ILHAM, ACHMAD (2012) Perlakuan Akuntansi yang Tepat atas Asset Tetap RSI Hasanah di Mojokerto. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_2999_Abstrak.pdf Download (47kB) | Preview |
Abstract
Asset tetap merupakan bagian dari laporan keuangan yang memiliki proporsi yang cukup besar dibandingkan dengan bagian yang lainnya proporsi dari asset tetap ini mewajibkan suatu badan usaha untuk melakukan penilaian asset tetap yang dimiliki dengan benar. Penilaian yang benar ini dapat dilakukan dengan mematuhi prinsip akuntansi yang ada, termasuk didalamnya Standart Akuntansi Keuangan Enititas Tanpa Akuntabilitas publik (SAK ETAP) yang banyak dijadikan standart penilaian oleh badan usaha. Penilaia ini harus meliputi pengakuan asset tetap, pengukuran asset tetap, dan penyajian asset tetap. RSI Hasanah sebagai sebuah badan usaha, memiliki asset tetap yang cukup beragam. Badan usaha telah melakukan penilaian terhadap asset tetap yang dimiliki. Penilaian yang dilakukan oleh badan usaha meliputi pengakuan asset tetap, pengukuran asset tetap, serta pelaporan asset tetap. Pengakuan awal asset tetap pada badan usaha ini dilakukan berdasarkan harga perolehannya, dimana harga perolehannya adalah nilai tunai transaksi. Pengeluaran biaya untuk perbaikan asset tetap selama masa manfaat oleh badan usaha pembebanannya didasarkan pada nilai kematrialan biaya sebut. Asset tetap pada badan usaha ini ada kalanya dilepas, pengakuan pelepasan asset tetap pada badan usaha didasarkan pada nilai buku dari asset tetap yang akan dilepas. Pelepasan ini kadan bisa menghasilkan keuntungan, namun juga kadang menghasilkan kerugian bagi badan usaha. Peran keuntungan atau kerugian ini dilaporkan pada laporan laba rugi oleh badan usaha. Pelaporan asset tetap pada pada RSI Hasanah dipengaruhi oleh kebijakan badan usaha, terutama kebijakan depresiasi asset tetap akan mempengaruhi nilai akumulasi depresiasi yang diakui oleh badan usaha. Badan usaha menggunakan metode penyusutan untuk semua asset tetap yang dimiliki. Penilaian yang dilakukan oleh badan usaha ini tidak semuanya sesuai dengan standart yang ada, terdapat beberapa kesalahan pada pengakuan biaya perolehan, pengakuan pengeluaran, ataupun pengakuan laba atas pelepasan asset tetap yang terjadi pada badan usaha. Pengakuan biaya perolehan asset tetap secara pada badan usaha harus didasarkan pada nilai tunainya, hal ini berbeda dengan yang terjadi pada badan usaha. Pengakuan pengeluaran biaya untuk asset tetap ada kalanya bisa dikapitalisasi kedalam nilai asset dan ada kalanya harus straight line dibebankan sebagai beban pemeliharaan. Badan usaha juga telah memperlakukan hal yang sama, namun badan usaha harus lebih teliti dalam pengelompokan pembebanannya. Badan usaha hendaknya menghindari kesalahan – kesalahan yang ada, karena kesalahan seperti ini akan merugikan pembaca laporan keuangan dan badan usaha itu sendiri, oleh karena itu diperlukan pengakuan, pengukuran, dan pelaporan asset tetap yang sesuai standart.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Straight Line, SAK ETAP |
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Moch. Ali Syamsudin 197011 |
Date Deposited: | 08 May 2014 07:46 |
Last Modified: | 08 May 2014 07:46 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/13597 |
Actions (login required)
View Item |