat pengukuran dapat dipercaya.37 Metode re- dilanjutkan.32 Syarat kedua yang harus liabilitas yang digunakan pada penelitian ini dipenuhi adalah nilai dari Significance menggunakan koefisian alpha, yang meng- Bartlett’s Test of Sphericity harus sama atau ukur konsistensi antar-item dalam tes.38 dibawah 0.05 (sig ≤ 0.05). Nilai dari Menurut Hair dan Krey suatu butir dapat Significance Bartlett’s Test of Sphericity dikatakan reliabel jika nilai dari koefisien menunjukkan penyebaran data. Jika me- alpha cronbach mencapai angka 0.7 atau menuhi syarat, maka data tersebar secara lebih dan memiliki corrected-item total merata, sehingga hasil dari analisis faktor correlation (CITC) sama atau lebih dari tidak terjadi secara kebetulan.33 Syarat dari 0.3.39 Semua kalkulasi pada penelitian ini validitas yang baik adalah jika sebuah butir akan dilakukan dengan menggunakan soft- mempunyai muatan faktor yang sama atau ware SPSS versi 24. lebih besar dari 0.434 sesuai dengan dimensi HASIL DAN PEMBAHASAN awal tanpa adanya zero loading atau cross Analisis Faktor loading pada faktor yang lain.35 Selain menggunakan EFA, analisis Hasil analisis dari SPSS versi 24 reliabilitas juga akan digunakan pada menunjukkan bahwa data yang diambil penelitian ini. Reliabilitas berbicara tentang memiliki nilai KMO yang mencapai 0.829 sejauh sebuah pengukuran dapat diper- dan nilai signifikansi Bartlett pada 0.000. caya.36 Jika dilakukan beberapa kali pe- Kedua nilai dari KMO dan signifikansi laksanaan pada aspek yang sama terhadap Bartlett memenuhi syarat, sehingga analisis kelompok subjek yang sama menghasilkan dapat dilanjutkan ke tahap yang berikutnya. hasil yang relatif sama, maka sebuah 32 WOM and Cynthia Vivian. Purwanto, “Panduan 35 Natalya and Purwanto, “Exploratory and Analisis Data,” in Teori Dan Praktik Cara Asyik Confirmatory Factor Analysis of the Academic Belajar Pengukuran Psikologis (Surabaya: Centre of Motivation Scale (AMS)–Bahasa Indonesia.” 36 Lifelong Learning, 2016), 93. Azwar, Reliabilitas Dan Validitas. 33 Sigmund Tobias and James E. Carlson, “Brief 37 Ibid. Report: Bartlett’s Test of Sphericity and Chance 38 Ibid. Findings in Factor Analysis,” Multivariate 39 Cynthia Vivian Purwanto and Lina Natalya, Behavioral Research 4, no. 3 (July 1, 1969): 375– “Tomorrow Will Always Come, I Am a Last-Minute 377, accessed August 6, 2020, https:// Person: Validation of the Active Procrastination www.tandfonline.com/doi/abs/10.1207/s15327906 Scale-Bahasa Indonesia,” Makara Human Behavior mbr0403_8. Studies in Asia 23, no. 1 (July 31, 2019): 46. 34 Justyna Wiktorowicz, “Exploratory Factor Analysis in the Measurement of the Competencies of Older People,” Ekonometria, no. 54 (2016): 48–60. 8 Copyright© 2020, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online) Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 5, No. 1, Oktober 2020 Tabel 3. Usulan factor Jumlah Butir Jumlah Butir Usula Singl Single Cro Zero N Kriteri e loading ss Loa Singl Single Cro Zero n Usula o on Load pada Loa ding N Kriteri e loading ss Loa faktor n ing faktor ding o on Load pada Loa ding faktor lain ing faktor ding 4 Latent 9 37 0 1 1 lain Root 1 A 5 31 5 1 2 Priori 2 Percen 6 34 3 0 2 Pada tabel 3 dapat dilihat beberapa tage of varian usulan faktor DGS berdasarkan a priori, ce explain percentage of variance explained criterion, ed 3 Scree 9 37 0 1 1 scree test criterion, dan latent root test criterion. 