Aplikasi profit-linked Productivity Measurement Dalam Mengukur Efisiensi Prime Cost Pada PT. X Di Surabaya

Kristian, Hariyono (1994) Aplikasi profit-linked Productivity Measurement Dalam Mengukur Efisiensi Prime Cost Pada PT. X Di Surabaya. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of AK_315_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
AK_315_Abstrak.pdf

Download (229kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/154392

Abstract

Untuk menghadapi persaingan yang semakin keras akibat adanya dampak dari globalisasi yang mana hal ini juga dipercepat dengan adanya kesepakatan di antara beberapa negara di Asia Pasifik mengenai perdagangan bebas di kawasan Asia Pasifik, badan-badan usaha yang ada di Indonesia mau tidak mau harus bersiapsiaga untuk menghadapi kenyataan ini. Sebelum kesepakatan ini disetujui, pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan ketetapan deregulasi bea masuk yang dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi industri nasional. Dan dalam upaya menanggapi kenyataankenyataan ini, badan-badan usaha di Indonesia harus berusaha meningkatkan produktivitas kinerjanya. Dalam usaha mencapai perbaikan kinerja produktivitasnya, badan-badan usaha tersebut dapat melakukan beberapa hal yang salah satu hal penting yang perlu dilakukan adalah harus mampu mengukur perkembangan perubahan produktivitasnya dengan membandingkan antara keluaran dan masukan yang terjadi dalam proses penciptaan nilai, sebab produktivitas ini menunjukkan efisiensi. Dan untuk melakukan pengukuran-pengukuran ini diperlukan keberadaan suatu alat ukur produktivitas. Sebagai salah satu tolok ukur kinerja badan usaha, pengukuran produktivitas kerap menjadi bahan pemikiran dalam disiplin ilmu ekonomi, manajemen maupun akuntansi yang selama ini telah diwarnai dengan perkembangan paradigma dalam teori pengukuran produktivitas. Sebagai suatu alat ukur, produktivitas dapat dinyatakan dalam besaran-besaran yang berupa kuantitas fisik yang biasanya disebut operational productivity measure maupun dalam nilai mata uang yang biasanya disebut financial producitivity measure. Sedangkan menurut banyaknya peubah masukan yang digunakan sebagai pembilang, pengukuran- pengukuran produktivitas dapat dibedakan menjadi dua yaitu, partial productivity measurement yang menggunakan satu atau beberapa peubah masukan dalam perhitunganya dan total productivity measurement yang menggunakan semua peubah masukan dalam menghitung produktivitasnya. Sebagai tolok ukur kinerja, telah banyak metode pengukuran yang telah dihasilkan baik yang bersifat parsial maupun yang bersifat agregat. Tapi alat ukur produktivitas yang bersifat parsial dan finansial lebih disukai di kalangan para pengambil keputusan daripada yang bersifat operasional.Namun ukuran-ukuran yang bersifat finansial ini biasanya tidak secara langsung dapat menaksirkan dampak dari perubahan produktivitas yang ada. Sehingga hal ini sangat menarik minat para akuntan untuk menghubungkan ukuran produktivitas ini dengan kemampulabaan. Sehingga dalam perkembangannya ada tiga model yang telah ada mengenai model pengukuran produktivitas yang dikaitkan dengan laba yaitu: model ''Profitability = Productivity +Price Recovery", model total factor dan model analisis varian. Tapi sebagai suatu model pengukuran produktivitas, ketiga model tersebut tidak memiliki rerangka teoritis yang membenarkan validitas penggunaan model tersebut sebagai alat ukur produktivitas. Suatu alat ukur produktivitas dapat disebut alat ukur yang baik apabila didasarkan pacta suatu rerangka teoritis yang membenarkan penggunaan metode tersebut, dapat dikaitkan dengan ukuran produktivitas yang bersifat operasional, memungkinkan interpretasi terhadap kontribusi perubahan produktivitas dari masing-masing masukan yang terlibat dan dapat dilakukan dengan menggunakan data-data yang telah disediakan oleh sistem akuntansi. Dan alat ukur produktivitas yang memenuhi syarat-syarat tersebut adalah profit-linked productivity measurement. Data dan informasi yang relevan bagi pengolahan data dalam rangka penulisan skripsi ini diperoleh dari sebuah perusahaan swasta nasional penghasil mebel yang berada di Surabaya. Badan usaha