Sasmita, Novan Audiansyah (2021) Pertanggungjawaban Pidana Pemilik Kanal Youtube Cs yang Menayangkan Kembali Serta Mengkomersialkan Hasil Sinematografi Milik Jt Secara Daring ditinjau dari Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Juncto Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. [Undergraduate thesis]
PDF
PI_1452_Abstrak.pdf Download (95kB) |
Abstract
Media sosial adalah sebutan media online tempat para pengguna bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Blog, wiki dan jejaring sosial utamanya Facebook dan Twitter merupakan bentuk media social paling umum digunakan masyarakat di seluruh dunia. Tidak mengherankan kehadiran media sosial menjadi fenomenal. Facebook, Twitter, Youtube, hingga Path merupakan beberapa jenis media sosial yang diminati banyak khalayak. Bahkan ada sebuah fakta bahwa pengguna media sosial jauh lebih banyak dibanding penduduk sebuah negara. Media sosial tidak hanya digunakan untuk mendistribusikan informasi yang bisa dikreasikan oleh sebuah akun (users) itu sendiri. Tetapi juga memiliki dasar sebagai portal untuk membuat jaringan pertemanan secara virtual dan medium untuk berbagai data, seperti audio maupun video. Kehadiran Youtube memberikan alternatif sebagai pilihan untuk menyaksikan tayangan audio-visual yang bersaing dengan program televisi. Tidak hanya waktu yang disediakan, sumber yang tanpa batas, serta bisa diakses kapan dan dimana saja, menyebabkan kehadiran internet dan media-media di dalamnya, seperti media sosial jauh lebih mendominasi. Sinematografi (cinematography) adalah kata serapan dari bahasa inggris, dan bahasa lainnya Kinema (gambar) dan Graphoo (menulis). Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar tersebut hingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya indikasi pelanggaran hak cipta yang dilakukan oleh pemilik kanal Youtube CS, indikasi pelanggaran hak cipta didasarkan pada mengunggah ulang konten Youtube dan di komersilkan dengan cara menerima adsense dari konten Youtube yang diunggah. Hal ini tidak dibenarkan karena dapat merugikan pihak pencipta yaitu kanal Youtube JT, sesuai dengan peraturan yang tercantum dalam undang-undang hak cipta tidak diperbolehkan melakukan penggandaan dan/atau penggunaan secara komersial ciptaan.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Undang-Undang Hak Cipta, Sinematografi, Sosial Media, Youtube. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 10 Feb 2022 08:49 |
Last Modified: | 10 Feb 2022 08:49 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/41236 |
Actions (login required)
View Item |