Rahmawati, Yunade Poedji (1995) Mempertahankan Dimensi Stratejik dalam Pengambilan Putusan Operasional Non-Rutin Melalui Analisis Strategic Value Chain pada PT. X di Surabaya. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_465_Abstrak.pdf Download (137kB) | Preview |
Abstract
Perdagangan bebas dunia yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2020 dijlersiapkan oleh semua negara di dunia dalam berbagai bentuk deregufasi dan privatisasi/swastanisasi. Tak ketinggalan, pemerintah Indonesia menyongsong era globalisasi terse6ut dengan paket-paket kebijakan deregulasi moneter dan perdagangan. Pengerahan pihak swasta dalam perekonomian juga semaian terasa. Di pihak badan usaha, perstapan dilaksanikan dengan berbagai usaha perbaikan di segenap aspek kehidupan badan usaha. Perhatian dari waktu manajemen puncak mengalami pergeseran dari komposisi sebelumnya yang lebih menitik beratkan pada aspek operasional jangka pendek menuju aspek stratejik yang berorentas1 Jangka panjang. Sasaran usaha pun bergeser menuju pencapaian sukses dan kelangsungan hidup dalam jangka panjang. ManaJemen tidak boleh hanya terpukau pada pencapaian laba maksimal dalam jangka pendek, sebab hal itu tidak menjamin kelangsungan hidup usaha. Strategi usaha generik yang menjanjikan sukses dalam jangka panjang menurut Porter dibedilkan menjadi 3, yaitu: 1. Overall Cost Leadership 2. Differentiation 3. Focus Masing-masing dari 3 strategi tersebut menimbulkan konsekuensi yang berbeda bagi badan usaha, termasuk dalam hal pengendalian biaya. Pemilihan dan penerapan strategi yang tepat bukan hanya memberikan janji kesuksesan usaha, melainkan telah terbukti mampu membawa baaan usaha ke jenjang yang terhormat dalam industri. Titik penting dalam strategi terletak pada 2 hal: pertama, dalam pemilihan strategi yang tepat dan kedua dalam penerapan strategt secara tepat. . Pemilihan strategi dilakukan dengan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing oadan usaha yaitu: Strength, weknesses, Opportunities dan Threats. Faktor-faktor ini diketahui melalui analisis industri dan rantai aktivitas dari badan usaha hulu hingga hilir, dan akhimya sad~Eai ke konsumen (value chain). Penerapan strategi am badan usaha harus dapat terasa hingga seluruh aspek operasional. Dengan demikian, putusanputusan operasional pun perlu memperhatikan aspek statejik yang berorientasi jauh ke depan. Selama ini putusan tersebut hanya didasarkan pada pertimbangan terhadap laba jangka pendek yang dapat diperoleh. Informasi akuntansi manajemen yang mendukung putusan menejemen juga terbatas pada analisis biaya dan pendapatan jangka pendek tanpa memperhatikan keuntungan atau kerugian Jangka panjang yang mungkin terjadi. PT "X" sebagai sebuah badan usaha yang bergerak dalam produksi rokok kretek telah menduduki posisi terhormat dalam tndustri. Strategi Focus yang dipadlikan dengan Product Differentiation tefah membawa badan usaha menduduki peringkat ke- 8 dalam 10 besar produsen rokok kretek Indonesia. Dengan tingkat P.ertumbuhan penjualan 15% /tahun, ternyata sukses usaha saat ini tidak menjamin sukses jangka panjang iika aspek stratejik tidak diikutsertakan dalam putusan manajeria1. Semua putusan manajerial, baik dalam bidang operasional maupun non-operasional perlu memiliki nuansa pemikiian stratejik . Hasil survey menunjukkan bahwa pada saat ini semua putusan operasional seperti: putusan terhaaap pesanan khusus, Putusan penghentian/penambahan kini produk, dan lain-lain aidasarkan pada analists biaya relevan yang memperhitungkan biaya dan pendapatan jangka pendek. Disampmg itu, ditemukan pula bahwa perhitungan harga pokok produk yang dilakukan PT 'X" masih belum akurat, disebabkan karena alokasi biaya tidak tetap yang dilakukan secara arbitrer. Analisis Value Chain, sebagai cara penerapan aspek stratejik dalam pengambilan putusan operasional diterapkan dalam kondisi badan usalia yang tengah diharapkan pada tawaran untuk memenuhi pesanan khusus dari sebuah eksportir rokok kretek. Analisis ini dapat membuktikan babwa analisis btaya relevan yang selama ini dikenal dalam konsep akuntansi manajemen ternyata justru dapat menyesatkan putusan manajemen. Analisis value chain yang berdimensi luas dan jauh ke depan meliputi analisis terhadap keseluruhan rantai penctptaan nilai dalam akttvitas penyediaan rokok kretek sampai ke tangan konsumen untuk mengetahui posisi serta struktur biaya pada masing-masing mata rantai. Tujuan analisis value chain adalah untuk memaksimasi kepuasan konsumen (customer value) yang pada akhirnya akan berdampak pada kemampulabaan badan usaha. Analisis ini menjamin bahwa putusan yang diambil berdasarkan basilnya akan mendatangkan keuntungan jangka panjang bagi badan usaha, baik dalam bentu.IC laba nyata maupun competltive advantage lainnya yang dapat digunakan sebagai senjata persaingan dalam industri.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Dimensi Stratejik |
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 06 Feb 2015 03:39 |
Last Modified: | 24 Mar 2021 15:00 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/22419 |
Actions (login required)
View Item |