Koemardy, Enny (1997) Penerapan Non Financial Performance Measure Sebagai Alat Informasi Bagi Manajemen Dalam Rangka Penilaian Kinerja Pada PT. X Di Sayung - Demak. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_708_Abstrak.pdf Download (88kB) | Preview |
Abstract
Lingkungan usaha yang kompetitif dan dinamik merupakan tantangan bagi badan usaha untuk meningkatkan kemampuan dan daya saingnya agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Keberhasilan kenerja suatu badan usaha dapat diukur dari berbagai aspek financial maupun non financial. Selama ini keberhasilan kinerja badan usaha selalu mengandalkan pengukuran financial seperti tingkat laba yang tinggi. Informasi ini adakalanya menimbulkan kesuli tan dalam pengendalian aktivi tas produksi, sehingga pengukuran non financial juga diperlukan karena lebih bersifat operasional dan akan memberikan umpan balik bagi manajer untuk melakukan perbaikan saat itu juga. Penilaian kinerja dengan alat ukur non financialmerupakan pengukuran secara fisik pada operasional badan usaha. Dimana pengukuran ini meliputi segi kualitas, sediaan, cycle time, kinerja mesin, dan produktivitas. Dalam pembahasan skripsi ini hanya dibatasi pada segi kuali tas, produktivi tas, dan cycle time. Kuali tas merupakan tingkat kesesuaianan tara produk yang dihasilkan dengan keinginan konsumen. Produktivitas berhubungan dengan efisiensi produksi, terutama dalam hal input dan output yang terpakai . Sedangkan cycle time yang bagus merupakan value added time yang menambah nilai produk. Sehingga konsumen lebih cepat menerima produk tanpaadanya keterlambatan pengiriman barang. Analisis yang dilakukan pada PT "X" yang memproduksi paku di Sayung Demak memperlihatkan bahwa selama ini badan usaha hanya menggunakan informasi financial untuk--menilai keberhasilan kinerjanya. Dimana informasi ini diperoleh dari laporan rugi laba dan Neraca. Pengendalian kualitas dapat dilakukan pada 3 area yai tu vendor performance, plant manufacturing performance, dan customer performance. Indikator yang digunakan adalah jumlah claim, retur badan usaha pada supplier, jumlah unit cacat selama proses produksi, jumlah retur, keluhan pelanggan serta jumlah keterlambatan pengiriman produk. Pengendalian produktivi tas dilakukan untuk mengetahui besar tingkat efisiensi suatu input untuk menghasilkan produk. Pengendalian cycle time badan usaha dilakukan sebagai us aha un tuk menekan bahkan menghi langkan non value added time terhadap keseluruhan waktu yang digunakan selama proses produksi. Apabila MCE mendekati 1, maka non value added time semakin kecil. Pengukuran kualitas dan cycle time dilakukan pada masing-masing proses produksi yaitu proses penarikan kawat baja, proses pembentukan paku, dan proses pemolesan paku...
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Eko Setiawan 194014 |
Date Deposited: | 30 May 2014 02:39 |
Last Modified: | 07 Jul 2014 01:26 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/15446 |
Actions (login required)
View Item |