9 Copyright© 2020, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online) Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 5, No. 1, Oktober 2020 Tabel 4. Pengelompokan butir berdasarkan Sembilan faktor No Sesudah exploratory analysis factor EG GTO GFO GAPL GR GTS GTS GFO GFO 1 1 2 2 3 EG 1 0.753 2 0.756 3 0.713 4 0.599 5 0.789 6 0.586 7 0.440 8 0.652 CG 9 0.779 9N 0.815 10 0.677 11 0.657 12 0.499 Sebelum Exploratory Factor Analysis 13 0.837 14 0.836 15 0.772 GTS 16 0.764 17 0.695 18 0.768 18N 0.796 19 0.613 20 0.613 21 0.675 22 0.557 GFO 23 0.802 24 0.812 25 0.798 26 0.676 27 0.833 27N 0.790 28 0.808 29 0.439 GTO 30 0.767 31 0.612 32 0.722 33 0.722 34 0.652 35 0.654 36 0.401 Terlihat bahwa pada tabel 3, usulan yang tertera pada tabel 4. Dimensi yang yang mempunyai penyimpangan paling memiliki kurang dari tiga butir di dalamnya sedikit dan single loading paling banyak bukanlah dimensi yang baik. Maka dari itu, adalah usulan 9 faktor. Namun pada 9 peneliti memutuskan untuk tidak meng- faktor, terdapat beberapa dimensi yang gunakan usulan 9 faktor, melainkan usulan hanya memiliki kurang dari tiga butir, yaitu 6 faktor. pada dimensi GFO 2 dan GFO 3 seperti 10 Copyright© 2020, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online) Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 5, No. 1, Oktober 2020 Tabel 5. Pengelompokkan butir berdasarkan enam faktor No Sesudah Exploratory Factor Analysis GTO EG GFO GR GAPL GTS EG 1 0.751 2 0.751 3 0.713 4 0.619 5 0.777 6 0.574 7 0.468 8 0.640 CG 9 0.739 9N 0.777 10 0.732 11 0.712 12 0.485 13 0.823 Sebelum Explorarotry Factor Analysis 14 0.827 15 0.760 GTS 16 0.476 17 0.489 18 0.690 18N 0.772 19 0.499 20 0.649 21 0.700 22 GFO 23 0.659 24 0.750 25 0.752 26 0.727 27 0.679 27N 0.706 28 29 0.579 GTO 30 0.669 31 0.788 32 0.622 33 0.680 34 0.664 35 0.661 36 0.411 Peneliti memilih menggunakan faktor. Dapat dilihat pada tabel 5 bahwa usulan 6 faktor karena memiliki penyim- hasil EFA dari pengelompokkan 6 faktor pangan lebih sedikit dibandingkan dengan 5 menunjukkan bahwa dimensi costly grace 11 Copyright© 2020, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online) Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 5, No. 1, Oktober 2020 memecah menjadi dua dimensi yaitu Analisis Reliabilitas dimensi Grace and Responsibility (GR) dan Kemudian peneliti melakukan Graceful Avoidance of Personal Legalism analisis reliabilitas pada usulan 9 faktor dan (GAPL). Selain itu, terdapat beberapa butir usulan 6 faktor. Tabel 7 menunjukkan hasil yang single loading pada faktor lain yaitu reliabilitas DGS dengan pengelompokkan 9 butir 16, 17, dan 36. Kemudian terlihat butir faktor. yang zero loading adalah butir nomor 22 Tabel 7. Reliabilitas blueprint usulan 9 faktor dan 28. Peneliti memertahankan butir 16 Hasil reliabilitas terbaik Nomor Dimensi Alpha Rentang Jumlah pada dimensi awalnya dan menggugurkan Cronb CITC Butir ach butir yang lainnya. Tabel 6 menunjukkan menunjukkan perlakuan untuk butir-butir 1 Experiencing 0.829 0.377- 8 God’s Grace 0.717 tersebut secara spesifik. 