Penerapan Revalusai Aktiva Tetap Dan Penyajiannya Dalam Laporan Keuangan Pada PT. X Di Kediri

Harianto, Linda (1999) Penerapan Revalusai Aktiva Tetap Dan Penyajiannya Dalam Laporan Keuangan Pada PT. X Di Kediri. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of AK_1276_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
AK_1276_Abstrak.pdf

Download (60kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/153544

Abstract

Memasuki era globalisasi, batas-batas antar negara semakin menipis. Perekonomian antar negara saling mempengaruhi. Demikian juga dengan Indonesia yang saat ini mengalami krisis akibat imbas dari negara tetangga. Salah satu dampak krisis saat ini adalah tingginya laju inflasi, yang mengakibatkan harga-harga melonjak tinggi. Laju inflasi yang tinggi mengakibatkan laporan keuangan tidak relevan lagi, karena laporan keuangan konvensional menganut prinsip biaya historis yang menganggap harga cenderung stabil termasuk nilai aktiva tetap, yang tidak sesuai dengan kondisi saat ini. Aktiva tetap pada badan usaha yang bergerak di bidang industri mempunyai peranan penting dan nilainya sangat besar. Dalam kondisi tingkat inflasi yang tinggi, nilainya akan undervalued. Semakin lama aktiva tersebut dimiliki maka nilainya akan semakin undervalued. Hal ini dapat mempengaruhi relevansi laporan keuangan sehingga pemakai laporan keuangan dapat salah dalam mengambil keputusan ekonomis. Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.384/KMK.04/1998 pada tanggal 14 Agustus 1998 yang memperbolehkan badan usaha untuk merevaluasi aktiva tetapnya. Hal ini bertentangan dengan prinsip biaya historis yang dianut selama ini. Tetapi hal tersebut diperbolehkan mengingat tujuan dari akuntansi adalah menghasilkan informasi yang relevan. PT "X" yang bergerak di bidang industri rokok merupakan badan usaha yang sudah go public sejak tahun 1990. Oleh karena itu, peranan laporan keuangan sebagai informasi akuntansi sangatlah penting bagi pemakai laporan keuangan, khususnya pemakai eksternal. Pemakai eksternal yang paling berkepentingan terhadap laporan keuangan badan usaha adalah pihak pemegang saham dan kreditor. Badan usaha pernah melakukan revaluasi tahun 1979 dan 1987, meskipun demikian nilai aktiva tetap sudah tidak relevan lagi mengingat tingkat inflasi yang sangat tinggi. Dengan adanya Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.384/KMK.04/1998 memungkinkan PT "X" untuk melakukan kembali revaluasi aktiva tetap. Revaluasi aktiva tetap merupakan suatu cara bagi badan usaha untuk meningkatkan nilai ekuitas tanpa perlu suntikan dana baru dari pemegang saham, sehingga perbandingan antara pinjaman dengan modal sendiri menjadi lebih baik. Hal ini akan menarik dana baik melalui pinjaman dari kreditor atau melalui emisi saham.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Eko Setiawan 194014
Date Deposited: 20 May 2014 03:24
Last Modified: 28 May 2014 01:40
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/14617

Actions (login required)

View Item View Item