Penerapan laporan biaya kualitas dalam usaha membantu peningkatan kinerja kualitas pada PT Pipe di Mojokerto

Dewi, Yenny Puspita (2003) Penerapan laporan biaya kualitas dalam usaha membantu peningkatan kinerja kualitas pada PT Pipe di Mojokerto. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of AK_1664_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
AK_1664_Abstrak.pdf

Download (70kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/153161

Abstract

Adanya standar kualitas menunjukkan kualitas diakui sebagai salah satu senjata utama bagi kelancaran bisnis. Oleh karena itu, setiap perusahaan dituntut lebih memperhatikan kualitas. Dengan demikian, setiap perusahaan perlu mengadakan usaha-usaha pengendalian kualitas, sehingga mampu memproduksi produk yang bertaraf intemasional agar mampu bersaing. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi harapan konsumen akan mendorong peningkatan penjualan, yang berdampak pada peningkatan laba. PT PIPE telah menaruh perhatian utama pada kualitas. Tetapi, usaha-usaha pengendalian kualitas yang dilakukan belum berjalan dengan baik, karena banyak produk cacat. Hal ini mendorong PT PIPE melakukan segala usaha agar produk cacatnya tidak sampai ke konsumen, yang justru mengakibatkan makin besarnya biaya yang dikeluarkan. Indikasi ini mengisyaratkan kinerja kualitas yang buruk, dan adanya pemborosan. Sayangnya, PT PIPE tidak menyadarinya karena penilaian kinerja kualitasnya hanya melihat laporan kualitas, dan biaya produksinya tidak melebihi standar (5%). Hal itu mulai menjadi masalah terutama tahun 2001, dimana makin banyak produk cacat bahkan melebihi standar, yaitu 5,2% dan biaya produksinya sebesar 8% dari penjualan, jika ditelusuri lagi bahkan 55% biaya produksi adalah biaya kualitas. Dengan demikian, penilaian kinerja kualitasnya kurang akurat sehingga harga jual produk hanya sebesar Rp 5.980,00 (18% dari BPP). Oleh karena itu, PT PIPE perlu memikirkan alat lain yang lebih tepat untuk penilaian kinerja kualitasnya. Dengan demikian, alat yang paling tepat bagi PT PIPE adalah COQ, dengan pelaporan biaya kualitas secara terperinci, akan memberikan informasi terkait dengan kinerja kualitas. Dari informasi ini menunjukkan besarnya pengalokasian sumber daya PT PIPE untuk mengatasi produk cacat yaitu 90,21% (3,8% dari sales), sedangkan untuk aktivitas prevention dan appraisal yaitu 4,41% dan 5,38% (0,19% dan 0,23% dari sales). Apabila dijumlahkan persentase biaya kualitas terhadap total sales adalah 4,22%, padahal standar 2,5%. Hal ini menunjukkan kinerja kualitas PT PIPE buruk. Besamya biaya internal failure menunjukkan banyaknya produk cacat, maka perlu ditelusuri lebih dalam untuk mengetahui penyebabnya. Oleh karena itu, dibutuhkan alat lain, yaitu SQC ( dalam hal ini pareto dan cause and effect diagram), dari alat ini ditemukan major cause dan minor cause. Informasi ini nantinya dapat digunakan PT PIPE untuk segera mengambil tindakan koreksi. Dari hal di atas, menunjukkan penerapan laporan biaya kualitas pada PT PIPE dapat memberikan informasi kinerja kualitas PT PIPE secara akurat, yang berguna untuk mendorong pelaksanaan usaha-usaha peningkatan kinerja kualitas.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Lasi 193031
Date Deposited: 19 May 2014 02:18
Last Modified: 19 May 2014 02:18
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/14485

Actions (login required)

View Item View Item