2 Grace to Others 0.825 0.457- 6 0.699 Tabel 6. Perlakuan butir analisis faktor 3 Grace from 0.819 0.458- 5 Nom Kondi Facto Kesesua Perlakuan Others 1 0.710 or si r ian 4 Grace Avoidance 0.827 0.467- 4 butir butir loadin definisi of Personal 0.767 g Legalism (FL) 5 Grace and 0.726 0.474- 3 dimen Responsibility 0.637 si 6 Grace to Self 1 0.740 0.375- 5 awal 0.585 16 FL di - Sesuai Dipertahan 7 Grace to Self 2 0.716 0.448- 3 faktor 0.304 dengan kan di 0.569 GTO dimensi dimensi 8 Grace from - - 2 awal awal Others 2 17 FL di - Sesuai Digugurka 9 Grace from - - 1 faktor 0.270 dengan n Others 3 GTO dimensi awal 22 Zero - Sesuai Digugurka Semua dimensi pada tabel 7 loadi 0.124 dengan n ng dimensi memiliki alpha cronbach di atas 0.7 kecuali awal pada dimensi grace from others 2 (GFO2) 28 Zero - Sesuai Digugurka loadi 0.042 dengan n dan grace from others 3 (GFO 3). Dimensi ng dimensi awal GFO 2 dan GFO 3 tidak menunjukkan 36 FL di - Sesuai Digugurka faktor 0.225 dengan n angka alpha cronbach karena dimensi- GAP dimensi L awal dimensi tersebut hanya mempunyai jumlah butir di bawah 3. Hal ini memperkuat argu- men peneliti untuk tidak menggunakan 12 Copyright© 2020, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online) Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 5, No. 1, Oktober 2020 usulan 9 faktor. Reliabilitas blueprint ukur DGS yang dapat dilihat pada tabel 10. usulan 6 faktor ditunjukkan melalui tabel 8. Semua dimensi dari DGS pada blueprint Tabel 8. Reliabilitas blueprint usulan 6 faktor awal memiliki nilai alpha cronbach di atas Hasil reliabilitas terbaik 0.7 dan CITC di atas 0.3, kecuali pada Nomor Dimensi Alpha Rentan Jumlah Cronbach g CITC Butir dimensi Grace to Self. Alpha cronbach dari dimensi Grace to Self hanya mencapai 1 Grace to 0.825 0.457- 6 Others 0.699 0.696, dengan rentang CITC dari 0.282 2 Experiencing 0.829 0.377- 8 God’s Grace 0.717 sampai 0.573, sehingga hanya dapat dikata- 3 Grace from 0.832 0.493- 7 kan cukup reliabel. Others 0.672 4 Grace and 0.726 0.474- 3 Tabel 10. Reliabilitas blueprint awal Responsibility 0.637 Hasil reliabilitas terbaik 5 Graceful 0.827 0.467- 4 Nomor Dimensi Alpha Rentang Jumlah Avoidance of 0.767 cronbach CITC Butir Personal Legalism 6 Grace to Self 0.701 0.378- 4 1 Grace to 0.825 0.457- 6 0.573 Others 0.699 2 Experiencin 0.829 0.377- 8 Dapat dilihat dari tabel 8 bahwa g God’s 0.717 Grace semua dimensi dari DGS usulan 8 faktor 3 Grace from 0.832 0.493- 7 Others 0.672 mempunyai alpha cronbach di atas 0.7 dan 4 Costly 0.801 0.332- 7 Grace 0.606 CITC di atas 0.3. Maka dari itu, dapat di- 5 Grace to 0.696 0.282- 7 Self 0.573 katakan bahwa semua dimensi pada alat ukur DGS memiliki konsistensi internal Untuk mencapai nilai reliabilitas yang baik. Untuk mencapai reliabilitas ter- terbaik dari blueprint awal yang dapat sebut, terdapat beberapa perlakuan butir dilihat pada tabel 10, peneliti memberikan yang ditunjukkan pada tabel 9. perlakuan kepada beberapa butir. Perlakuan Tabel 9. Perlakuan butir analisis reliabilitas butir pada analisis reliabilitas blueprint hasil blueprint analisis