Penerapan Akuntansi Forward Contract Terhadap Kewajaran Laporan Keuangan PT ACT Di Gresik

., Sandi (1998) Penerapan Akuntansi Forward Contract Terhadap Kewajaran Laporan Keuangan PT ACT Di Gresik. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of ks-ak-1034.pdf]
Preview
PDF
ks-ak-1034.pdf

Download (133kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/153781

Abstract

Setiap badan usaha yang melakukan aktivitas bisnis internasional atau yang berhubungan dengan nilai tukar, seperti eksportir, importir, jual beli devisa, memiliki pinjaman dalam valuta asing lazimnya dihantui resiko perubahan kurs. Untuk mengamankan. Para pengusaha melakukan forward marketing hedging yang pada galibnya amat vital bagi badan usaha dan memiliki eksporsur dalam jumlah besar dimasa yang &an datang. Hedging dapat dilakukan dengan dengan menjual forward contract untuk rnenyerahkan jangka waktu terkntu. Namun pada perkembangannya, transaksi derevative tidak hanya digunakan untuk transaksi hedging tetapi juga untuk spekulasi. Karena itu semua produk-produk derevative sangat dibutuhkan oleh para pengusaha dan dapat diperoleh dipasar modal. Banyak transaksi yang dilakukan oleh bank secara oflbalance sheet. Bank Duta, diketahui merugi Rp 700 miliar akibat valuta asing setelah berasil menjadi perusaham publik dan mencatat sahamnya dibursa nasional. Dengan ini diharapkan akan membantu para pengusaha untuk melakukan pencatatan transaksi forward contract dengan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum, dalam penulisan in banyak menggunakan SAK sebagai acuhan dan beberapa buku lain yang mendukung seperti GAAP. Disini derevative mempunyai arti turunan dari transaksi induknya, sebagai contoh darai transaksi derevative dalah forward contract, dimana dalam forward contract ada beberapa hal yang mernpengaruhi antara lain spot rate, forward rate, premi, tenor, dan jumlah dari transaksi ini. Untuk perlakuan akuntansi terhadap hedging dapat dilakukan dengan selisih kurs tunai dengan kurs masa depan dicatat sebagai diskonto atau premi yang harus diamortisasi dengan jangka waktu kontrak valuta berjangka. Selisih kurs dapat disebabkan oleh devaluasi atau depresiasi luar biasa suatu mata uang dalam keadaan tidak tersedianya fasilitas yang menimbulkan kewajiban yang tidak terselesaikan akibat perolehan aktiva yang baru saja dilakukan dan harus dilunasi dalam mata uang asing. Dan karena gejolak moneter baru saja, depresiasi rupiah terhadap mata uang asing yang terjadi pada pada periode tertentu dapat melampaui batas wajar yang diukur dari tingkat rata-rata depresiasi periode sebelumnya. Depresiasi rupiah terhadap mata uang asing melampaui batas-batas wajar dan merupakan depresiasi luar biasa apabila dalam tahun tertentu depresiasi rupiah disetahunkan mencapai 133% dari rata-rata depresiasi tiga tahun takwim terakhir....

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Eko Setiawan 194014
Date Deposited: 15 Apr 2014 06:37
Last Modified: 24 Mar 2021 14:29
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/10865

Actions (login required)

View Item View Item