Perlakuan Akuntansi Atas Currency SWAP Dalam Mengamankan Pembelian Aktiva Tetap Pada PT. PBP DI Surabaya

Wiyono, R. Bagus (1997) Perlakuan Akuntansi Atas Currency SWAP Dalam Mengamankan Pembelian Aktiva Tetap Pada PT. PBP DI Surabaya. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of AK_798_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
AK_798_Abstrak.pdf

Download (96kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/154080

Abstract

Beberapa macam instrumen derivatif di Indonesia saat ini telah diminati serta dimanfaatkan penggunaannya oleh banyak badan usaha dan para investor. Pada transaksi swap dalam transaksi berjangka bank devisa sampai pertengahan tahun 1996 telah mencapai volume US$ 86,5 juta dengan premi sebesar 8,51% sampai dengan 10,654%. Kerancuan pemahaman derivatif bukan hanya masalah Indonesia, melainkan dunia. Kondisi inilah yang menggugah para pakar dari 30 negara yang tergabung dalam Group Thirty (G-30) untuk melaksanakan studi tentang derivatif bulan agustus 1992 yang diketuai oleh Dennis Weathers tone, pimpinan J.P. Morgan dan G-30 itu sendiri terdiri dari atas para pejabat pemerintah dan kalangan akademis. Di Indonesia kerugian derivatif ditaksir mencapai Rp. 4 triliun, termasuk didalamnya kerugian yang dia1ami Sinar Mas Group pada PT. Indah Kiat Pulp & paper (IKPP) dan Tjiwi Kimia menderita rugi US$ 35 juta dan US$ 12,5 juta. Pinjaman merupakan sumber pembiayaan yang sangat populer dikalangan pengusaha. Apabila dikenakan bunga dengan tingkat rendah, maka akan semakin menarik. Namun dinegara kita, pinjaman rupiah termasuk sumber pembiayaan yang mahal, melihat tingkat bunga antara 20% - 30% per tahun. Ini merupakan tingkat bunga yang tinggi dibandingkan lesunya dunia usaha. Alternatif lain, pinjaman yang murah adalah pinjaman dalam mata uang dollar amerika (US$). Pinjaman ini bisa didapat dengan bunga antara 8% - 11% per tahun, tapi pinjaman dollar amerika ini punya musuh utama yaitu devaluasi dalam mata uang Rupiah. Devaluasi di Indonesia terjadi pada tahun 1974,1978,1983 dan 1986. Para ahli meramalkan bahwa devaluasi akan terjadi lagi, namun sampai pertengahan tahun 1996 masih belum terjadi devaluasi lagi, tapi nilai Rupih terhadap dollar amerika telah mencapai Rp. 2.320 per US$ 1. Hal ini menunjukan devaluasi yang terselubung yang mempengaruhi nilai mata uang Rupiah. Selain devaluasi Indonesia juga dihadapkan pada Inflasi, yang saat ini semakin meningkat. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk membantu badan usaha yang sedang melakukan transaksi dalam mata uang asing, agar dapat terindar dari kerugian yang timbul dari perubahan nilai kurs serta membantu badan usaha agar dapat..

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Eko Setiawan 194014
Date Deposited: 05 Jun 2014 04:22
Last Modified: 07 Jul 2014 04:18
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/15961

Actions (login required)

View Item View Item