faktor Nomor CITC CAIID Perlakuan awal dapat dilihat pada tabel 11. Butir Tabel 11. Perlakuan butir analisis reliabilitas 16 0.214 0.701 Digugurkan 9 0.599 0.726 Digugurkan blueprint awal 9N 0.661 0.664 Dipertahankan Nomor CITC CAIID Perlakuan 18 0.363 0.662 Digugurkan Butir 18N 0.461 0.701 Dipertahankan 28* 0.052 0.832 Digugurkan 36* 0.139 0.825 Digugurkan Peneliti juga melakukan analisis Catatan: *=Reverse. Butir 28 dan 36 di-reverse terlebih dahulu karena nilai CITC awal reliabilitas pada blueprint awal dari alat menunjukkan angka negatif. 13 Copyright© 2020, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online) Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 5, No. 1, Oktober 2020 Berikut adalah tabel spesifikasi 6 faktor setelah dilakukan analisis EFA dan akhir dari alat ukur DGS pengelompokkan reliabilitas. Tabel 12. Tabel spesifikasi akhir alat ukur DGS Dimensi Butir Jumlah Butir Favorable Unfavorable Experiencing God’s 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 - 8 Grace Grace and - 9N, 10, 11 3 Responsibility Graceful Avoidance of - 12, 13, 14, 15 4 Personal Legalism Grace to Self 18N, 19, 20, 21 - 4 Grace from Others - 23, 24, 25, 26, 27, 7 27N, 29 Grace to Others - 30, 31, 32, 33, 34, 35 6 Total 32 Pembahasan manusia. Hal ini sejalan dengan butir-butir dari GR dan GAPL. Dimensi GR men- Peneliti membandingkan pengelom- pokkan berdasarkan blueprint awal dan jelaskan mengenai kesalahpahaman ter- pengelompokan berdasarkan blueprint hadap kasih karunia tanpa adanya ketaatan analisis faktor. Hasil dari EFA menun- dan pertobatan. Sedangkan, butir-butir jukkan bahwa dimensi Costly Grace (CG) dalam GAPL mendeskripsikan tentang terbagi menjadi dua dimensi yaitu dimensi kesalahpahaman mengenai kasih karunia Grace and Responsibility (GR) dan yang didapatkan melalui usaha manusia. Graceful Avoidance of Personal Legalism Peneliti kemudian membandingkan (GAPL). Hal ini dikarenakan Dimensi GR konsistensi internal dari dimensi-dimensi dan GAPL adalah dimensi dari alat ukur pada blueprint awal dan blueprint hasil Richmont Grace Scale (RGS) yang awalnya analisis faktor. Semua dimensi memiliki membentuk dimensi CG. alpha cronbach yang sama, kecuali pada Secara teori, Bonhoeffer juga dimensi Costly Grace (CG), Grace and menjelaskan adanya dua kesalahpahaman, Responsibility (GR), Graceful Avoidance of yaitu bahwa kasih karunia tanpa menuntut Personal Legalism (GAPL), dan Grace to ketaatan dan pertobatan, dan juga kasih Self (GTS). Pada dimensi CG, GR, dan karunia yang didapatkan melalui usaha GAPL memiliki alpha cronbach di atas 0.7 14 Copyright© 2020, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online) Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 5, No. 1, Oktober 2020 dan CITC di atas 0.3 sehingga dapat secara akurat. Namun, alat ukur DGS tidak dikatakan memiliki konsistensi internal. dapat digunakan untuk beberapa orang Sedangkan, dimensi GTS pada Kristen dengan aliran seperti hyper grace blueprint hasil analisis faktor lebih baik atau hypo grace. Aliran-aliran tersebut dibandingkan dengan dimensi GTS menganut teologi mengenai cheap grace blueprint awal. Hal ini dikarenakan dimensi dalam pengajaran