Kristanto, Rudy (1998) Perlakuan Akuntansi Yang Tepat Atas Aktiva Tetap Dalam Rangka Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan Bank X Cabang Situbondo. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_1040_Abstrak.pdf Download (90kB) | Preview |
Abstract
Bank "X" cabang Situbondo didirikan pada tahun 1994 dan merupakan badan usaha perbankan yang meIayani berbagai kebutuhan masyarakat akan jasa perbankan. Kegiatan usaha yang dilakukan pada badan usaha tersebut dapat dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu penghimpunan dana, penyaluran kredit serta berbagai jasa layanan perbankan yang lain. Badan usaha tersebut mencatat harga perolehan aktiva tetap yang dimiliki hanya sebesar harga faktur pembelian, sedangkan pengeluaran-pengeluaran yang terjadi pada saat perolehan maupun pada masa penggunaan aktiva tetap langsung dicatat sebagai beban periodik. Hal tersebut dikarenakan badan usaha tersebut belum menetapkan kebijakan akuntansi tentang kapitalisasi atas pengeluaran-pengeluaran yang terjadi pada saat perolehan maupun pada masa penggunaan aktiva tetap. Sebagai akibat dari penilaian, pencatatan dan penyajian atas aktiva tetap yang kurang tepat, maka laporan keuangan yang disajikan oleh badan usaha tidak disajikan secara wajar pada akun nilai perolehan dm akumulasi penyusutan aktiva tetap serta pada beban penyusutan aktiva tetap, beban operasi dan laba pada periode akuntansi tersebut. Standar Akuntansi Keuangan menjelaskan bahwa suatu benda berwujud yang memenuhi kualifikasi sebagai aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan. Standar Akuntansi Keuangan memperjelas lagi bahwa yang dimaksud dengan biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara dengan kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh atau konstruksi sampai aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan. Standar Akuntansi Keuangan telah mengatur pengeluaran-pengeluaran setelah perolehan awal suatu aktiva tetap, di mana untuk pengeluaran-pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat di masa yang akan datang atau yang memugkinkan memberi manfat keekonomian di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja harus ditambahkm pada jumlah tercatat aktiva yang bersangkutan. Tetapi hal itu akan lebih praktis, apabila pengeluaran-pengeluaran pada masa penggunaan aktiva tetap yang tidak bernilai material akan tetapi mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi tetap dicatat sebagai beban periodik. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka aka lebih baik apabila badan usaha ini segera menetapkan kebijakan akuntansi tentang kapitalisasi atas pengeluaran-pengeluaran pada saat perolehan maupun pada masa penggunaan...
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Eko Setiawan 194014 |
Date Deposited: | 15 Apr 2014 08:29 |
Last Modified: | 15 Apr 2014 08:29 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/10892 |
Actions (login required)
View Item |