ini menghasilkan berbagai jenis mebel yang berbahan dasar kayu ramin. Dalam struktur biaya produksinya, komponen biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung memiliki porsi yang cukup besar yang dengan kata lain komponen prime cost dalam struktur biaya produksi memiliki porsi yang cukup besar. Dan sebagai biaya menghasilkan suatu produk, prime cost merupakan penyusun utama suatu produk dan memiliki hubungan yang langsung dengan produk yang dihasilkan sehingga memudahkan penelusuran biaya tersebut terhadap penyebabnya; karena itu penggunaan prime cost sebagai obyek pengukuran produktivitas memungkinkan penilaian kinerja seoara benar.' Untuk membatasi problematika yang akan dibahas dalam skripsi ini, mengingat bahwa banyaknya produk yang dihasilkan oleh P.T."X", maka data prime cost akan diambil dari salah produk andalan badan usaha yang dominan dalam penjualan badan usaha yang mana dalam skripsi ini yang dipilih adalah produk kursi tamu tipe 116. Sedangkan komponen dari biaya bahan baku langsung terdiri dari lima belas komponen yang mana meliputi kayu, laurel-teak single face (15x600x600), laurel-teak single face ( 15x1000x600), kunc i L, Bau t, bus a ( 70x560x650), busa (50x470x670), kain nilon, kain oscar, box, lem, retan hardinner, retan sending seller, thinner dan cat. Sedangkan biaya tenaga kerja langsung terdiri dari dua komponen yang meliputi ongkos borongan jok dan upah tenaga kerja langsung. Sedangkan data-data dan informasi yang lain yang diperlukan adalah data penjualan dalam unit yang terjadi tiap bulan dalam tahun 1993, data volume produksi tiap bulan selama tahun 1993, daftar biaya bahan baku langsung dalam mata uang, data penggunaan bahan dalam besaran masing-masing bahan, data biaya tenaga kerja langsung selama semester pertama dan semester kedua tahun 1993, data sediaan kursi tamu tipe 116 untuk semester satu dan kedua tahun 1993 dan daftar harga jual selama tahun 1993. Pengolahan data dalam aplikasi profit-linked productivity measurement ini diawali dengan penentuan tingkat produktivitas masing-masing komponen biaya bahan baku langsung maupun biaya tenaga kerja langsung yang mana diperoleh dengan membagi masukan yang digunakan dengan keluaran yang dihasilkan. Dan tingkat produktivitas ini dicari untuk masing-masing periode yang diperbandingkan yaitu untuk semester pertama dan semester yang kedua untuk tahun 1993. Pengukuran produktivitas ini merupakan ukuran yang parsial karena hanya untuk tiap-tiap komponen secara individual. Setelah didapat rasio produktivitas tiap komponen untuk tiap periode, maka langkah selanjutnya adalah menentukan berapa besar perubahan produktivitas yang terjadi selama kedua periode tersebut. Pengukuran ini dilakukan dengan menghitung selisih rasio produktivitas antara semester satu dan semester kedua tahun 1993. Kemudian untuk menghitung berapa besar kontribusi perubahan produktivitas yang terjadi terhadap kemampulabaan badan usaha, selisih produktivitas yang telah dihitung dikalikan dengan tingkat harga yang berlaku pada semester kedua dan kemudian dikali lagi dengan tingkat produksi aktual pada semester kedua. Dari perhitungan yang telah dilakukan dalam skripsi ini diperoleh hasil bahwa perubahan produktivitas yang terjadi pada biaya produksi kursi tamu tipe 116 selama tahun 1993 mengalami peningkatan produktivitas yang menyebabkan peningkatan laba dari semester pertama ke semester yang kedua. Dan kontribusi yang positif diperoleh dari perbaikan efisiensi biaya bahan baku langsung namun mengalami inefisiensi pada biaya tenaga kerja langsung. Sehingga dengan menggunakan profit-linked productivity measurement, pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan lebih efektif karena pengukuran tersebut mampu mengkaitkan perubahan produktivitas yang terjadi terhadap perubahan laba. Selain itu penggunaan profit-linked productivity measurement memungkinkan penilaian kinerja biaya tiap komponen secara individual.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Moch. Ali Syamsudin 197011
Date Deposited: 24 Jun 2014 05:55
Last Modified: 24 Jun 2014 05:55
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/18162

Actions (login required)

View Item View Item