mereka, sehingga tidak GTS pada blueprint awal, memiliki alpha sesuai dengan alat ukur DGS yang menolak cronbach sebesar 0.696 dan rentang CITC pengajaran mengenai cheap grace. dari 0.282 sampai 0.573, sehingga hanya REKOMENDASI dapat dikatakan cukup reliabel. Namun, Pada penelitian selanjutnya, peneliti dimensi GTS pada blueprint hasil analisis faktor memiliki nilai alpha cronbach di atas mengusulkan alat ukur DGS versi Indonesia 0.7 dan CITC di atas 0.3, sehingga dapat dengan pengelompokkan 6 faktor. Peneliti dikatakan memiliki konsistensi internal merekomendasikan untuk menggunakan yang baik. sumber bukti validitas yang lain selain struktur internal. Kemudian, peneliti juga KESIMPULAN menyarankan untuk menggunakan metode Blueprint awal dan blueprint hasil CFA untuk mengecek kesesuaian penge- analisis faktor dari DGS mempunyai lompokkan butir dengan a priori atau teori pengelompokkan yang baik. Namun, dari DGS. Selain itu, untuk meningkatkan peneliti meyakini bahwa pengelompokkan keakuratan terjemahan, peneliti menya- enam faktor dari alat ukur DGS versi rankan untuk melakukan metode back Indonesia sebagai pengelompokkan terbaik translation. dikarenakan secara pengelompokkan 9 UCAPAN TERIMA KASIH maupun 6 faktor dan secara teori dimensi CG memang terbagi menjadi dua dimensi Penulis pertama mengucapkan yang mendeskripsikan dua kesalahpahaman terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kasih karunia yaitu dimensi GR dan penulis kedua, Lina Natalya, S.Psi., M.Si., dimensi GAPL. Peneliti menyimpulkan dan kepada penulis ketiga, Dr. Ide Bagus bahwa DGS valid berdasarkan sumber bukti Siaputra S.Psi. Penulis kedua sangat struktur internal dan dapat digunakan untuk membantu penulis pertama dalam mengukur pengalaman, keyakinan, dan mengecek naskah, teori, pengambilan data, sikap pada orang Kristen di Indonesia serta mengartikan butir alat ukur DGS dari 15 Copyright© 2020, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online) Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 5, No. 1, Oktober 2020 bahasa Inggris menjadi bahasa Indonesia. Natalya, Lina. “Struktur Internal.” In Teori Dan Praktik Cara Asyik Belajar Penulis ketiga juga membantu penulis Pengukuran Psikologis. Surabaya: pertama dalam pengecekkan artikel serta Centre of Lifelong Learning, 2016. penentuan subjek dalam pengambilan data. Natalya, Lina, and Cynthia Vivian Purwanto. “Exploratory and Tanpa kontribusi penulis kedua dan ketiga, Confirmatory Factor Analysis of the penulis pertama tidak dapat mewujudkan Academic Motivation Scale (AMS)– Bahasa Indonesia.” Makara Human artikel ini. Behavior Studies in Asia 22, no. 1 (July 27, 2018): 29. DAFTAR PUSTAKA Piper, John. Five Points: Towards a Deeper Azwar, Saiffudin. Reliabilitas Dan Experience of God’s Grace. Scotland: Validitas. 