Penerapan Theory of Constraint Sebagai Alat Untuk Mengidentifikasi Kendala Dalam Pengambilan Putusan Bauran Produk Untuk Meningkatkan Throughput Pada Badan Usaha X Di Surabaya

Setiono, Eileen (1999) Penerapan Theory of Constraint Sebagai Alat Untuk Mengidentifikasi Kendala Dalam Pengambilan Putusan Bauran Produk Untuk Meningkatkan Throughput Pada Badan Usaha X Di Surabaya. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of AK_1255_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
AK_1255_Abstrak.pdf

Download (108kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/153601

Abstract

Badan usaha “X" adalah badan usaha penghasil bordir yang berlokasi di Surabaya. Mereka menghadapi masalah yaitu mereka tidak dapat memenuhi permintaan pasarnya. Selama ini masalah tersebut diatasi dengan mengadakan kerja lembur dan melempar pesanan yang diterima ke badan usaha lain yangl ebih kecil. Denganm enerapkan heory of Constraint (TOC) maka diharapkan Akan dapat memecahkan masalah yang t imbul sekaligus dapat meningkatkan kinerja badan usaha.TOC merupakan suatu cara untuk kinerja badan usaha secara berkesinambungan dengan cara mengidentifikasi kendala-kendala yang timbul dan meminimumkan kendala yang terjadi. Ukuran keberhasilan pelaksanaanTOC dapat d ilihat dari peningkatant hroughput (= harga jual - biaya bahan baku). Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi kendala. Untuk mengetahui letak kendala baik itu kendala internal maupun eksternal, badan usaha "X” harus menganalisis setiap proses kegiatan dari pengadaan bahan baku sampai menjadi barang jadi. Setelah ianalisis ditemukan bahwa kendala timbul pada proses produksi yaitu denganc ara membandingkan antara jam kerja yang tersedia dengan waktu yang dibutuhkan, dimana jam kerja yang tersedia lebih kecil dari waktu yang dibutuhkan sehingga badan usaha '”X" tidak dapat memenuhi semua permintaan pasarnya. K emudian harus d iatur urutan proses produksi yang berguna untuk memanfaatkan kapasitas mesin yang tersedia secara maksimal. Produk yang menghasilkan throughput terbesar akan diproduksi terlebih dahulu sedangkan yang menghasilkan throughput, terkecil diproduksi paling akhir. Dengan mengatur urutan proses produksi ini maka dapat dilihat bahwa throughput badan usaha meningkat sebesar Rp 5.450,00. Tetapi hal ini juga masih belum dapat memecahkan masalah yang Timbul. Untuk itu diberikan beberapa alternatif, pertama adalah dengan Menambah jam kerja dengan kerja lembur, yang dimaksudkan agar waktu yang tersedia untuk proses produksi lebih banyak sehingga diharapkan badan usaha "X" dapat memenuhi seluruh permintaan pasarnya. Alternatif kedua adalah dengan menambah kapasitas mesin bordir dengan membeli mesin bordir. Dengan menambah dua unit mesin bordir badan usaha "X” dapat memenuhi semua permintaan pasarnya bahkan masih ada sisa waktu yang dapat dipakai untuk memproduksi produk yang menghasilkan throughput terbesar sehingga dapat meningkatkan perolehan throughput. Sebelum membeli mesin bordir badan usaha "X" harus memprediksi permintaan pasar di masa yang akan datang, apabila hasil prediksi menunjukkan peningkatan permintaan pasar terus menerus sehingga kapasitas yang tersedia tidak mencukupi barulah diputuskan untuk menambah kapasitas produksi dengan membeli mesin lagi. Alternatif ketiga adalah dengan mengurangi waktu set-up mesin bordir sehingga dapat mengurangi aktivitas yang tidak menambah nilai bagi konsumen.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Eko Setiawan 194014
Date Deposited: 13 May 2014 10:41
Last Modified: 16 May 2014 06:15
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/14101

Actions (login required)

View Item View Item