3rd ed. Yogyakarta: Pustaka Christian Focus Publication, 2013. Pelajar, 2012. Purwanto, Cynthia Vivian, and Lina Bonhoeffer, Dietrich. The Cost of Natalya. “Tomorrow Will Always Discipleship. London: SCM Press Ltd, Come, I Am a Last-Minute Person: 2015. Validation of the Active Procrastination Scale-Bahasa Bufford, Rodger K., Timothy A. Sisemore, Indonesia.” Makara Human Behavior and Amanda M. Blackburn. Studies in Asia 23, no. 1 (July 31, “Dimensions of Grace: Factor 2019): 46. Analysis of Three Grace Scales.” Psychology of Religion and Sells, James N., and Mark A.Yarhouse. Spirituality 9, no. 1 (2017): 56–69. Counseling Couples in Conflict. USA: Inter-Varsity Press, 2011. Elwell, Walter A. Evangelical Dictionary of Theology. USA: Baker Publishing Singh, Kultar. Quantitative Social Research Group, 2001. Methods. New Delhi: Sage Publications Pvt Ltd, 2007. Emmons, Robert A., Peter C. Hill, Justin L. Barrett, and Kelly M. Kapic. Sisemore, Timothy, Matthew Arbuckle, “Psychological and Theological Melinda Killian, Elizabeth Mortellaro, Reflections on Grace and Its Mahogany Swanson, Robert Fisher, Relevance for Science and Practice.” and Joshua McGinnis. “Grace and Psychology of Religion and Christian Psychology-Part 1: Spirituality 9, no. 3 (August 1, 2017): Preliminary Measurement, 276–284. Accessed August 5, 2020. Relationships, and Implications for /record/2017-35611-005. Practice.” Edification: The Transdisciplinary Journal of Christian McMinn, Mark R., Janeil N. Ruiz, David Psychology 4, no. 2 (2011): 57–63. Marx, J. Brooke Wright, and Nicole B. Gilbert. “Professional Psychology and Tjeltveit, Alan. “Understanding Human the Doctrines of Sin and Grace: Beings in the Light of Grace: The Christian Leaders’ Perspectives.” Possibility and Promise of Theology- Professional Psychology: Research Informed Psychologies.” Consensus and Practice 37, no. 3 (June 2006): 29, no. 2 (2004): 5. 295–302. 16 Copyright© 2020, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online) Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 5, No. 1, Oktober 2020 Tobias, Sigmund, and James E. Carlson. August 6, 2020. “Brief Report: Bartlett’s Test of http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/si Sphericity and Chance Findings in steminformasi/article/view/313. Factor Analysis.” Multivariate Wiktorowicz, Justyna. “Exploratory Factor Behavioral Research 4, no. 3 (July 1, Analysis in the Measurement of the 1969): 375–377. Accessed August 6, Competencies of Older People.” 2020. Ekonometria, no. 54 (2016): 48–60. https://www.tandfonline.com/doi/abs/ 10.1207/s15327906mbr0403_8. WOM, and Cynthia Vivian. Purwanto. “Panduan Analisis Data.” In Teori Torrance, T. F. “Cheap and Costly Grace.” Dan Praktik Cara Asyik Belajar Baptist Quarterly 22, no. 6 (January Pengukuran Psikologis. Surabaya: 1968): 290–312. Accessed August 5, Centre of Lifelong Learning, 2016. 2020. https://www.tandfonline.com/doi/abs/ Zaluchu, Sonny Eli. “Strategi Penelitian 10.1080/0005576X.1968.11751246. Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agama.” Evangelikal: Utami, Meinarini Catur. “Analisis Faktor- Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan faktor yang Mempengaruhi Dosen Warga Jemaat 4, no. 1 (2020): 28–38. dalam Melanjutkan S3 dengan Metode Accessed April 4, 2020. Principal Component Analysis (Studi https://journal.sttsimpson.ac.id/index. Kasus: Program Studi SI/TI FST php/EJTI/article/view/167. UIN).” Jurnal Sistem Informasi 6, no. 1 (April 19, 2013): 1–7. Accessed 17 Copyright© 2020, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)